MK - 11
Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 11 – Gadis Berambut Merah
Jika orang biasa, bahkan dengan kekuatan tenaga dalam yang lumayan, dia tak akan berani mendekat dalam situasi ini. Namun Xiao Che tanpa keraguan sedikit pun melangkah ke arah bayangan putih yang aneh itu.
Perlahan mendekat, dia kemudian melihat sosok tersebut adalah manusia! Seseorang tengah terbaring di sana!
“Siapa kamu?” ketika Xiao Che menyadari bahwa sesosok itu adalah manusia, dia berhenti dan bertanya.
Bayangan itu tak menjawab dan bahkan tak tampak sedikit pun pernapasan dari bayangan itu.
Apakah orang ini pingsan? Atau ... mati?
Siapa orang ini? Mengapa dia terbaring di sini? Tunggu! Jika orang ini telah terbaring siang tadi, seharusnya seseorang sudah menemukannya. Tetapi Xiao Che seperti orang pertama yang menemukannya, artinya orang ini baru saja tiba di sini. Paling tidak setelah malam menjelang.
Xiao Che tanpa ragu mulai mendekatinya.
Sesaat dia tiba di depan tubuh itu, dia menatap pada sesosok itu dengan terkejut, di bawah cahaya bulan.
Dia ternyata seorang gadis!
Gadis ini terlihat berumur dua belas atau tiga belas tahun dan memakai baju yang rusak. Tubuhnya yang imut-imut mungil meringkuk seperti anak kucing yang ketakutan. Di bawah roknya terdapat kaki yang seputih salju, tapi setelah melihat dengan saksama, banyak terdapat bekas luka. Dia mengenakan satu sepatu di kakinya, dan sepatu lainnya tak tampak di sekitar. Kakinya yang tak mengenakan sepatu terlihat seperti teratai es yang rapuh dan jari jarinya bening seperti ukiran dari batu giok.
Yang paling terlihat berbeda dari sekujur tubuhnya adalah rambutnya. Warnanya seperti Iblis Jahat, Merah Terang!. Cahaya yang Xiao Che lihat di tatapannya sebenarnya adalah pantulan cahaya dari kepalanya.
Seorang gadis? Bagaimana bisa seorang gadis berada di sini? Dan bagaimana mungkin dia bisa mendapat bekas luka sebanyak ini ditubuhnya?
Ada apa dibalik rambutnya yang berwarna merah? Apa di Benua Langit Luas memiliki penduduk yang terlahir dengan rambut yang merah seperti ini?
Xiao Che membungkuk dan merentangkan tangannya untuk menggoyangkan bahu gadis itu secara halus, “Gadis kecil, gadis ....”
Suara Xiao Che terhenti setelah dia berteriak terkejut. Secepat kilat, dia menarik kembali tangan yang berada dibahu gadis itu. Karena di balik pakaiannya yang tipis, tubuhnya terasa sangat dingin, tanpa rasa hangat yang dimiliki orang bernyawa. Yang paling mengejutkan adalah ketika dia menyentuh gadis itu, ia mengeluarkan aura racun yang sangat mematikan.
Ya! Sangat berbahaya, bahkan bisa membuatnya takut, karena itu adalah racun dengan tingkat tertinggi yang belum pernah ia temui, jauh melebihi pengetahuan tentang racun yang ia pelajari di kehidupan sebelumnya! Racun ini sangat berbahaya karena ketika tangannya menyentuh tubuh gadis ini, bulu kuduk di seluruh tubuhnya berdiri tegak.
Di saat yang sama dia mulai mundur, Xiao Che kembali terkejut. Rumput dan seluruh tanaman di sekitar gadis itu di bawah cahaya bulan tidaklah gelap karena kurang cahaya. Warnanya tidak lagi hijau gelap, namun hitam pekat seperti hangus terbakar! Bahkan tanah di sekitar gadis itu telah berubah menjadi hitam.
Jantung Xiao Che berdegup kencang merasakan kengerian itu. Jika bukan karena Mutiara Racun Langit yang mampu menawar segala macam racun ditubuhnya, saat ia menyentuh gadis itu, dia sudah pasti mati keracunan.
Di dunia ini, bagaimana mungkin terdapat racun seperti ini? Racun yang paling berbahaya, bukankah racun dari Mutiara Racun Langit ini? Bahkan sewaktu aku menggunakan racun dari mutiara ini aku tidak bisa mengeluarkan racun yang separah ini, bahkan ini jauh berbahaya dari racun Mutiara Racun Langit!
Apa mungkin didunia ini terdapat racun yang lebih berbahaya daripada Mutiara Racun Langit?
Bagaimana gadis ini bisa memiliki racun seganas ini ditubuhnya? Dan mengapa dia terbaring di sini?
Bermacam macam pertanyaan keluar di pikiran Xiao Che namun tidak salah lagi bahwa gadis ini sudah mati. Dengan racun seganas ini, jangankan hanya seorang gadis kecil, bahkan seseorang Bertenaga Dalam Kelas Langit pun akan mati seketika.
Xiao Che mengambil nafas dalam-dalam dan setelah melalui sedikit keraguan, dia kembali meletakkan tangannya dibahu gadis itu dan perlahan memutar tubuhnya yang sudah tak bernyawa. Di bawah cahaya bulan, wajah gadis itu terlihat di pandangannya. Tubuhnya kemudian membeku tak bergerak melihat gadis itu, jiwanya seperti hilang dari tubuhnya dan tak bisa kembali ke dunia.
“Bagaimana mungkin ada gadis secantik ini ...,” jiwa Xiao Che berteriak sekencang kencangnya.
Gadis ini tidak hanya cantik, namun sangat memukau, lebih dari memukau sehingga kecantikannya mampu mencuri jiwa seseorang. Jika Xiao Che tidak melihatnya sendiri, dia tidak akan pernah percaya bahwa gadis yang masih muda ini mampu mengeluarkan pesona yang sangat berbahaya ini.
Semerah iblis, wajah seputih giok, setiap sisi dari wajahnya terlalu cantik dan jika semuanya digabungkan, hal itu membuatnya sempurna. Xiao Che tidak bisa menemukan kata untuk menjelaskan keindahan dari rupa gadis ini. Memang saat ini dia melihatnya dari jarak dekat, namun di dalam hatinya dia merasa ini hanyalah ilusi yang nyata, karena jauh di dalam lubuk pikirannya, dia tidak pernah membayangkan ada seseorang di dunia ini yang memiliki wajah sesempurna gadis ini.
Xia Qingyue adalah gadis tercantik di Kota Awan Terapung dan bahkan di Kerajaan Angin Biru, mungkin tidak ada yang dapat mengalahkan kecantikannya. Namun, ketika Xiao Che melihat paras cantik gadis ini, dia terpana, seperti jiwanya dihantam keras. Dia tidak pernah menyangka bahwa dia akan terguncang jiwanya hanya dengan melihat wajah seseorang.
Dia hanya terlihat berumur dua belas atau tiga belas saat ini. Jika dia tumbuh besar ke usia Xia Qingyue ... tidak dapat dibayangkan! Mungkin saat itu, dia bisa menyebabkan kekacauan hanya dengan senyumannya.
Tetapi untuk seorang gadis cantik untuk tewas di hadapan ahli pengobatan seperti Xiao Che dengan racun yang tak pernah ia temui sebelumnya, dan dia tewas di tanah Klan Xiao. Xiao Che tidak bisa mengenal racun jenis apa ini dan mengapa bisa ada di sini. Dia hanya merasa bahwa ini hanyalah nasib sial belaka. Sungguh sialnya seorang gadis yang sungguh cantik ini telah dihancurkan seluruhnya.
Orang seperti apa yang memiliki hati untuk membunuh seorang gadis kecil nan cantik ini!
Xiao Che menatap pada tanaman dan tanah yang menghitam di sekitarnya. Dia meragu sesaat namun tetap mengulurkan tangan kirinya dan menekan telapak tangannya pada dada dingin gadis itu. Mutiara Racun Langit kemudian mulai menawar racun yang ada di dalam tubuh gadis itu. Ini adalah pegunungan Klan Xiao. Melihat dari racun yang ada ditubuhnya, jika ini dibiarkan menyebar, seluruh pegunungan ini akan mati. Meskipun Mutiara Racun Langit telah kehilangan banyak kekuatannya, namun ia masih memiliki kemampuan untuk menawar segala macam jenis racun. Mutiara Racun Langit di telapak tangannya terus bersinar, menawar racun di dalam tubuh gadis itu. Sesaat kemudian, Xiao Che merasakan pergerakan di dada gadis itu dan melihat gadis itu membuka matanya, satu per satu.
Gadis itu memiliki bola mata yang hitam layaknya iblis yang berkilau misterius sesaat dia mengedipkan matanya. Ketika Xiao Che melihat matanya, dia merasakan kengerian yang setara dengan jatuh ke lubang tanpa batas, membuat jantungnya berdegup kencang! Gadis ini yang telah diracuni oleh racun yang ganas, tanpa ada napas sedikit pun dan terlihat tak bernyawa, kini matanya terbuka!
Gadis itu mengulurkan tangan kanannya perlahan dan memegang erat pergelangan tangan kiri Xiao Che di saat ia masih terkejut. Dia menggerakkan bibirnya dan mengeluarkan kata-kata yang terdengar jelas.
“Mutiara ... Racun ... Langit.”
Tubuh Xiao Che gemetar layaknya dihantam gempa bumi. Dia tidak percaya apa yang ia dengar! Mutiara Racun Langit adalah benda yang dia bawa dari Benua Awan Biru, benda ini tidak pernah ada di Benua Langit Luas. Tetapi gadis ini telah menyebut nama Mutiara Racun Langit! Apakah dia salah mendengar? Atau hanya kebetulan?
“Gadis kecil, kau ... ah!”
Diikuti suara melenguh tajam dari Xiao Che, gadis itu membuka mulutnya dan menggigit dengan keras jari Xiao Che.
Darah kemudian mengalir dari jari telunjuk dan jari tengah Xiao Che, semua mengalir ke dalam mulut gadis itu, tanpa menetes satu pun ke tanah. Terkejut, Xiao Che mencoba menarik tangannya. Meskipun tangan gadis mungil itu terlihat rapuh, cengkeramannya sangat kuat, sekuat besi sembari dia menggigit dan menahan tangan Xiao Che. Xiao Che menggunakan semua kekuatannya namun dia tidak mampu menarik tangannya. Matanya kemudian terbelalak sembari merasa seluruh darah di tubuhnya mengalir keluar dari tangan kirinya dengan kekuatan penuh, yang pada akhirnya diminum oleh gadis itu.
Dia meminum darahku?
Gadis itu memejamkan matanya yang hitam dan menghisap jari itu sekuat kuatnya, seperti bayi yang sedang minum susu.
Siapa gadis ini?
Gadis ini jelas-jelas telah keracunan parah, tapi Xiao Che tetap tidak bisa lepas dari genggamannya. Setelah mencoba melepaskan diri berkali kali, dia akhirnya menyerah seraya pasrah membiarkan gadis itu menghisap darahnya.
Xiao Che dilahirkan dengan tubuh yang lemah tapi setelah kehilangan banyak darah, kepalanya mulai merasa pusing. Dan dia berpikir apakah darahnya akan dihisap hingga kering oleh gadis yang tak dikenal ini, rasa sakit dari tangan kirinya mendadak hilang, dan tangan yang mencengkeram pergelangan tangannya kini mengendur perlahan.
Xiao Che melangkah mundur, melihat gadis dengan wajah sempurna yang telah menghisap darahnya itu dengan raut wajah suram. Tapi setelah beberapa saat, gadis itu tidak melakukan apa-apa lagi, seperti pertama kali Xiao Che menemukannya, dia hanya terbaring di situ dengan mata terpejam dan tak bernafas.
Hu ....
Angin malam yang dingin berembus, menyapu punggung Xiao Che dan tubuh gadis itu. Di tengah angin dingin, tubuh gadis itu menghilang seperti kabut yang tertiup angin, menghilang sepenuhnya dari pandangan, hanya meninggalkan sebuah rok putih, sebuah sepatu putri dan sebuah klip rambut kupu-kupu merah.
Xiao Che: “Ha?”
Menghilang?
Sensasi aneh terasa dari telapak tangan kirinya. Jantungnya mendadak berdegup kencang. Dia memejamkan matanya dan menggerakkan kesadarannya ke dalam ruang Mutiara Racun Langit.
Dimensi penyimpanan hijau di dalam Mutiara Racun Langit seharusnya kosong.
Ketika dia memasukinya kali ini, dia melihat tubuh gadis nan indah seputih salju yang melayang di depannya.
Mata Xiao Che terbelalak dan kemudian menutup hidungnya untuk pertama kali dalam hidupnya.
(catatan penerjemah: Cieee Mimisan Cieeee.. Hahahaha)
Gadis itu adalah gadis yang meminum darahnya. Perbedaannya kali ini adalah tidak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya.
Matanya terpejam dan wajahnya yang seperti salju terlihat sangat damai. Rambutnya yang seperti darah terurai ke bawah, dan menari-nari meskipun tak terkena embusan angin. Kulitnya terlihat sangat halus, lembut dan seputih balita. Alis gadis itu seperti bulu yang terbuat dari zamrud, pinggangnya yang kecil, dan kakinya yang lurus seperti terbuat dari giok. Walaupun usianya masih sangat muda, tubuh bagian atasnya sudah sedikit matang. Payudaranya yang putih ibarat dua mutiara giok yang sempurna di tubuhnya, selembut rebung bambu di musim semi. Pemandangan yang membuat nafas terhenti.
Ini adalah tubuh yang belum ranum seutuhnya, tetapi sudah mengeluarkan pesona yang dapat mencuri jiwa. Ibarat seluruh kecantikan yang ada di muka bumi ini telah diberikan ke dalam tubuh yang sangat sempurna ini.
Xiao Che menajamkan tekadnya sekuatnya agar ia bisa mengalihkan pandangannya dari tubuh tersebut. Dia masih memegang hidungnya sembari memutar tubuh. Sesaat dia melihat tubuh gadis itu, dia merasa darahnya mengalir ke atas. Xiao Che yakin jika dia tetap melihat gadis itu, darahnya akan menyembur keluar.
Mengapa dia tidak memakai baju?
Tidak! Itu bukan permasalahan utamanya!
Dia jelas-jelas menghilang, tapi kenapa tiba-tiba bisa ada di dalam Mutiara Racun Langit milikku! Mutiara Racun Langit telah menyatu dengan tubuhku dan seharusnya hanya aku yang dapat menguasainya. Bagaimana dia bisa masuk kesini tanpa perintahku?
Apa mungkin karena dia meminum darahku?
Apa yang terjadi?
Otak Xiao Che menjadi ruwet. Bahkan dengan pengalaman dari dua kehidupannya, dia tidak mengerti apa yang terjadi barusan.
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 11 – Gadis Berambut Merah
Jika orang biasa, bahkan dengan kekuatan tenaga dalam yang lumayan, dia tak akan berani mendekat dalam situasi ini. Namun Xiao Che tanpa keraguan sedikit pun melangkah ke arah bayangan putih yang aneh itu.
Perlahan mendekat, dia kemudian melihat sosok tersebut adalah manusia! Seseorang tengah terbaring di sana!
“Siapa kamu?” ketika Xiao Che menyadari bahwa sesosok itu adalah manusia, dia berhenti dan bertanya.
Bayangan itu tak menjawab dan bahkan tak tampak sedikit pun pernapasan dari bayangan itu.
Apakah orang ini pingsan? Atau ... mati?
Siapa orang ini? Mengapa dia terbaring di sini? Tunggu! Jika orang ini telah terbaring siang tadi, seharusnya seseorang sudah menemukannya. Tetapi Xiao Che seperti orang pertama yang menemukannya, artinya orang ini baru saja tiba di sini. Paling tidak setelah malam menjelang.
Xiao Che tanpa ragu mulai mendekatinya.
Sesaat dia tiba di depan tubuh itu, dia menatap pada sesosok itu dengan terkejut, di bawah cahaya bulan.
Dia ternyata seorang gadis!
Gadis ini terlihat berumur dua belas atau tiga belas tahun dan memakai baju yang rusak. Tubuhnya yang imut-imut mungil meringkuk seperti anak kucing yang ketakutan. Di bawah roknya terdapat kaki yang seputih salju, tapi setelah melihat dengan saksama, banyak terdapat bekas luka. Dia mengenakan satu sepatu di kakinya, dan sepatu lainnya tak tampak di sekitar. Kakinya yang tak mengenakan sepatu terlihat seperti teratai es yang rapuh dan jari jarinya bening seperti ukiran dari batu giok.
Yang paling terlihat berbeda dari sekujur tubuhnya adalah rambutnya. Warnanya seperti Iblis Jahat, Merah Terang!. Cahaya yang Xiao Che lihat di tatapannya sebenarnya adalah pantulan cahaya dari kepalanya.
Seorang gadis? Bagaimana bisa seorang gadis berada di sini? Dan bagaimana mungkin dia bisa mendapat bekas luka sebanyak ini ditubuhnya?
Ada apa dibalik rambutnya yang berwarna merah? Apa di Benua Langit Luas memiliki penduduk yang terlahir dengan rambut yang merah seperti ini?
Xiao Che membungkuk dan merentangkan tangannya untuk menggoyangkan bahu gadis itu secara halus, “Gadis kecil, gadis ....”
Suara Xiao Che terhenti setelah dia berteriak terkejut. Secepat kilat, dia menarik kembali tangan yang berada dibahu gadis itu. Karena di balik pakaiannya yang tipis, tubuhnya terasa sangat dingin, tanpa rasa hangat yang dimiliki orang bernyawa. Yang paling mengejutkan adalah ketika dia menyentuh gadis itu, ia mengeluarkan aura racun yang sangat mematikan.
Ya! Sangat berbahaya, bahkan bisa membuatnya takut, karena itu adalah racun dengan tingkat tertinggi yang belum pernah ia temui, jauh melebihi pengetahuan tentang racun yang ia pelajari di kehidupan sebelumnya! Racun ini sangat berbahaya karena ketika tangannya menyentuh tubuh gadis ini, bulu kuduk di seluruh tubuhnya berdiri tegak.
Di saat yang sama dia mulai mundur, Xiao Che kembali terkejut. Rumput dan seluruh tanaman di sekitar gadis itu di bawah cahaya bulan tidaklah gelap karena kurang cahaya. Warnanya tidak lagi hijau gelap, namun hitam pekat seperti hangus terbakar! Bahkan tanah di sekitar gadis itu telah berubah menjadi hitam.
Jantung Xiao Che berdegup kencang merasakan kengerian itu. Jika bukan karena Mutiara Racun Langit yang mampu menawar segala macam racun ditubuhnya, saat ia menyentuh gadis itu, dia sudah pasti mati keracunan.
Di dunia ini, bagaimana mungkin terdapat racun seperti ini? Racun yang paling berbahaya, bukankah racun dari Mutiara Racun Langit ini? Bahkan sewaktu aku menggunakan racun dari mutiara ini aku tidak bisa mengeluarkan racun yang separah ini, bahkan ini jauh berbahaya dari racun Mutiara Racun Langit!
Apa mungkin didunia ini terdapat racun yang lebih berbahaya daripada Mutiara Racun Langit?
Bagaimana gadis ini bisa memiliki racun seganas ini ditubuhnya? Dan mengapa dia terbaring di sini?
Bermacam macam pertanyaan keluar di pikiran Xiao Che namun tidak salah lagi bahwa gadis ini sudah mati. Dengan racun seganas ini, jangankan hanya seorang gadis kecil, bahkan seseorang Bertenaga Dalam Kelas Langit pun akan mati seketika.
Xiao Che mengambil nafas dalam-dalam dan setelah melalui sedikit keraguan, dia kembali meletakkan tangannya dibahu gadis itu dan perlahan memutar tubuhnya yang sudah tak bernyawa. Di bawah cahaya bulan, wajah gadis itu terlihat di pandangannya. Tubuhnya kemudian membeku tak bergerak melihat gadis itu, jiwanya seperti hilang dari tubuhnya dan tak bisa kembali ke dunia.
“Bagaimana mungkin ada gadis secantik ini ...,” jiwa Xiao Che berteriak sekencang kencangnya.
Gadis ini tidak hanya cantik, namun sangat memukau, lebih dari memukau sehingga kecantikannya mampu mencuri jiwa seseorang. Jika Xiao Che tidak melihatnya sendiri, dia tidak akan pernah percaya bahwa gadis yang masih muda ini mampu mengeluarkan pesona yang sangat berbahaya ini.
Semerah iblis, wajah seputih giok, setiap sisi dari wajahnya terlalu cantik dan jika semuanya digabungkan, hal itu membuatnya sempurna. Xiao Che tidak bisa menemukan kata untuk menjelaskan keindahan dari rupa gadis ini. Memang saat ini dia melihatnya dari jarak dekat, namun di dalam hatinya dia merasa ini hanyalah ilusi yang nyata, karena jauh di dalam lubuk pikirannya, dia tidak pernah membayangkan ada seseorang di dunia ini yang memiliki wajah sesempurna gadis ini.
Xia Qingyue adalah gadis tercantik di Kota Awan Terapung dan bahkan di Kerajaan Angin Biru, mungkin tidak ada yang dapat mengalahkan kecantikannya. Namun, ketika Xiao Che melihat paras cantik gadis ini, dia terpana, seperti jiwanya dihantam keras. Dia tidak pernah menyangka bahwa dia akan terguncang jiwanya hanya dengan melihat wajah seseorang.
Dia hanya terlihat berumur dua belas atau tiga belas saat ini. Jika dia tumbuh besar ke usia Xia Qingyue ... tidak dapat dibayangkan! Mungkin saat itu, dia bisa menyebabkan kekacauan hanya dengan senyumannya.
Tetapi untuk seorang gadis cantik untuk tewas di hadapan ahli pengobatan seperti Xiao Che dengan racun yang tak pernah ia temui sebelumnya, dan dia tewas di tanah Klan Xiao. Xiao Che tidak bisa mengenal racun jenis apa ini dan mengapa bisa ada di sini. Dia hanya merasa bahwa ini hanyalah nasib sial belaka. Sungguh sialnya seorang gadis yang sungguh cantik ini telah dihancurkan seluruhnya.
Orang seperti apa yang memiliki hati untuk membunuh seorang gadis kecil nan cantik ini!
Xiao Che menatap pada tanaman dan tanah yang menghitam di sekitarnya. Dia meragu sesaat namun tetap mengulurkan tangan kirinya dan menekan telapak tangannya pada dada dingin gadis itu. Mutiara Racun Langit kemudian mulai menawar racun yang ada di dalam tubuh gadis itu. Ini adalah pegunungan Klan Xiao. Melihat dari racun yang ada ditubuhnya, jika ini dibiarkan menyebar, seluruh pegunungan ini akan mati. Meskipun Mutiara Racun Langit telah kehilangan banyak kekuatannya, namun ia masih memiliki kemampuan untuk menawar segala macam jenis racun. Mutiara Racun Langit di telapak tangannya terus bersinar, menawar racun di dalam tubuh gadis itu. Sesaat kemudian, Xiao Che merasakan pergerakan di dada gadis itu dan melihat gadis itu membuka matanya, satu per satu.
Gadis itu memiliki bola mata yang hitam layaknya iblis yang berkilau misterius sesaat dia mengedipkan matanya. Ketika Xiao Che melihat matanya, dia merasakan kengerian yang setara dengan jatuh ke lubang tanpa batas, membuat jantungnya berdegup kencang! Gadis ini yang telah diracuni oleh racun yang ganas, tanpa ada napas sedikit pun dan terlihat tak bernyawa, kini matanya terbuka!
Gadis itu mengulurkan tangan kanannya perlahan dan memegang erat pergelangan tangan kiri Xiao Che di saat ia masih terkejut. Dia menggerakkan bibirnya dan mengeluarkan kata-kata yang terdengar jelas.
“Mutiara ... Racun ... Langit.”
Tubuh Xiao Che gemetar layaknya dihantam gempa bumi. Dia tidak percaya apa yang ia dengar! Mutiara Racun Langit adalah benda yang dia bawa dari Benua Awan Biru, benda ini tidak pernah ada di Benua Langit Luas. Tetapi gadis ini telah menyebut nama Mutiara Racun Langit! Apakah dia salah mendengar? Atau hanya kebetulan?
“Gadis kecil, kau ... ah!”
Diikuti suara melenguh tajam dari Xiao Che, gadis itu membuka mulutnya dan menggigit dengan keras jari Xiao Che.
Darah kemudian mengalir dari jari telunjuk dan jari tengah Xiao Che, semua mengalir ke dalam mulut gadis itu, tanpa menetes satu pun ke tanah. Terkejut, Xiao Che mencoba menarik tangannya. Meskipun tangan gadis mungil itu terlihat rapuh, cengkeramannya sangat kuat, sekuat besi sembari dia menggigit dan menahan tangan Xiao Che. Xiao Che menggunakan semua kekuatannya namun dia tidak mampu menarik tangannya. Matanya kemudian terbelalak sembari merasa seluruh darah di tubuhnya mengalir keluar dari tangan kirinya dengan kekuatan penuh, yang pada akhirnya diminum oleh gadis itu.
Dia meminum darahku?
Gadis itu memejamkan matanya yang hitam dan menghisap jari itu sekuat kuatnya, seperti bayi yang sedang minum susu.
Siapa gadis ini?
Gadis ini jelas-jelas telah keracunan parah, tapi Xiao Che tetap tidak bisa lepas dari genggamannya. Setelah mencoba melepaskan diri berkali kali, dia akhirnya menyerah seraya pasrah membiarkan gadis itu menghisap darahnya.
Xiao Che dilahirkan dengan tubuh yang lemah tapi setelah kehilangan banyak darah, kepalanya mulai merasa pusing. Dan dia berpikir apakah darahnya akan dihisap hingga kering oleh gadis yang tak dikenal ini, rasa sakit dari tangan kirinya mendadak hilang, dan tangan yang mencengkeram pergelangan tangannya kini mengendur perlahan.
Xiao Che melangkah mundur, melihat gadis dengan wajah sempurna yang telah menghisap darahnya itu dengan raut wajah suram. Tapi setelah beberapa saat, gadis itu tidak melakukan apa-apa lagi, seperti pertama kali Xiao Che menemukannya, dia hanya terbaring di situ dengan mata terpejam dan tak bernafas.
Hu ....
Angin malam yang dingin berembus, menyapu punggung Xiao Che dan tubuh gadis itu. Di tengah angin dingin, tubuh gadis itu menghilang seperti kabut yang tertiup angin, menghilang sepenuhnya dari pandangan, hanya meninggalkan sebuah rok putih, sebuah sepatu putri dan sebuah klip rambut kupu-kupu merah.
Xiao Che: “Ha?”
Menghilang?
Sensasi aneh terasa dari telapak tangan kirinya. Jantungnya mendadak berdegup kencang. Dia memejamkan matanya dan menggerakkan kesadarannya ke dalam ruang Mutiara Racun Langit.
Dimensi penyimpanan hijau di dalam Mutiara Racun Langit seharusnya kosong.
Ketika dia memasukinya kali ini, dia melihat tubuh gadis nan indah seputih salju yang melayang di depannya.
Mata Xiao Che terbelalak dan kemudian menutup hidungnya untuk pertama kali dalam hidupnya.
(catatan penerjemah: Cieee Mimisan Cieeee.. Hahahaha)
Gadis itu adalah gadis yang meminum darahnya. Perbedaannya kali ini adalah tidak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya.
Matanya terpejam dan wajahnya yang seperti salju terlihat sangat damai. Rambutnya yang seperti darah terurai ke bawah, dan menari-nari meskipun tak terkena embusan angin. Kulitnya terlihat sangat halus, lembut dan seputih balita. Alis gadis itu seperti bulu yang terbuat dari zamrud, pinggangnya yang kecil, dan kakinya yang lurus seperti terbuat dari giok. Walaupun usianya masih sangat muda, tubuh bagian atasnya sudah sedikit matang. Payudaranya yang putih ibarat dua mutiara giok yang sempurna di tubuhnya, selembut rebung bambu di musim semi. Pemandangan yang membuat nafas terhenti.
Ini adalah tubuh yang belum ranum seutuhnya, tetapi sudah mengeluarkan pesona yang dapat mencuri jiwa. Ibarat seluruh kecantikan yang ada di muka bumi ini telah diberikan ke dalam tubuh yang sangat sempurna ini.
Xiao Che menajamkan tekadnya sekuatnya agar ia bisa mengalihkan pandangannya dari tubuh tersebut. Dia masih memegang hidungnya sembari memutar tubuh. Sesaat dia melihat tubuh gadis itu, dia merasa darahnya mengalir ke atas. Xiao Che yakin jika dia tetap melihat gadis itu, darahnya akan menyembur keluar.
Mengapa dia tidak memakai baju?
Tidak! Itu bukan permasalahan utamanya!
Dia jelas-jelas menghilang, tapi kenapa tiba-tiba bisa ada di dalam Mutiara Racun Langit milikku! Mutiara Racun Langit telah menyatu dengan tubuhku dan seharusnya hanya aku yang dapat menguasainya. Bagaimana dia bisa masuk kesini tanpa perintahku?
Apa mungkin karena dia meminum darahku?
Apa yang terjadi?
Otak Xiao Che menjadi ruwet. Bahkan dengan pengalaman dari dua kehidupannya, dia tidak mengerti apa yang terjadi barusan.
wihh double chapter releasenya. makasih min, semangat teruss!!
BalasHapuskalo bisa jangan lama lama :D
Halo permisii
BalasHapusApakah proyek ini masih dilanjutkan? karena saya tertarik untuk mengerjakannya jika proyek ini sudah dihentikan. Saya lihat ada juga yang sudah menerjemahkannya, namun hasil terjemahannya merupakan hasil dari mesin. Tentunya sebagai pecinta novel ini saya sangat menyayangkannya. Untuk itu saya bersedia melanjutkan novel ini jika anda sudah tidak sanggup melanjutkannya. Terimakasih! Tolong segera balas ke agares101@yahoo.com, trims