MK - 16
Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 16 – Tuan Muda
Xiao, Mencari Mati
“Eh? Kakak Yulong? Kenapa?” Xiao Che dengan cepat berdiri
sembari memperlihatkan tatapan kaget.
Xiao Yulong menunjukkan senyuman yang kaku dan jelek sambil
dia mengguncangkan pecahan gelas arak dari tangannya. “Tidak apa-apa. Aku hanya
teledor dan kehilangan kendali kekuatanku.”
Ekspresi Xiao Yang tidak jauh berbeda dengan Xiao Yulong.
Dia terlihat seperti seseorang yang baru saja tertelan bangkai serangga.
Setelah mendengar kata-kata Xiao Yulong, dia dengan cepat menyanggah: “Aku
tahu, ini pasti karena kakak telah mencapai tingkatan baru pada tenaga
dalamnya. Setelah mencapai tingkatan baru, pertumbuhan tenaga dalam terkadang
menyebabkan hilangnya kendali.”
“Oh, tentu saja seperti itu!” Xiao Che seperti terlihat
mendadak sadar, lalu dengan cepat berkata, “Kakak Yulong tanpa sadar telah
mencapai tingkatan baru, Selamat! Aku dengar bahwa Kakak Yulong mencapai Tenaga
Dalam Kelas Raga tingkat tiga, tiga bulan yang lalu. Ini baru tiga bulan, dan
kakak sudah mencapai tingkatan baru! Tidak sia-sia Kakak adalah andalan dari
generasi kita. Sepertinya selain Kakak Yulong, tidak ada seorang pun yang akan
dipilih oleh Sekte Xiao.”
Wajah Xiao Yulong berkedut. Dia berdiri, dengan penuh
kekuatan dia menekan guncangan hatinya sembari berkata dengan senyuman yang
dipaksa: “Adik Xiao Che terlalu memujiku. Tapi memang betul aku baru saja
mencapai tingkatan baru, dan kekuatan tenaga dalamku sedikit tidak stabil. Aku
harus cepat menstabilkannya dan tidak bisa lanjut menemanimu…..”
“Jangan khawatir, jangan khawatir!” Xiao Che dengan cepat
melambaikan tangannya, mengangguk dengan penuh pengertian. “Tentu saja
menstabilkan tenaga dalam Kakak Yulong itu lebih penting…. Baiklah, aku tidak
akan lanjut mengganggumu, Kakak Yulong. Terima kasih untuk undangan dan
jamuannya hari ini. Setelah beberapa hari, ketika Kakak Yulong telah dipilih
oleh Sekte Xiao, aku pasti akan menjadi orang pertama yang memberimu selamat.”
Setelah berkata itu, Xiao Che dengan sopan meninggalkan
tempat. Xiao Yang juga berpura pura ikut dengannya, namun setelah Xiao Che
telah jauh, dia kemudian berputar balik dan kembali dengan cepat. Sesaat dia
memasuki pintu, dia dapat melihat ekspresi wajah Xiao Yulong yang suram dan
menakutkan.
“Kakak…. Tentang ini…” Melihat ekspresi wajah Xiao Yulong,
Xiao Yang dengan tergesa-gesa menelan liurnya dan mendekati dengan rasa ragu
bercampur takut.
“AHHHHHHH!!!” Xiao Yulong berteriak penuh amarah seperti
orang gila. Dia menyapu seluruh gelas teh dan arak dari atas meja. Setelah
semua pecah berserakan, dia menendang dengan ganas, menumbangkan meja batu.
Tangannya menggenggam keras, Nafasnya tersengal-sengal, dan matanya terbakar
api cemburu dan kebencian. Suara yang kecil terlepas dari mulutnya: “Bukankah
kau bilang…… Xia Qingyue…. Tidak akan pernah membiarkan Xiao Che, manusia
sampah itu, menyentuhnya??!!”
Xiao Yulong sangat jarang kehilangan kendali. Keadaannya
saat ini membuat ubun-ubun Xiao Yang menjadi mati rasa dan punggungnya keringat
dingin. Dia berkata dengan panik, “Ini pasti….. Ini pasti Xiao Che yang
mengada-ada…. Mengada-ada!! Xia Qingyue……. Tidak akan bisa jatuh hati pada
manusia itu!”
“Omong Kosong!” kata Xiao Yulong dengan teriakan kecil: “Apa
ada sesuatu tentang sampah itu, Xiao Che, yang aku tidak tahu? Kau pikir dia
bisa berbohong di depan wajahku? Kau pikir aku siapa?”
Xiao Yulong memiliki ketajaman dan pandangan yang cukup
tinggi. Dia mengenal Xiao Che selama enam belas tahun, dan percaya bahwa dia
mengetahui Xiao Che seperti membalik telapak tangannya. Dia sangat yakin bahwa
dengan manusia yang lemah tanpa tenaga dalam, penakut, dan rendah diri itu,
tidak ada perubahan yang dapat lepas dari pandangannya. Ketika Xiao yang
bertanya tentang pertanyaan tadi, dari tatapan matanya, ekspresi wajahnya,
ataupun tingkah laku bawah sadarnya…. Tidak satu pun menunjukkan adanya
tanda-tanda kebohongan.
Xia Qingyue adalah wanita yang dia telah bersumpah untuk
mendapatkannya. Satu alasan mengapa dia membiarkan mereka menikah adalah karena
dia tidak bisa menghentikannya. Alasan lainnya adalah dia yakin bahwa meskipun
Xia Qingyue menikahi Xiao Che, dia tidak akan pernah memberikan tubuhnya
sepenuhnya untuk Xiao Che. Malahan, justru hal itu akan mempermudahnya. Tapi
dia tidak pernah menyangka bahwa sesaat mereka menikah, Xia Qingyue telah
dicicipi oleh Xiao Che !
Amarah di hatinya saat ini, diikuti kecemburuan dan
kebencian, hampir cukup untuk membuat dadanya meledak.
Xiao Yang berdiri di sana dengan kepala menunduk, bahkan
tidak berani bernafas dengan suara. Dalu, ketika Xiao Yulong telah ditetapkan
untuk menjadi ketua klan berikutnya. Dia sangat setia dengannya. Sekarang
ketika Xiao Yulong akan diambil oleh Sekte Xiao, dia tentu lebih tidak berani
untuk melawannya.
Setelah beberapa lama. Xiao Yulong masih bernafas
tersengal-sengal. Telah jelas seberapa hebat kenyataan ini menghantamnya.
Mendadak dia berkata dengan suara yang dalam: “Ke mana Xiao Che akan pergi
setelah meninggalkan tempat ini?”
“Dia pergi… pergi ke halaman timur. Dia mungkin… mungkin
pergi ke wilayah dapur.” Xiao Yan menjawab dengan hati-hati.
Xiao Yulong mengernyitkan alisnya, awan hitam terlihat di wajahnya.
Dia bergumam di bawah nafasnya: “Aku selalu berpikir bahwa Xia Qingyue memiliki
sifat yang anggun, bakat yang tinggi, dan juga harga diri, dan sifat cuek yang
wanita lain tidak akan bisa sebanding dengannya. Aku tak menyangka bahwa,
bahkan anggota paling terhina dari Klan Xiao bisa mendapatkan dirinya!”
Xiao Yulong mendengus dingin dan dengan guncangan lengannya
dia berjalan menuju keluar dari kediamannya. Sesaat Xiao Yang hampir
mendekatinya, dia mendadak menyadari ke mana Xiao Yulong ingin pergi dan
kemudian dengan patuh berhenti. Kemudian, perlahan dia menghapus keringat
dingin dari keningnya.
Xiao Che meninggalkan kediaman Xiao Yulong dan berjalan
menuju dapur dengan normal untuk mengambil sarapan. Kemudian dia berjalan
dengan santai menuju kediaman Xiao Lingxi. Jika seseorang berada dekat
dengannya, mereka bisa mendengar dia berbicara sendiri: “Xiao Yulong sudah
tentu beranjak menuju tempatku bukan? Oh…. Apakah istriku Xia Qingyue akan
mematahkan kakinya? Atau kedua kakinya….. hem, atau “Kaki ketiganya?”
(Catatan Penerjemah: “Kaki Ketiga” = Itu.. Anu… Emm.. Sudah
tau lah yaa apa itu)
Dia mencapai kediaman Xiao Lingxi, namun pintunya masih
tertutup rapat. Xiao Che mengetuk pintu itu: “Bibi Kecil, aku membawa sarapan
pagi.”
Pintu kemudian terbuka dan Xiao Che berjalan ke dalam,
kemudian menutup pintu dengan suara *bang*.
Xiao Lingxi tergeletak di atas mejanya, tangannya bersandar
di bawah dagunya, dan kelopak matanya menurun; dia terlihat lemah dan tidak
bersemangat. Xiao Che meletakkan sarapan itu di atas meja, dan melambaikan
tangannya ke depan wajah Xiao Lingxi beberapa kali: “Tidak bisa tidur nyenyak
tadi malam?”
“Ungggghhh…” sesaat mendengar Xiao Che menyebut “tadi
malam”, Xiao Lingxi mengeluarkan lenguhan dan mengubur seluruh wajahnya di telapak
tangannya: “Kau masih bisa berbicara tentang tadi malam…. Xia Qingyue datang
untuk memberi selimut. Dia tentu sudah melihat semuanya…. Bagaimana ini, apa
yang harus aku lakukan….. aku malu untuk bertemu semua orang, *huu huu huu
huu*….”
“Itu tidak seburuk itu kan?” Xiao Che menggosok keningnya,
kemudian duduk di sampingnya. Dia berkata dengan senyuman: “Jangan khawatir.
Kau bibi kecilku. Apa yang salah dengan kita tidur sambil berpelukan?”
“Justru karena aku Bibi Kecilmu…..” Xiao Lingxi
menggelengkan kepalanya seperti orang gila. “Dan Juga……. Tadi malam tanganmu
ada pada….. pada…. *huhuhu*…. Dia tentu sudah melihat semuanya! Apa yang harus
aku lakukan kalau dia mengatakan ini pada seseorang…. Apa yang harus aku
lakukan…”
“Tenang, dia pasti tidak akan memberi tahu satu orang pun.
Lagi pula, kau Bibi Kecilku. Apa masalahnya jika, ketika saat tertidur, aku
dengan tidak sengaja menyentuh payudaramu?” kata Xiao Che dengan santai.
“Kau, kau, kau…… tidak boleh berkata apa-apa lagi!” Xiao
Lingxi menggelengkan kepalanya lebih kencang, seluruh pipinya memerah. Alasan mengapa
dia berlaku seperti itu tadi malam dikarenakan mereka hanya berdua, di kegelapan,
dan hatinya berada dalam kebingungan. Mengingat itu, dia semakin percaya bahwa
dia saat itu sudah gila.
“Aku seratus persen yakin. Bahkan jika dia melihatnya, dia tentu
tidak akan memberitahu seorang pun. Untuk memulai, dia tentu tidak berpikir….
Hmmm ke arah pemikiran yang kau pikirkan. Baiklah, lekas kau santap sarapan ini
kalau tidak ini akan jadi dingin.” Xiao Che menenangkannya dengan tawa yang
ringan. Ketika berpikir tentang hal yang sama, hati perempuan tentu saja,
berbeda dari laki-laki.
“Oh….” Xiao Lingxi akhirnya mengangkat wajahnya dari telapak
tangannya dan mulai menyantap sarapan yang dibawa oleh Xiao Che.
Seperti yang Xiao Che perkirakan, Xiao Yulong menuju
langsung ke kediamannya sesaat setelah Xiao Che meninggalkannya. Sesaat dia
masuk ke dalam, dia melihat Xia Qingyue sedang berdiri ditengah-tengah
kediaman.
Xia Qingyue dengan tenang berdiri di bawah pohon delima di tengah
halaman dengan kedua lengan diangkat ke atas. Raut wajahnya terlihat tenang dan
serius; jelas terlihat bahwa dia sedang melatih kekuatan tenaga dalamnya.
Rambutnya yang panjang terurai alami dibahunya yang lembut dan berkilau di bawah
cahaya pagi. Di wajahnya dua alis yang melengkung dan hitam, terlihat seperti
dua bulan sabit. Kedua matanya yang jernih seperti Kristal, layaknya cahaya
kilauan mimpi. Tubuhnya ditutupi oleh gaun merah, lekukan tubuhnya yang samar
dan indah; kulitnya yang putih seperti giok menunjukkan kesempurnaannya.
Ini adalah pertama kalinya Xiao Yulong melihat keindahan Xia
Qingyue secara penuh dan secara dekat. Dengan instan, dia terpana di tempat,
seluruh perhatiannya tertarik ke dalam pemandangan yang sangat indah di depannya.
Seluruh dunia, dalam satu kedipan seperti kehilangan seluruh warnanya.
Ketika menyadari kehadiran Xiao Yulong, postur tubuh Xia
Qingyue tidak berubah. Matanya masih tetap melihat ke depan sembari suara
meninggalkan bibirnya: “Xiao Che sedang tidak di sini.”
Suaranya sangat dingin dan datar, namun sangat manis dan
menenangkan layaknya bidadari. Xiao Yulong baru kemudian kembali pada indranya,
tapi tak ada cara untuk menahan tatapannya yang penuh pana dan birahi. Dengan
tangkas dia mengatur dirinya dengan sikap sempurna dan membungkuk sedikit pada
Xia Qingyue, dan berkata dengan senyuman: “Halo Nona Xia. Saya Xiao Yulong,
Kakak tertua Xiao Che.”
(Catatan Penerjemah: Kakak dalam artian Satu Marga / Satu
Perguruan bukan kandung)
Xia Qingyue bukanlah orang yang sangat dingin dan angkuh.
Tutur bahasa baik dan gerak tubuh yang sopan dan suara lembut itu membuatnya
menatap Xiao Yulong. Juga, bukannya dia tidak pernah mendengar nama Xiao
Yulong. Lagi pula, dia adalah anak ketua klan dari generasi ini. Sesaat dia
meliriknya, bersiap untuk menjawab dengan sopan, dia melihat keganasan birahi
di dalam tatap Xiao Yulong… dan nafsu cabulnya!
Saat itu juga, alis Xia Qingyue yang indah berkedut. Seluruh
niat baiknya terhadap laki-laki yang sopan dan berpenampilan menarik ini
berubah jadi rasa muak dalam sekejap. Meskipun tingkah polah Xiao Che membuat
marah dan mulutnya yang ceriwis itu patut ditampal, namun tak pernah Xia
Qingyue melihat adanya niat cabul dalam diri Xiao Che. Sebaliknya Xiao Yulong
ini ....
Suara lembut Xia Qingyue tiba-tiba mengandung rasa dingin
dan kata-katanya langsung pada tujuan. “Xiao Che tak ada di sini.”
Diperlakukan seperti itu, Xiao Yulong tertegun tak percaya.
Dia mengangguk dan berkata, “Sayang sekali. Bagaimanapun, saya mendengar kabar
baik tentang Nona Xia. Untuk bisa melihat Nona karena kunjungan ini, sungguh
tidak sia-sia.”
Selagi bicara itu, gerakan, mimik wajah, tatapan, dan suara
Xiao Yulong diatur sesempurna mungkin, menunjukkan daya tariknya. Dia yakin
bahwa dia ribuan kali lebih kuat dari Xiao Che. Jika Xia Qingyue bisa jatuh
hati terhadap Xiao Che, bagaimana mungkin Xia Qingyue bisa bertahan karena
godaan-godaannya?
“Saya saat ini sedang bermeditasi. Maaf jika tidak bisa
menerima tamu.” Mata Xia Qingyue terlihat tenang, tapi nada suaranya
menunjukkan kejengkelan.
Wanita yang benar-benar cantik akan menghangatkan hati dan
menyenangkan mata tak peduli bagaimana sikapnya. Melihat semua itu, gairah mata
Xiao Yulong semakin tampak. Rasa cemburu di hatinya juga semakin membara.
Perempuan secantik ini benar-benar menjadi istri dari si sampah Xiao Che dan
juga telah dinodai olehnya. Semua itu ... sungguh suatu yang sia-sia. Sebuah
hal yang tak bisa diterima dan dimaafkan!
“Saya mendengar kabar bahwa Nona Xia baru berumur enam belas
tahun ini, tapi sudah mencapai Tenaga Dalam Kelas Dasar tingkat sepuluh, Yulong
sangat kagum dan telah terpesona sejak lama. Saya yakin bahwa saat Nona Xia
mencapai umur saya saat ini, Anda pasti lebih kuat dari saya.” Xia Yulong
menjaga suasana, wajah melembut saat bicara, “Bagaimanapun, meski hanya ada
satu perbedaan tingkat dari Tenaga Dalam Kelas Dasar tingkat sepuluh dengan
Tenaga Dalam Tingkat Raga kelas satu, tapi tanpa jalannya, masih sangat sulit
untuk menyeberangi hal itu. Walau saya tidak berani membandingkan bakat dengan
Nona Xia, tapi pengalaman saya masih lebih banyak dalam hal itu. Bagaimana
kalau kita saling bertukar pikiran agak sebentar?”
Setelah mengucapkan itu, Xiao Yulong berjalan maju dengan
wajah tersenyum. Tangannya sudah mengerahkan tenaga dalam sebelum meraih lengan
Xia Qingyue.
Memang Xia Qingyue sangat berbakat, tapi dia masih berada di
Tenaga Dalam Kelas Dasar tingkat 10, sementara Xiao Yulong sudah mencapai
Tenaga Dalam Kelas Raga tingkat tiga dan dia pantas untuk mengajari Xia Qingyue
... atau setidaknya itu yang ada dalam pikiran Xiao Yulong.
Melihat berahi yang tak hanya ada di dalam pikiran Xiao
Yulong, namun juga sudah menggerakkan tangannya, mata Xia Qingyue tiba-tiba
berkilat biru. Dia segera meluruskan tangan, memberikan dorongan jarak jauh ke
arah Xiao Yulong.
Melihat Xia Qingyue meluruskan tangan, mata Xiao Yulong
berbinar gembira. Dia baru saja ingin menyentuh tangan itu, merasakan adanya
tenaga yang menghantam perutnya. Tanpa ada kesempatan bersuara, tubuhnya
terpental keluar, berjungkir balik di udara sekali, sebelum kepalanya jatuh
terlebih dahulu ke tanah. Saat yang sama, dua giginya berhasil membebaskan
diri.
Xiao Yulong berderajat tinggi di antara Klan Xiao. Jika
seorang perempuan yang telah dinikahkan ke klan tersebut menerima pelecehan
darinya, meski pun perempuan ini lebih kuat, dia tak akan berani menyakiti Xiao
Yulong. Namun, apa yang ada di balik Xia Qingyue? Di baliknya adalah Surgaloka
Awan Beku. Walau Xia Qingyue menghajar Xiao Yulong hingga babak belur, atau
meminta nyawa sekalian, saat statusnya sebagai murid Surgaloka Awan Biru
diumumkan, Xiao Yunhai tak akan berani berbuat apa-apa, melainkan harus meminta
maaf dengan wajah tersenyum.
[Sebelumnya] [Daftar] [Selanjutnya]
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan tanggapanmu!