11 Caro Cadiak, Pandai pandeka.api@gmail.com Angko-angko agak bara -

Cerita di Balik Kata, Kisah di Balik Bahasa

Rabu, 21 September 2016

MK - 15

Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 15 – Penyelidikan Xiao Yulong

Hanya setelah Xiao Che dan Xia Qingyue menyelesaikan sarapan barulah Xiao Lie kembali, dengan murung di raut wajahnya, diikuti guncangan yang belum sepenuhnya menghilang.

“Kakek, apa yang terjadi?” Xiao Che berdiri kemudian bertanya.

“Sesuatu yang besar. Untuk Klan Xiao, ini adalah hal yang sangat besar.” Kata Xiao Lie, dengan alis yang mulai lemas. “Tapi, itu tidak ada hubungannya dengan kita.”

“Hal yang besar? Hal seperti apa itu?” Xiao Che semakin terkejut.

“Tentang Sekte Xiao.”

“Sekte Xiao?” kali ini, bukan hanya Xiao Che, Xia Qingyue juga turut terkejut.

“Setengah jam yang lalu, Ketua Klan menerima sepucuk surat dari Sekte Xiao. Surat itu berisi bahwa Sekte Xiao akan mengirimkan sekelompok orang kemari. Tidak hanya itu, tetapi pemimpin dari kelompok itu adalah Anak Bungsu Xiao Juetian, Ketua dari Sekte Xiao!” kata Xiao Lie perlahan.

“………” Berita ini membuat Xiao Che terdiam cukup lama sebelum berkata: “Jika itu benar, maka ini tidak masuk akal. Memang benar Klan Xiao berasal dari Sekte Xiao seratus enam puluh tahun yang lalu, Sekte Xiao selalu memperlakukan kita dengan hina. Dengan terpisah lebih dari seratus enam puluh tahun, tidak ada seorang pun dari Sekte Xiao yang akan peduli dengan Klan Xiao kita yang kecil ini. Mengapa mereka tiba-tiba mengirimkan orang ke sini? Jika mereka merencanakan sesuatu…… Reputasi Sekte Xiao sangat tinggi, mengapa mereka ingin merencanakan sesuatu pada kita? Jikalau mereka ingin memberikan pertolongan, itu lebih tidak masuk akal.”

Xiao Lie menggelengkan kepalanya dan berkata: “Tentu saja ada alasan. Pendiri dari Klan Xiao kita, Xiao Bieli, secara rahasia dibuang dari Sekte Xiao karena bakatnya sangat buruk, tetapi ayahnya, pada waktu itu adalah Tetua Pertahanan Sekte Xiao, Xiao Zheng. Tidak lama lalu, Xiao Zheng wafat. Dan di tahun sebelum kematiannya, pemikirannya tidak lagi berkutat pada mengejar kekuatan dan reputasi, tetapi lebih kepada anaknya Xiao Bieli. Setelah seratus tahun tanpa hubungan, hatinya menyesal. Dan dia meninggalkan permintaan terakhir, berharap Sekte Xiao sanggup, setelah kematiannya, menemukan penerus Xiao Bieli dan memilih salah satu dari mereka yang berbakat untuk diambil kembali oleh Sekte Xiao untuk berlatih. Ini juga sebagai tanda permohonan maaf kepada acuhan yang diberikan pada Xiao Bieli dan keputusan tentang pembuangannya.”

Seseorang biasa tidak akan bisa hidup lebih dari seratus tahun. Tapi ketika Kekuatan Tenaga Dalam seseorang telah mencapai titik tertentu, untuk hidup lebih dari seratus tahun bukanlah masalah. Dikatakan bahwa jika seseorang telah mencapai Kekuatan Tenaga Dalam Kelas Kaisar, usia mereka bisa mencapai ribuan tahun. Setelah mendengar ucapan Xiao Lie, Xiao Che mulai berpikir dan kemudian merasa lega. Pantas saja Sekte Xiao mau mengirimkan orang kemari. Ternyata ada hal seperti ini. Sepertinya mendiang Xiao Zheng masih memiliki status di dalam Sekte Xiao, maka dari itu Sekte Xiao menghargai permintaan terakhirnya. Dia juga menyadari mengapa Xiao Lie mengatakan bahwa ini tidak ada hubungannya dengan mereka. “Memilih salah satu dari kandidat yang paling berbakat untuk diambil kembali oleh Sekte Xiao untuk berlatih.” Tentu saja orang yang paling berbakat ini akan jatuh ke tangan Xiao Che.

Akan tetapi, sudah pasti pemikiran tetua lainnya, setelah mendengar berita ini akan menjadi sangat gempar. Untuk diambil kembali ke Sekte Xiao untuk berlatih? Akan seperti apa itu? Jika salah satu dari anak atau cucu mereka terpilih dan diambil kembali oleh Sekte Xiao, maka itu akan seperti cacing terbang dari lumpur menjadi naga emas yang melayang di atas awan dalam semalam! Seluruh keluarganya akan terbang mengikutinya. Mereka akan bisa untuk berjalan dengan angkuh tanpa harus takut tidak hanya di Klan Xiao, tapi di seluruh Kota Awan Terapung. Jika seseorang berani melawan, dengan dua kata “Sekte Xiao”, bahkan gubernur kota pun tidak akan berani melawan.

(Catatan Penerjemah Inggris: Sebenarnya “Bahkan tidak berani untuk kentut”, tapi bunyinya sedikit aneh)

Raut wajah Xiao Lie terlihat sangat damai, tapi kekecewaan yang disembunyikan sekuat tenaga olehnya tidak akan bisa terlepas dari mata Xiao Che. Di dalam Klan Xiao, tidak ada seorang pun yang tak memiliki keinginan untuk pergi ke Sekte Xiao. Bahkan Xiao Che pun bukan pengecualian. Dan dengan adanya Sekte Xiao kemari, tidak diragukan ini adalah kesempatan terbaik untuk menjalin hubungan dengan mereka, karena sekarang ini adalah kesempatan mereka bisa berhubungan secara langsung dengan orang Sekte Xiao. Semua anggota Klan Xiao memiliki sedikit harapan untuk itu. Hanya Xiao Lie saja yang tidak berani berharap, karena tidak akan mungkin Xiao Che adalah orang yang akan dipilih oleh Sekte Xiao.

Xiao Che membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu yang dapat menenangkan kakeknya, tapi setelah berpikir cukup lama, dia tidak bisa menemukan kata yang tepat. Kondisi pembuluh tenaga dalamnya telah diketahui semua orang. Bahkan jika dia bisa menemukan kalimat yang tepat, apa gunanya?

“Meskipun ini tidak ada hubungannya dengan kita, ini juga bisa menjadi sesuatu yang bagus. Sekte Xiao sangatlah besar ibarat angkasa. Bahkan jika kita ke sana, kita hanya akan bisa berada di tingkat paling bawah. Bagaimana itu bisa dibandingkan dengan berada dipuncak dengan bebas dan tenang di Kota Awan Terapung ini?” Xiao Lie dengan mudahnya tertawa, sembari duduk di meja makan: “Mari, bantu kakek menghabiskan sarapan.”

…………………………………………………………………….

Setelah keluar dari kediaman Xiao Lie, Xiao Che seketika menyadari bahwa situasi di Klan Xiao telah berubah drastis. Biasanya di waktu ini, banyak orang yang berlatih di pagi hari. Tetapi, hari ini, sejauh mata memandang, hanya sedikit bayangan yang terlihat, kebanyakan dari mereka berlarian dengan wajah yang penuh kegembiraan.

“Sepertinya semua orang menyangka mereka bisa menggapai langit yaitu Sekte Xiao, tapi apakah untuk menggapai langit dalam satu loncatan itu hal yang bagus? Tak ada seorang pun yang berpikir apa yang terjadi jika mereka memang diterima oleh Sekte Xiao. Paling mereka hanya akan menjadi suruhan paling bawah.” Kata Xiao Che sinis.

“Kau iri?” tanya Xia Qingyue datar.

“Tentu saja tidak!” sesaat dia mengatakan itu, Xiao Che menyadari bahwa Xia Qingyue di sampingnya adalah murid dari Surgaloka Awan Beku, yang tidak sedikit pun lebih rendah dari Sekte Xiao. Dia hanya mengerutkan bibirnya dan berkata: “Kau tidak seperti mereka……… lupakan saja, anggap aku tak pernah berkata apa pun.”

Xia Qingyue tidak lagi memikirkan dia dan mulai melangkah. Meskipun itu hanya langkah yang lambat, tubuhnya bergerak sejauh tujuh atau delapan langkah. Langkah berikutnya, dan dia semakin jauh dari Xiao Che, meninggalkannya. Langkah Xiao Che terhenti, kemudian terfokus seluruhnya kepada langkah anggun, layaknya bayangan Xia Qingyue. Dia bergumam, “Jangan katakan ini adalah Jurus Legenda Surgaloka Awan Beku “Tapak Tarian Membeku Salju”? kekuatan tenaga dalam wanita ini sangat janggal, dia sudah pasti tidak berada pada Tenaga Dalam Kelas Dasar Tingkat 10.”

“Yo! Kalau itu bukan Kakak Xiao Che!”

Terdengar suara dari sebelah kanan. Xiao Che memutar kepalanya dan melihat Xiao Yang berjalan ke arahnya. Xiao Yang yang biasanya terlihat angkuh dan memperlakukannya dengan hina. Untuk menyapanya kali ini tentunya sangat tidak biasa.

“Kakak Xiao Yang. Kau bangun awal.” Xiao Che mengarah padanya dan menyapanya dengan sopan.

“Kebetulan, aku baru saja ingin mencarimu, tapi siapa sangka aku bertemu denganmu di sini.” Xiao Yang berjalan sembari tertawa.

“Kakak Xiao Yang membutuhkanku untuk mencari sesuatu?” Xiao Che bertanya, dengan wajah penuh keheranan.

“Mmmhhhmmm,” Xiao Yang mengangguk. “Sebenarnya Kakak Xiao Yulong yang menyuruhku untuk memanggilmu. Dia bilang kau yang paling muda di antara kita, tapi malah kau menikah paling awal. Sebagai teman seperguruan, dia ingin mengadakan perayaan kecil untukmu, apa pun yang terjadi. Terus, terlalu banyak orang yang hadir diacara pernikahan kemarin, jadi sangat sulit untuk menikmati arak. Jadi lebih baik kita makan sedikit dan minum sedikit pagi ini, bagaimana? Kau punya waktu?”

Mengundangnya untuk minum di pagi ini, sepertinya kesabaran Xiao Yulong hanyalah rata-rata. Xiao Che menyeringai di hatinya. Dia sangatlah paham alasan mengapa Xiao Yulong mencarinya. Pada saat itu juga, wajahnya menunjukkan ekspresi terkejut dan dengan emosional menjawab: “Benarkah Kakak Yulong mencariku? Tentu! Tentu saja ada waktu! Karena Kakak Yulong yang memanggilku, tentu saja aku punya waktu? Jadi…. Apa kita pergi sekarang?”

Raut wajah Xiao Che membuat Xiao Yang menyeringai hina secara diam-diam. Dia mengangguk: “Tentu, ayo.”

Kediaman Xiao Yulong lebih besar empat sampai lima kali lipat dari kediaman Xiao Che. Tidak hanya mewah, tapi juga memiliki pelayan wanita sendiri.

Sedikit ke utara dari tengah kediaman terdapat pondok berbentuk kotak, meja di dalamnya telah terhidang makanan dan arak. Xiao Yulong mengangkat gelas arak dengan senyuman di wajahnya: “Adik Xiao Che, kau menikahi permata nomor satu di Kota Awan Terapung. Sekali lagi, aku memberimu selamat. Sebagai Kakak, aku harus lebih berusaha lagi.”

“Terima Kasih Kakak Yulong.” Xiao Che juga dengan tangkas mengangkat gelas araknya, wajahnya memerah karena gembira. “Sebenarnya…. Mengenai itu, pernikahanku bukanlah hal yang besar. Sebetulnya, seharusnya aku yang memberimu selamat Kakak Yulong.”

“Oh?” Wajah Xiao Yulong menunjukkan kecurigaan. Dia bertanya dengan senyuman, “Memberiku selamat? Aku tidak mengerti.”

Xiao Che menjawab dengan wajah serius, “Apakah Kakak Yulong tidak mengetahui tentang sekelompok orang yang akan datang dari Sekte Xiao yang akan memilih salah satu yang paling berbakat untuk diambil kembali dengan mereka? Di generasi Klan Xiao ini, mengenai bakat, posisi, rupa dan karakter, siapa yang bisa menyaingi Kakak Yulong? Jadi kali ini, Kakak Yulong sudah pasti menjadi orang yang akan dipilih oleh Sekte Xiao. Ini adalah hal yang sangat menggembirakan.”

“Betul! Betul, Kakak Yulong sudah pasti dipilih oleh Sekte Xiao kali ini! Dengan adanya Kakak di sini, orang lain tidak perlu berharap lagi.” Xiao Yang juga ikut berkata. Bakatnya di dalam Klan Xiao hanyalah menengah ke atas. Dalam hal ini, mengetahui peluangnya, dia tidak berani berharap. Orang yang memiliki peluang paling besar di Klan Xiao adalah tidak lain Xiao Yulong. Sejak dia mengikuti Xiao Yulong beberapa tahun ini, Jika Xiao Yulong bergabung dengan Sekte Xiao, itu juga memberi manfaat baginya. Dia merasa beberapa tahun melayani Xiao Yulong adalah keputusan yang benar.

Dengan raut wajah rendah hati, Xiao Yulong menggelengkan kepalanya: “Kalian terlalu memujiku. Klan Xiao kita punya banyak orang yang berbakat. Meskipun aku dianggap yang terbaik untuk kekuatan tenaga dalam, tapi mengenai peluang itu, aku tidak bisa memastikannya. Tetapi aku pasti akan mencoba dengan sebaik baiknya. Mari, Adik Xiao Che, bersulang untuk kebahagiaan yang kemarin.”

Meskipun kata-katanya sangat santai, di dalam mata Xiao Yulong tersembunyi fanatisme yang lebih besar dari pada orang lain.

Setelah menenggak segelas arak, Wajah Xiao Che memerah. Saat ini, Xiao yang mendekati wajahnya, dan bertanya dengan penuh senyuman: “Adik Xiao Che, wanita yang kaunikahi kemarin adalah yang tercantik di seluruh penjuru Kota Awan Terapung. Keberuntunganmu dengan perempuan membuat semua Kakak seperguruanmu menjadi iri. Kenikmatan malam pertama kemarin…… he he, tentunya sangat memuaskan, bukan?”

Xiao Yulong mengangkat gelasnya, dengan senyuman di wajahnya tetapi lirikannya menatap tepat pada wajah dan mata Xiao Che, bersiap untuk melihat raut wajah seperti apa yang akan diperlihatkannya. Akan tetapi, sesaat Xiao Yang menyelesaikan pertanyaannya, mata Xiao Che berbinar-binar, wajahnya memperlihatkan senyuman yang sangat dimengerti oleh semua lelaki. Dia mendekatkan kepalanya kepada Xiao Yang dan merendahkan suaranya, sembari tersenyum: “Tentu Saja! Heh Heh Heh Heh….. Kakak Xiao Yang, aku beritahu, semua wanita itu sama. Xia Qingyue terlihat seperti burung merak yang angkuh, tetapi diranjang dia itu wanita yang sangat nakal. Ah, desahannya, kelezatannya, sangatlah nikmat! Heh Heh Heh Heh…”

Xiao Che menyipitkan matanya sembari berbicara, seluruh wajahnya memerah karena mabuk.

*PRAKKK*

Gelas arak ditangan Xiao Yulong hancur berkeping keping, dan berceceran di seluruh meja.

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan tanggapanmu!

Kesulitan Membaca di Blog Ini?

Bagi kamu yang kesulitan membaca dengan format yang sekarang dan ingin mengubahnya atau mau lebih nyaman lagi, bisa klik alamat ini untuk tahu caranya.

Ingin Gabung?

Jika ada yang ingin bergabung sebagai penerjemah atau penyunting, baik itu untuk proyek yang ada atau pun proyek milik sendiri/baru, silakan hubungi kami.

Populer Seminggu Ini

Diubah oleh Pandeka Api. Diberdayakan oleh Blogger.