11 Caro Cadiak, Pandai pandeka.api@gmail.com Angko-angko agak bara -

Cerita di Balik Kata, Kisah di Balik Bahasa

Kamis, 29 September 2016

MK - 18

[Sebelumnya] [Daftar] [Selanjutnya]
Penerjemah: Fireshina

-------------------------------
Bab 18 – Jarum Perak untuk Mengeluarkan Udara Dingin
“Dari siapa kamu mendengarnya?” Xia Qingyue dengan dingin bertanya, pikirannya terkejut. Dalam tingkat tenaga dalam yang sama, batas usia anggota Surgaloka Awan Beku memang jauh lebih pendek dari orang lain. Ini merupakan kenyataan yang pahit. Bahkan di dalam Surgaloka Awan Beku, hal ini merupakan rahasia yang dari dulu sudah disembunyikan oleh para pemimpin Surgaloka Awan Beku.
Alasan mengapa Xia Qingyue tahu akan hal itu karena gurunya tanpa sengaja memberitahunya saat ia berhasil melewati kemacetan dalam latihan tenaga dalamnya. Terlebih lagi, gurunya memberitahunya bahwa hal ini adalah kelemahan terbesar Surgaloka Awan Beku dan dengan keras melarangnya untuk tidak memberitahukannya pada orang lain, termasuk sesama murid lain. Namun, disini Xiao Che dengan mudah mengetahuinya.
 “Jika aku adalah ketua dari Surgaloka Awan Beku, aku akan menggunakan segala kekuatanku untuk menyembunyikan ‘kelemahan’ ini dan mencegah orang luar untuk mengetahuinya. Apa kamu pikir aku dapat mendengar hal ini dari orang lain?” ucap Xiao Che, sambil mencibir: “Aku benar-benar tahu akan hal ini dari mengukur denyut nadimu. Dari reaksimu, sepertinya semua yang aku katakan memang benar.”
 “Aku tidak mempercayaimu!” Xia Qingyue dengan tegas menggelengkan kepalanya. Untuk dapat mengetahui kelemahan terbesar Surgaloka Awan Beku hanya dari denyut nadi? Hal itu tidak mungkin. Jika sebegitu mudahnya, dengan jumlah tabib ahli yang tak terhitung di Kerajaan Angin Biru, rahasia Surgaloka Awan Beku pasti sudah terkuak entah berapa tahun yang lalu.
Namun, semua yang Xiao Che katakan lurus menuju inti permasalahan, tanpa ada kesalahan sedikitpun.  Tidak mungkin Xia Qingyue tidak bingung.
 “Aku tahu kamu tidak akan mempercayaiku.” Xiao Che mengangkatl pot obat dan paket dan berjalan masuk ke rumah. “Ikuti aku.”
Xia Qingyue melirik barang-barang yang ada di tangan Xiao Che. Dengan sedikit keraguan, ia mengikuti Xiao Che kedalam ruangan dan menutup pintu dibelakangnya.
Setelah meletakkan pot obat dan paketnya, Xiao Che menyuruh Xia Qingyue: “Duduklah.”
 “Apa yang ingin kamu lakukan?” Xia Qingyue menatapnya dengan curiga.
 “Tentu saja, aku akan menyembuhkanmu.”
 “Tidak perlu.” Xia Qingyue dengan segera menggelengkan kepalanya.
 “Tidak peduli itu penting atau tidak, lebih baik kamu memikirkannya lagi sebelum memutuskan.. Hey! Jangan bilang kamu tidak mau mencobanya sama sekali?”
Xiao Che membuka paketnya dan mengeluarkan sebuah kotak perak. Ia mengeluarkan nafas yang panjang dan penuh dengan keluhan, raut wajahnya terlihat frustasi dan kecewa: “Aku tahu kamu sebenarnya tidak percaya apapun yang aku katakan. Tapi paling tidak, aku tidak memiliki kemampuan, juga tidak mempunyai alasan, untuk melukaimu. Alasan aku mengambil barang-barang ini dari ruang obat pagi tadi karena aku hanya ingin merawatmu, itu saja. Jika berhasil, baguslah. Jika gagal, kamu juga tidak kehilangan apapun... Karena kamu tidak mau mempercayaiku, dan tidak ingin mencobanya, lupakan sajalah. Anggap saja sebagai kasih sayang yang tidak terbalaskan.”
Kata-kata Xiao Che membuat Xia Qingyue terkejut dan sedikit rasa bersalah tumbuh di hatinya... Memang benar semua yang Xiao Che katakan sebelumnya, dan apa yang Xiao Che katakan sekarang untuk merawatnya. Xiao Che tidak meminta apapun darinya atau menginginkan suatu syarat. Xiao Che juga, seperti yang ia sendiri katakan, tidak punya alasan atau kemampuan untuk melukainya... Tidak peduli bagaimanapun hasilnya, langsung menolak tawarannya memang sedikit keterlaluan.
Xia Qingyue sedikit mendesah di hatinya dan duduk di sebelah Xiao Che: “Bagaimana caramu untuk merawatku?”
 “... Kamu mau menerima perawatan?” Xiao Che menatapnya  sekejap dan langsung mengalihkan pandangannya sambil mendengus.
Tingkah Xiao Che yang seperti anak kecil yang teraniaya membuat Xia Qingyue bingung dia harus tertawa atau menangis dan berkata dengan santai: “Aku ingin melihat bagaimana cara kamu akan merawatku.”
 “En, nah gitu dong.” Saat Xiao Che membalikkan wajahnya untuk menatapnya lagi, wajahnya penuh dengan senyuman. Hal ini membuat Xia Qingyue dengan bingung menatapnya... Mood orang ini berganti terlalu cepat!
 “Ulurkan tanganmu.”
Xiao Che duduk di depan Xia Qingyue. Xia Qingyue dengan patuh mengulurkan kedua tangannya, meletakkan keduanya di atas meja. Lengan baju merahnya terdorong sampai sikunya, memperlihatkan dua buah tangan yang lembut dan seputih salju.
Xiao Che membuka kotak peraknya. Tanpa diduga, di dalamnya ada puluhan jarum benang berwarna perak yang tertapa rapi.
 “Jarum perak... Jangan bilang kamu akan menggunakan akupuntur?” Alis Xia Qingyue yang seperti bulan sabit naik.
 “Eh? Kamu tahu akupuntur?” Xiao Che menatapnya dengan terkejut. Di benua Awan Biru, jumlah orang yang dapat menggunakan akupuntur tidak melebihi sepuluh orang, bahkan jika ia dan gurunya yang merupakan tabib ajaib sudah dihitung. Namun, di Benua Langit Dalam, akunpuntur merupakan salah satu teknik pengobatan yang populer. Bahkan di ruang obat Klan Xiao dapat ditemukan satu set alat akupuntur.
“Tentu aku tahu. Aku juga tahu untuk menjadi ahli dalam teknik akupuntur membutuhkan waktu yang sangat banyak. Kamu membutuhkan puluhan tahun untuk mendapatkan sedikit kemungkinan sukses. Aku tidak pernah mendengar kamu belajar tentang teknik pengobatan, apalagi akupuntur. Dan juga, ruanganmu tidak berbau dan tidak  ada tanda-tanda obat tradisional. Apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan?” Kedua mata Xia Qingyue sejak tadi penuh dengan kehati-hatian dan kecurigaan.
Xiao Che mengeluarkan sebuah jarum perak, menggenggamnya dengan dua jari... Saat Xiao Che mengangkat jarum perak tersebut, pandangan Xia Qingyue sedikit bimbang. Hal itu karena di tangan Xiao Che, jarum perak tersebut memiliki suatu keserasian yang tidak bisa untuk dijelaskan, seolah-olah jarum tersebut tumbuh dari tangan Xiao Che. Perasaan ini sangat halus dan tidak bisa dijelaskan, namun perasaan ini jelas dan benar-benar ada.
Xiao Che membuka sebuah botol kecil dan dengan hati-hati mencelupkan jarum peraknya ke dalam: “Apa aku bisa melakukan akupuntur atau tidak, kamu akan segera tahu. Tentu, jika kamu merasa ada sesuatu yang salah, atau merasa aku cuma bermain-main, kamu bisa menghentikanku kapanpun kamu mau.”
 “Apa isi dari botol itu?” Pandangan Xia Qingyue jatuh pada botol kecil tersebut.
 “Getah biasa dari Bunga Matahari Merah.” Xiao Che menjawab tanpa berpikir, pandangannya jatuh pada tangan Xia Qingyue yang seputih salju. Tangan kirinya yang memegang jarum perak mulai bergerak sedikit.
 “Gerakan tangan Xiao Che sangatlah cepat, sampai-sampai Xia Qingyue tidak bisa bereaksi. Saat tangan kiri Xiao Che ditarik kembali, jarum perak yang ada di dua jarinya tidak dapat terlihat lagi. Sebagai gantinya, di pergelangan tangan kanan Xia Qingyue, sebuah jarum perak tertanam...  dengan akurat mendarat di titik akupuntur Yang Chi.
Tidak ada rasa sakit, lebih cocok lagi disebut tidak ada rasa sedikitpun. Jika bukan karena Xia Qingyue terus memandangi jarum perak ini, ia tidak akan sadar ada sebuah jarum perak yang menusuk di pergelangan tangannya. Xia Qingyue tersentuh... Secepat itu? Tidak, ini bukan cepat! Tapi mahir! Sebuah kemampuan yang sudah mencapai tingkat yang sangat menakjubkan, bahkan dapat dikatakan kemampuan yang sudah mencapai puncaknya!
Jarum perak kedua sudah diambil Xiao Che dan mencelupkannya ke getah Bunga Matahari Merah. Saat dia mencondongkannya ke pergelangan tangan kanan Xia Qingyue, pergelangan tangan Xiao Che sedikit bergetar dan jarum perak kedua dengan akurat menusuk titik akupuntur Yang Gu. Jarum ketiga dan keempat juga menusuk ke dalam titik Zhong Zu dan He Gu dengan urut.
Setelah tangan kanan, empat jarum perak lain menusuk titik akupuntur Yang Chi, Yang Gu, Zhong Zhu, dan He Gu yang ada di pergelangan tangan kiri Xia Qingyue. Setiap kali, gerakan tangannya sangatlah cepat sampai-sampai Xia Qingyue hanya dapat melihat bayangan yang samar-samar.  Rasa takjub di hati Xia Qingyue terus tumbuh dengan setiap tusukan jarum perak.
Xia Qingyue tidak tahu apakah ‘perawatan’ dari Xiao Che akan memiliki suatu pengaruh, namun Xia Qingyue tidak bisa percaya jika teknik yang sangat menakjubkan ini dilakukan oleh seorang laki-laki yang baru berumur enam belas tahun.
“Tenangkan tanganmu dan bernafaslah dengan teratur. Apapun yang terjadi, saat ini kamu tidak boleh menggunakan tenaga dalam sedikitpun.”
Suara Xiao Che bergema di telinganya. Xia Qingyue menuruti perkataan Xiao Che, kedua tangannya mulai melemas dan nafasnya tenang. Pada saat ini, tiba-tiba Xia Qingyue merasakan udara yang sedingin es berkumpul di kedua tangannya. Lalu, seolah-olah menemukan saluran keluar, udara dingin tersebut bergegas menuju empat titik akupuntur Yang Chi, Yang Gu, Zhong Zu, dan He Gu yang sudah ditusuk jarum perak tadi...
Tiba-tiba, gumpalan kabut putih perlahan naik di atas kedelapan jarum perak, udara dingin yang tersimpan di dalam dengan cepat menurunkan temperatur udara di sekitar ruangan. Setelah merasakan udara dingin keluar dari meridiannya dan kabut putih yang semakin cepat naik, wajah Xia Qingyue yang seputih salju tersentak.
Membutuhkan beberapa menit bagi kabut putih tersebut untuk berhenti keluar. Pada saat ini, Xiao Che tiba-tiba mengulurkan dan mengibaskan kedua tangannya, jarinya bergerak seperti bayangan. Dalam hitungan detik, delapan jarum perak yang sudah ditusukkan di tangan Xia Qingyue sudah kembali di tangannya dan diletakkan di kotak yang berbeda.
 “Udara dingin ini lebih berat dari yang aku kira. Untungnya kamu bertemu denganku.” Xiao Che bergumam dengan suara yang lirih, lalu menutup kotak yang berisi jarum tersebut dan berkata: “Qingyue istriku, bagaimana tanganmu sekarang?”
Xia Qingyue mengangkat kedua tangannya, pandangannya bimbang. Ringan, nyaman, dan hangat... itulah yang ia rasakan dari kedua tangannya. Seolah-seolah Qia Xingyue terbebas dari beban yang berat. Ini adalah pertama kalinya Xia Qingyue merasakan kehangatan di tangan dan telapaknya setelah ia mempelajari Seni Suci Awan Beku. Ia mengangkat pandangannya untuk menatap Xiao Che, bertanya dengan heran:
“Bagaimana bisa?”
“Sebenarnya hal ini sangat sederhana. Aku hanya mengeluarkan udara dingin yang ada di tanganmu dan di dalam meridian yang ada di tanganmu.  Di waktu yang sama, aku membuka seluruh meridian yang tersumbat. Itu saja.” Xiao Che dengan rendah hati berkata: “Teknik bela diri Surgaloka Awan Bekumu dapat membuat tenaga dalammu menjadi sedingin es, dengan begitu sangat meningkatkan kekuatanmu. Alasan tenaga dalam es lebih kuat adalah karena udara dingin sangat berbahaya bagi tubuh... Musuhmu adalah manusia, tapi kamu juga manusia. Sebelum melukai orang lain, kamu melukai dirimu sendiri terlebih dahulu. Ini adalah prinsip yang sangat jelas.”
 “Pagi ini, saat aku menyentuh telapak tanganmu, aku merasakan temperatur telapakmu lebih dingin dari manusia biasa. Mungkin anggota dari Surgaloka Awan Bekumu memang percaya hal ini merupakan pengaruh dari mempelajari Seni Awan Beku, tapi dari sudut pandang medis, itu akan menjadi aneh jika temperatur tubuh yang sedingin ini dianggap normal! Umumnya, saat kamu tidak menggunakan tenaga dalam, tenaga dalammu akan terkumpul di pembuluh tenaga dalam dan tidak akan mempengaruhi tubuhmu. Tapi,  segera setelah kamu menggunakannya, tenaga dalam Seni Awan Bekumu akan terhubung dengan seluruh tubuhmu, melukainya saat kamu menggunakannya. Saat tenaga dalam ini bersikulasi, ini akan melukaimu juga! Seharusnya kamu belum mempelajari Seni Awan Beku ini lebih dari beberapa tahun tapi sebagian besar udara dingin sudah meresap di lima isi perutmu, enam usus, darah, sumsum tulang, dan pusat tenagamu, dan hal tersebut masih terus mengumpul. Setelah waktu ke waktu, udara ini akan terus menyebabkan luka yang cukup parah pada organ dalammu, itu akan menjadi aneh jika hal tersebut tidak mempersingkat usiamu! Pengaruh negatif tersebut adalah sesuatu yang umumnya orang biasa tidak temui.”
Xia Qingyue: “...”
 “Ditambah lagi, dengan adanya udara dingin tersebut, banyak meridian di tubuhmu yang akan berkejang dan akan menutup, sangat mempengaruhi kemampuanmu menggunakan tenaga dalam. Kamu bisa mencoba memindahkan tenaga dalam ke tanganmu dan lihat bagaimana jika dibandingkan dengan yang tadi.” Xiao Che berkata dengan raut wajah yang serius.
Opini Xiao Che yang penuh percaya diri memang masuk akal dari awal sampai akhir dan disertai dengan sebab akibat. Tidak hanya itu, penjelasannya juga sangat mudah dipahami jadi jika ada orang bodoh yang mendengarnya pasti juga akan paham. Xiao Che menampilkan reaksi seriusnya yang membuat orang lain tidak bisa membantah perkataannya.
Walaupun Xiao Che mengatakan hal itu dengan wajah yang serius, sebenarnya hatinya menyeringai... karena walaupun segala yang ia katakan memang benar... tapi juga omong kosong!
Bagian ‘udara dingin yang terkumpul di dalam akan melukai tubuh’ memang benar. Bagian ‘udara dingin tersebut akan menutup meridian’ juga benar... namun jika Surgaloka Awan Beku memang sekeji yang ia katakan, bagaimana bisa Surgaloka Awan Beku masih layak digunakan? Apalagi berdiri di puncak Kerajaan Angin Biru, itu bahkan tidak dapat bertahan selama delapan ratus tahun lagi. Setelah mempelajari Seni Awan Beku selama beberapa waktu, tubuh akan terbiasa dengan hal itu. Lalu, udara dingin yang ada di tubuh, yang semula berbahaya, tidak hanya berhenti melukai tubuh, namun juga menyediakan perlindungan. Meridian yang tersumbat juga akan bersih dengan sendirinya.
Meskipun begitu, Xia Qingyue baru mempelajari Seni Awan Beku selama tiga atau empat tahun. Tidak mungkin baginya untuk seratus persen terbiasa dengannya. Dengan kata-kata Xiao Che dan dengan pengalamannya sendiri sampai sekarang, ditambah apa yang ia rasakan setelah ‘perawatan’ ini, argumen Xiao Che terdengar sempurna bagi Xia Qingyue.

 ‘Perawatan’, hanyalah sebuah alasan. ‘Kelemahan’ Surgaloka Awan Beku juga hanya sebuah alasan. Apa yang Xiao Che ingin capai, hanya Xiao Che yang tahu.

Kamis, 22 September 2016

MK - 17

Penerjemah: Fireshina
--------------------------------
Chapter 17 – Apakah Kamu Percaya Aku Adalah Tabib Ajaib?

Xiao Che sudah tahu apakah tenaga dalam Xia Qingyue benar-benar di Tenaga Dalam Kelas Dasar tingkat sepuluh atau tidak, tapi tentu saja Xiao Yulong tidak tahu. Xia Qingyue sudah sangat marah dan sekarang memakai paling tidak tujuh puluh persen tenaga dalamnya. Melihat Xiao Yulong yang tergeletak di tanah, Xia Qingyue menarik telapak tangannya dan dengan tak acuh mengatakan: "Sepertinya Tuan Muda Xiao tidak terlalu hebat dalam bertukar jurus, tolong pergilah."

Tergeletak di tanah, Xiao Yulong tertegun... Awalnya dia percaya dengan tenaga dalamnya yang berada di Tenaga Dalam Kelas Raga tingkat tiga, mengambil kesempatan pada Xia Qingyue akan sangat mudah. Dia tidak pernah berpikir bahwa saat bertukar jurus, dia akan berakhir di tanah dengan sekujur tubuhnya babak belur tanpa dapat melakukan perlawanan sedikitpun. Xiao Yulong menatap dua giri serinya yang telah jatuh di depannya dengan sangat syok.

Rabu, 21 September 2016

MK - 16

Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 16 – Tuan Muda Xiao, Mencari Mati

“Eh? Kakak Yulong? Kenapa?” Xiao Che dengan cepat berdiri sembari memperlihatkan tatapan kaget.

Xiao Yulong menunjukkan senyuman yang kaku dan jelek sambil dia mengguncangkan pecahan gelas arak dari tangannya. “Tidak apa-apa. Aku hanya teledor dan kehilangan kendali kekuatanku.”

Ekspresi Xiao Yang tidak jauh berbeda dengan Xiao Yulong. Dia terlihat seperti seseorang yang baru saja tertelan bangkai serangga. Setelah mendengar kata-kata Xiao Yulong, dia dengan cepat menyanggah: “Aku tahu, ini pasti karena kakak telah mencapai tingkatan baru pada tenaga dalamnya. Setelah mencapai tingkatan baru, pertumbuhan tenaga dalam terkadang menyebabkan hilangnya kendali.”

MK - 15

Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 15 – Penyelidikan Xiao Yulong

Hanya setelah Xiao Che dan Xia Qingyue menyelesaikan sarapan barulah Xiao Lie kembali, dengan murung di raut wajahnya, diikuti guncangan yang belum sepenuhnya menghilang.

“Kakek, apa yang terjadi?” Xiao Che berdiri kemudian bertanya.

“Sesuatu yang besar. Untuk Klan Xiao, ini adalah hal yang sangat besar.” Kata Xiao Lie, dengan alis yang mulai lemas. “Tapi, itu tidak ada hubungannya dengan kita.”

MK - 14

[Sebelumnya] [Daftar] [Selanjutnya]
Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 14 – Surat dari Sekte Xiao

Menjelang pagi. Langit perlahan terlihat cerah ketika ketua dari Klan Xiao, Xiao Yunhai, terbangun dari tidur pulasnya karena ketukan pintu yang mendadak. “Ketua Klan!, Ketua Klan, apa Ketua sudah bangun?”

Xiao Yunhai membuka matanya, dan melirik pada cahaya di luar dan bertanya dengan wajah muram, “Di pagi buta seperti ini, ada apa?”

“Anu ... Itu, Sekte ... Sekte Xiao! Ada surat dari Sekte Xiao!” dari luar terdengar suara yang heboh, dan gemetar.

“Apa? Sekte Xiao!”

MK - 13

Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 13 – Kabut Asmara Terlarang

“Um... Bibi Kecil, kenapa kaumelihatku seperti itu?” setelah menyadari bahwa situasinya berubah canggung, Xiao Che menahan napasnya sesaat sebelum bertanya dengan hati-hati.

Barulah kedua mata indah Xiao Lingxi, yang penuh linglung dalam waktu lama, bergetar sedikit. Dengan cepat dia mengubah tatapannya dan menundukkan kepalanya sembari berkata dengan lembut. “Apa kau tidak takut istrimu, Qingyue, akan mendengar apa yang kaukatakan barusan?”

MK - 12

Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 12 – Jika Saja Kau Bukan Bibi Kecilku

Xiao Che menarik keluar kesadarannya dari Mutiara Racun Langit dan mengambil pakaian gadis itu dari tanah. Dia menetralkan racun pada baju itu sebelum masuk kembali ke dalam Mutiara Racun Langit dan bergegas memakaikan baju itu pada si gadis kemudian bernapas lega.

Makhluk apa gadis ini sebenarnya? Mengapa dia bisa ada di sini? Mengapa dia meminum darahku? Mengapa dia tahu tentang Mutiara Racun Langit? Dan bagaimana dia bisa masuk ke dalam Mutiara Racun Langit?

Xiao Che tidak bisa menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Rabu, 07 September 2016

ASB - 3

[Sebelumnya] [Daftar] [Selanjutnya]
Penerjemah: Pandeka Api
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 3 – Tercengang

Matanya menjadi kabur!

Sekelilingnya pun berganti!

Langit biru dan dedaunan hijau!

Perasaan yang dimiliki Zhang Ye pertama kali adalah perubahan suhu di sekitarnya. Waktu itu bulan Agustus. Udara masih panas dan mengganggu. Eh, mengapa Zhang Ye suka menggunakan kalimat tersebut untuk menjelaskan lingkungannya?

ASB - 2

Penerjemah: Pandeka Api
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 2 – Bisa disimpan?

Siang.

Waktu itu bulan Agustus. Udara masih panas dan mengganggu.

Salah. Deskripsi tentang keadaan tersebut telah digunakan.

Waktu itu bulan Agustus. Udara masih begitu panas. Benar, kalimat itu belum digunakan.

Stasiun Radio Beijing dunia ini telah bergabung dengan Stasiun Televisi Beijing beberapa tahun lalu. Meski telah bergabung, kantornya tetap terpisah. Di bawah gedung penyiaran, Zhang Ye merapikan pakaian formalnya. Dia terlihat seperti sampah ... seperti seorang yang terhormat, sebelum masuk ke dalam. Semua pegawai resmi sudah kerja sejak pagi. Kini, sekumpulan besar orang yang masuk merupakan kandidat wawancara seperti Zhang Ye.

Rabu, 10 Agustus 2016

ASB - 1

[Sebelumnya] [Daftar] [Selanjutnya]
Penerjemah: Pandeka Api
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 1 – Dunia Setelah Berubah!

Beijing.

Pagi, di hari kedua.

Di tempat tinggalnya, Zhang Ye, yang baru saja terbangun, masih memikirkan tentang mimpinya tadi malam. Sembari menguap, dia menghidupkan TV untuk melihat berita. Tiba-tiba dia menyadari bahwa ada sebuah cincin perak pada kelingking tangan kirinya. Jelas itu bukanlah miliknya. Dia mencoba sebisa mungkin untuk melepaskan cincin tersebut, namun apa daya. Tak hanya itu, tapi saat dia menggosok permukaan cincin, sebuah layar virtual yang bisa disentuh muncul. Tulisan di sana memiliki huruf yang sama dengan pesan yang ada di mimpinya. Tulisan tersebut adalah “Cincin Permainan telah diaktifkan. Paket insentif pemain baru, ‘Mengubah latar belakang dunia yang ada dengan acak’ berada dalam persiapan untuk ditambahkan.”

Selasa, 09 Agustus 2016

ASB - 0

Penerjemah: Pandeka Api
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 0 – Aku Ingin Menjadi Seorang Bintang!

Zhang Ye merasa hidupnya begitu luar biasa.

Bulan lalu, dia menggelar konser solo ke-32.

Beberapa hari yang lalu, diundang untuk makan malam oleh Sekretaris Jenderal PBB.

Kemarin, diundang pula untuk menjadi pemain pria utama pada sebuah film Hollywood fiksi ilmiah trimatra (3D), “Para Gerilya Rel”.

I'm Really a Superstar Bahasa Indonesia - Akulah sang Bintang

Pengantar:
Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Semua hak cipta, merek, dan segala yang berhubungan dengan ketentuan lainnya karya asli masih ada pada pengarang, 尝谕 (Chang Yu), di situs web novel ini.

Terjemahan yang saya lakukan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Semua hal yang terkait dalam terjemahan Inggris dimiliki dan berada pada penerjemahnya.

Untuk melihat karya asli, silakan klik pada nama penulis atau lihat di hal lain, sedangkan untuk melihat terjemahan Inggris, silakan klik nama penerjemah ke Inggris.
Judul:
我真是大明星
I’m Really a Superstar
Akulah sang Bintang

Sekilas:
Zhang Ye, tanpa mengetahui penyebab apa yang terjadi, menghadapi sebuah keanehan. Dunia yang sekarang dia tempati berubah. Semua itu diubah oleh permainan yang sama sekali juga tak dia ketahui! Apa yang sebenarnya terjadi? Ikuti kisah Zhang Ye di dunia baru untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang selebriti; menjadi bintang top dunia!

Rabu, 27 Juli 2016

MK - 11

Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 11 – Gadis Berambut Merah

Jika orang biasa, bahkan dengan kekuatan tenaga dalam yang lumayan, dia tak akan berani mendekat dalam situasi ini. Namun Xiao Che tanpa keraguan sedikit pun melangkah ke arah bayangan putih yang aneh itu.

Perlahan mendekat, dia kemudian melihat sosok tersebut adalah manusia! Seseorang tengah terbaring di sana!

“Siapa kamu?” ketika Xiao Che menyadari bahwa sesosok itu adalah manusia, dia berhenti dan bertanya.

Bayangan itu tak menjawab dan bahkan tak tampak sedikit pun pernapasan dari bayangan itu.

MK - 10

Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
Patah-patah kata: Sorry semuanya, karena terlalu lama membagikan bab baru. Apa pun alasannya, memang bab baru ini sudah terlalu lama tidak keluar. Untuk itu, silakan nikmati bab ini dan bab berikutnya yang juga dibagikan!
---------------------------------------------------
Bab 10 – Rumput Pembungkus Bintang

Ketiga benda yang diminta Xiao Che membuat kedua mata phoenix Xia Qingyue mendadak terbuka.

“Apa yang ingin kaucoba lakukan?”

“Apa ini berarti kaumempunyai cara untuk mendapatkan ketiga benda itu?” tanya Xiao Che penuh harapan, setelah melihat Xia Qingyue tidak serta merta menyangkalnya.

Selasa, 21 Juni 2016

MK - 9

[Sebelumnya] [Daftar] [Selanjutnya]
Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 9 – Istriku, Kau Sudah Tidur?

Xiao Che menikahi istri yang begitu cantik, tetapi pada malam pertama, dia tidak bisa menyentuh ataupun membelai bagian tubuh istrinya, bahkan tidur di ranjang sendiri tidak dapat. Dia hanya bisa memeluk lutut dalam diam sembari menyandarkan diri pada dinding di sudut kamar.

Xiao Che sekarang telah merasakan pahitnya realitas di dunia ini.

Rabu, 15 Juni 2016

MK - 8

Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 8 – Malam Pertama

Xia Qingyue tidak bertanya lagi. Karena menurut wanita berjubah dengan kemampuan dan status yang tinggi bahwa semua itu “tidak mungkin”, maka kemungkinan kecil sekali pun sudah hilang.

“Qingyue, aku tahu bahwa kau sangat ingin membalas budi sejak nyawamu telah diselamatkan sewaktu kecil, sampai-sampai kaumenunda kepulanganmu ke Surgaloka Awan Beku, tapi denganmu menikahinya itu seharusnya sudah cukup untuk membalas semua itu. Ketika kau kembali ke Surgaloka Awan Beku, identitasmu akan terbongkar. Walaupun dia akan mengalami hinaan yang lebih parah setelah kaupergi, statusnya sebagai suami dari murid sekte Surgaloka Awan Beku tetap bertahan. Setidaknya di Kota Awan Apung yang kecil ini, dengan status yang tinggi itu, tidak akan ada seorang pun yang berani untuk melukainya secara fisik,” wanita berjubah putih itu berkata dengan nada yang membuat nyaman.

Senin, 06 Juni 2016

MK - 7

Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 7 – Surgaloka Awan Beku

“Dirusak?” Xiao Che mengerutkan dahi. Semenjak kecil, kakeknya dan semua orang mengatakan bahwa dia terlahir dengan pembuluh tenaga dalam yang cacat. Dia sendiri bahkan percaya, apalagi setelah mendapatkan ingatan “terlahir kembali” yang dalam ingatan itu dia menguasai seluruh buku pengobatan selama masa hidupnya.

Jumat, 27 Mei 2016

ZL - 75

[Sebelumnya] [Daftar] [Selanjutnya]
Penerjemah: Pandeka Api
Penyunting: Pandeka Api

PENTING: Untuk mengetahui apa yang terjadi terhadap lanjutan dengan bab 75 ini bisa dibaca di Pengumuman #5.
---------------------------------------------------
Bab 75 – Pertarungan Koin Emas

Di atas arena pertarungan, terdapat pemain inti dari Garda Depan dan Naga Terbang. Walau mereka mengatakan itu hanya sparing, ketegangan dua serikat ini masih terasa oleh penonton.

Wus!

Sebuah tombak es menusuk langsung ke arah bahu Fushen Seribu Golok; menyebabkan 448 kerusakan. Walau pertahanan dari golongan biarawan sangat tinggi, tapi menghadapi serangan sihir sedikit lemah. Untungnya, Fushen Seribu Golok telah menambahkan 5 nilai pada ketahanan setiap naik level sehingga darahnya mencapai 2500 yang membuat sangat tak mungkin membunuhnya dalam sekejap.

MK - 6

Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
Catatan: Benua Langit Dalam -> Benua Langit Luas
Feniks -> phoenix
Perubahan nama tingkatan tenaga dalam dengan jabaran:
Elementary = dasar, nascent = raga, true = sejati, spirit = sukma, earth = darat, sky = angkasa, emperor = kaisar, tyrant = tirani, sovereign = penguasa.
---------------------------------------------------
Bab 6 – Keindahan Tanpa Banding

Saat Xiao Ying masih hidup, posisi Xiao Lie dalam marga Xiao sangat tinggi, bahkan pemimpin dari marga Xiao pada masa itu begitu menghormatinya. Tentu dengan alasan yang jelas; kemampuan Xiao Ying pada masa itu memberikan dia potensi untuk menjadi salah satu pendekar terkuat marga Xiao di masa depan. Di dunia yang sangat menghormati kekuatan, sebagai ayah dari Xiao Ying, Xiao Lie sangat dihormati. Namun setelah kematian Xiao Ying, cucu satu-satunya terlahir dengan pembuluh tenaga dalam yang rusak. Walaupun dia adalah yang terkuat di Kota Awan Apung, siapa yang akan takut? Anak laki-lakinya wafat, cucunya terlahir cacat, dan dia sendiri tidak memiliki penerus lain. Posisinya di marga Xiao mengalami keterpurukkan yang teramat.

Pengumuman #5 - TheUntrue dan Kelanjutan Zhan Long

Salam, Pembaca setia Pandeka Arti!

Kali ini saya ada dua pengumuman. Tanpa panjang cerita lagi, berikut pengumumannya:

Pertama!
TheUntrue

Mari kita ucapkan selamat datang kepada sobat TheUntrue. Sobat baru kita ini akan menjadi penerjemah utama pada serial Menentang Kayangan (Againts the God).

Senin, 23 Mei 2016

MK - 5

Penerjemah: Pandeka Api
Penyunting: Pandeka Api
Catatan: Kekaisaran -> Kemaharajaan.
Klan -> Marga.
Terkadang penulisan nama tidak mengikutsertakan marganya. Harap dimaklumi.

---------------------------------------------------
Bab 5 – Pernikahan

Xia Qingyue muncul di antara dua pengiring pengantin. Dia mengenakan tajuk kecil berpola feniks. Tirai manik-manik menggantung dari tajuk tersebut menutupi seluruh wajah yang juga menyembunyikan raut wajahnya saat itu. Rambutnya yang halus dan berkilat jatuh lembut di samping bahu. Gaunnya yang berwarna kemerahan berisikan corak awan “empat kebahagiaan” dan ikat pinggang memperlihatkan pinggangnya yang langsing. Di tali pinggang tersebut menggantung sebuah jimat dari giok yang sangat indah sedangkan permata menguntai sebagai jumbai, serasi dengan sepatu emasnya. Perincian yang penting ini membuat pakaiannya yang sudah mewah semakin menawan.

Rabu, 04 Mei 2016

ZL - 45

Penerjemah: Pandeka Api
Penyunting: Pandeka Api
Catatan Penting: Sebelum pembaca melanjutkan membaca dan belum membaca Pengumuma #4, agar dapat menyempatkan waktu untuk membacanya, karena menyangkut tentang kelanjutan terjemahan cerita ini. Klik di sini untuk melihat pengumuman. Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih. 

Hasil keputusan telah didapat dan bisa dilihat di Pengumuman #5.
---------------------------------------------------
Bab 45 – Bot Perang Perak Pengunci

“Ikut denganku, akan kutunjukkan jalan!”

Ucap Kapten Embun Beku acuh tak acuh padaku setelah Luo Lin selesai menulis surat dan menyerahkannya.

Dengan surat dari kulit yang ada di tangan, aku mengikuti Embun dari belakang. Rambut panjangnya menggantung melewati bahunya yang terbungkus zirah, menunjukkan sisi sampingnya yang lembut. Tapi, dia memegang sebuah pedang putih dengan zirah yang putih pula. Kakinya yang ramping dipakaikan bot perang, melangkah meninggalkan jejak kecil.

Pengumuman #4 - Terkait Lanjutan Penerjemahan

Sama-sama kita mengetahui, bahwa saya membutuhkan waktu yang panjang untuk bisa merilis sebuah bab baru karena memang tujuan dari awal adalah tidak untuk melakukan rilis kilat. Apalagi yang menjadi proyek utama Zhan Long, juga tak terhindar dari dampak ini. Untuk masalah itu, sebenarnya para pembaca bisa membaca terjemahan Zhan Long oleh Hildatranslation yang sudah mencapai bab 74. Dan, sudah lebih dari tiga bulan, Hildatranslation juga belum merilis bab baru. Harap dimaklumi, setiap penerjemah memiliki kesibukan sendiri, yang kadang harus meninggalkan aktivitasnya di dunia maya. Mengingat hal ini, saya ingin meminta pendapat kepada pembaca sekalian.

Minggu, 06 Maret 2016

ZL - 44

Penerjemah: Pandeka Api
Penyunting: Pandeka Api
Setelah hampir tiga bulan, akhirnya bisa kembali. Selamat menikmati!
---------------------------------------------------
Bab 44 – Kota Naga

Wan Er menunjukkan senyumnya, “Baiklah, Xiao Yao, aku dan Dong Cheng hanya menemanimu sampai di sini, karena tak ada lagi monster di depan. Kami akan kembali ke Fan Shu untuk melatih peliharaan kami. Kuharap kau menjadi dukun pertama yang mencapai level 40. Oh ... ya, jangan tewas ....”

Mereka mengeluarkan gulungan kembali ke kota, dan satu persatu berubah menjadi cahaya putih, lalu menghilang. Kuusap kepala Bobo dan berucap, “Ayo! Kita akan tunjukkan pada betapa kuatnya saat bertemu mereka lagi!”

Kesulitan Membaca di Blog Ini?

Bagi kamu yang kesulitan membaca dengan format yang sekarang dan ingin mengubahnya atau mau lebih nyaman lagi, bisa klik alamat ini untuk tahu caranya.

Ingin Gabung?

Jika ada yang ingin bergabung sebagai penerjemah atau penyunting, baik itu untuk proyek yang ada atau pun proyek milik sendiri/baru, silakan hubungi kami.

Populer Seminggu Ini

Diubah oleh Pandeka Api. Diberdayakan oleh Blogger.