11 Caro Cadiak, Pandai pandeka.api@gmail.com Angko-angko agak bara -

Cerita di Balik Kata, Kisah di Balik Bahasa

Kamis, 29 September 2016

MK - 18

[Sebelumnya] [Daftar] [Selanjutnya]
Penerjemah: Fireshina

-------------------------------
Bab 18 – Jarum Perak untuk Mengeluarkan Udara Dingin
“Dari siapa kamu mendengarnya?” Xia Qingyue dengan dingin bertanya, pikirannya terkejut. Dalam tingkat tenaga dalam yang sama, batas usia anggota Surgaloka Awan Beku memang jauh lebih pendek dari orang lain. Ini merupakan kenyataan yang pahit. Bahkan di dalam Surgaloka Awan Beku, hal ini merupakan rahasia yang dari dulu sudah disembunyikan oleh para pemimpin Surgaloka Awan Beku.
Alasan mengapa Xia Qingyue tahu akan hal itu karena gurunya tanpa sengaja memberitahunya saat ia berhasil melewati kemacetan dalam latihan tenaga dalamnya. Terlebih lagi, gurunya memberitahunya bahwa hal ini adalah kelemahan terbesar Surgaloka Awan Beku dan dengan keras melarangnya untuk tidak memberitahukannya pada orang lain, termasuk sesama murid lain. Namun, disini Xiao Che dengan mudah mengetahuinya.
 “Jika aku adalah ketua dari Surgaloka Awan Beku, aku akan menggunakan segala kekuatanku untuk menyembunyikan ‘kelemahan’ ini dan mencegah orang luar untuk mengetahuinya. Apa kamu pikir aku dapat mendengar hal ini dari orang lain?” ucap Xiao Che, sambil mencibir: “Aku benar-benar tahu akan hal ini dari mengukur denyut nadimu. Dari reaksimu, sepertinya semua yang aku katakan memang benar.”
 “Aku tidak mempercayaimu!” Xia Qingyue dengan tegas menggelengkan kepalanya. Untuk dapat mengetahui kelemahan terbesar Surgaloka Awan Beku hanya dari denyut nadi? Hal itu tidak mungkin. Jika sebegitu mudahnya, dengan jumlah tabib ahli yang tak terhitung di Kerajaan Angin Biru, rahasia Surgaloka Awan Beku pasti sudah terkuak entah berapa tahun yang lalu.
Namun, semua yang Xiao Che katakan lurus menuju inti permasalahan, tanpa ada kesalahan sedikitpun.  Tidak mungkin Xia Qingyue tidak bingung.
 “Aku tahu kamu tidak akan mempercayaiku.” Xiao Che mengangkatl pot obat dan paket dan berjalan masuk ke rumah. “Ikuti aku.”
Xia Qingyue melirik barang-barang yang ada di tangan Xiao Che. Dengan sedikit keraguan, ia mengikuti Xiao Che kedalam ruangan dan menutup pintu dibelakangnya.
Setelah meletakkan pot obat dan paketnya, Xiao Che menyuruh Xia Qingyue: “Duduklah.”
 “Apa yang ingin kamu lakukan?” Xia Qingyue menatapnya dengan curiga.
 “Tentu saja, aku akan menyembuhkanmu.”
 “Tidak perlu.” Xia Qingyue dengan segera menggelengkan kepalanya.
 “Tidak peduli itu penting atau tidak, lebih baik kamu memikirkannya lagi sebelum memutuskan.. Hey! Jangan bilang kamu tidak mau mencobanya sama sekali?”
Xiao Che membuka paketnya dan mengeluarkan sebuah kotak perak. Ia mengeluarkan nafas yang panjang dan penuh dengan keluhan, raut wajahnya terlihat frustasi dan kecewa: “Aku tahu kamu sebenarnya tidak percaya apapun yang aku katakan. Tapi paling tidak, aku tidak memiliki kemampuan, juga tidak mempunyai alasan, untuk melukaimu. Alasan aku mengambil barang-barang ini dari ruang obat pagi tadi karena aku hanya ingin merawatmu, itu saja. Jika berhasil, baguslah. Jika gagal, kamu juga tidak kehilangan apapun... Karena kamu tidak mau mempercayaiku, dan tidak ingin mencobanya, lupakan sajalah. Anggap saja sebagai kasih sayang yang tidak terbalaskan.”
Kata-kata Xiao Che membuat Xia Qingyue terkejut dan sedikit rasa bersalah tumbuh di hatinya... Memang benar semua yang Xiao Che katakan sebelumnya, dan apa yang Xiao Che katakan sekarang untuk merawatnya. Xiao Che tidak meminta apapun darinya atau menginginkan suatu syarat. Xiao Che juga, seperti yang ia sendiri katakan, tidak punya alasan atau kemampuan untuk melukainya... Tidak peduli bagaimanapun hasilnya, langsung menolak tawarannya memang sedikit keterlaluan.
Xia Qingyue sedikit mendesah di hatinya dan duduk di sebelah Xiao Che: “Bagaimana caramu untuk merawatku?”
 “... Kamu mau menerima perawatan?” Xiao Che menatapnya  sekejap dan langsung mengalihkan pandangannya sambil mendengus.
Tingkah Xiao Che yang seperti anak kecil yang teraniaya membuat Xia Qingyue bingung dia harus tertawa atau menangis dan berkata dengan santai: “Aku ingin melihat bagaimana cara kamu akan merawatku.”
 “En, nah gitu dong.” Saat Xiao Che membalikkan wajahnya untuk menatapnya lagi, wajahnya penuh dengan senyuman. Hal ini membuat Xia Qingyue dengan bingung menatapnya... Mood orang ini berganti terlalu cepat!
 “Ulurkan tanganmu.”
Xiao Che duduk di depan Xia Qingyue. Xia Qingyue dengan patuh mengulurkan kedua tangannya, meletakkan keduanya di atas meja. Lengan baju merahnya terdorong sampai sikunya, memperlihatkan dua buah tangan yang lembut dan seputih salju.
Xiao Che membuka kotak peraknya. Tanpa diduga, di dalamnya ada puluhan jarum benang berwarna perak yang tertapa rapi.
 “Jarum perak... Jangan bilang kamu akan menggunakan akupuntur?” Alis Xia Qingyue yang seperti bulan sabit naik.
 “Eh? Kamu tahu akupuntur?” Xiao Che menatapnya dengan terkejut. Di benua Awan Biru, jumlah orang yang dapat menggunakan akupuntur tidak melebihi sepuluh orang, bahkan jika ia dan gurunya yang merupakan tabib ajaib sudah dihitung. Namun, di Benua Langit Dalam, akunpuntur merupakan salah satu teknik pengobatan yang populer. Bahkan di ruang obat Klan Xiao dapat ditemukan satu set alat akupuntur.
“Tentu aku tahu. Aku juga tahu untuk menjadi ahli dalam teknik akupuntur membutuhkan waktu yang sangat banyak. Kamu membutuhkan puluhan tahun untuk mendapatkan sedikit kemungkinan sukses. Aku tidak pernah mendengar kamu belajar tentang teknik pengobatan, apalagi akupuntur. Dan juga, ruanganmu tidak berbau dan tidak  ada tanda-tanda obat tradisional. Apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan?” Kedua mata Xia Qingyue sejak tadi penuh dengan kehati-hatian dan kecurigaan.
Xiao Che mengeluarkan sebuah jarum perak, menggenggamnya dengan dua jari... Saat Xiao Che mengangkat jarum perak tersebut, pandangan Xia Qingyue sedikit bimbang. Hal itu karena di tangan Xiao Che, jarum perak tersebut memiliki suatu keserasian yang tidak bisa untuk dijelaskan, seolah-olah jarum tersebut tumbuh dari tangan Xiao Che. Perasaan ini sangat halus dan tidak bisa dijelaskan, namun perasaan ini jelas dan benar-benar ada.
Xiao Che membuka sebuah botol kecil dan dengan hati-hati mencelupkan jarum peraknya ke dalam: “Apa aku bisa melakukan akupuntur atau tidak, kamu akan segera tahu. Tentu, jika kamu merasa ada sesuatu yang salah, atau merasa aku cuma bermain-main, kamu bisa menghentikanku kapanpun kamu mau.”
 “Apa isi dari botol itu?” Pandangan Xia Qingyue jatuh pada botol kecil tersebut.
 “Getah biasa dari Bunga Matahari Merah.” Xiao Che menjawab tanpa berpikir, pandangannya jatuh pada tangan Xia Qingyue yang seputih salju. Tangan kirinya yang memegang jarum perak mulai bergerak sedikit.
 “Gerakan tangan Xiao Che sangatlah cepat, sampai-sampai Xia Qingyue tidak bisa bereaksi. Saat tangan kiri Xiao Che ditarik kembali, jarum perak yang ada di dua jarinya tidak dapat terlihat lagi. Sebagai gantinya, di pergelangan tangan kanan Xia Qingyue, sebuah jarum perak tertanam...  dengan akurat mendarat di titik akupuntur Yang Chi.
Tidak ada rasa sakit, lebih cocok lagi disebut tidak ada rasa sedikitpun. Jika bukan karena Xia Qingyue terus memandangi jarum perak ini, ia tidak akan sadar ada sebuah jarum perak yang menusuk di pergelangan tangannya. Xia Qingyue tersentuh... Secepat itu? Tidak, ini bukan cepat! Tapi mahir! Sebuah kemampuan yang sudah mencapai tingkat yang sangat menakjubkan, bahkan dapat dikatakan kemampuan yang sudah mencapai puncaknya!
Jarum perak kedua sudah diambil Xiao Che dan mencelupkannya ke getah Bunga Matahari Merah. Saat dia mencondongkannya ke pergelangan tangan kanan Xia Qingyue, pergelangan tangan Xiao Che sedikit bergetar dan jarum perak kedua dengan akurat menusuk titik akupuntur Yang Gu. Jarum ketiga dan keempat juga menusuk ke dalam titik Zhong Zu dan He Gu dengan urut.
Setelah tangan kanan, empat jarum perak lain menusuk titik akupuntur Yang Chi, Yang Gu, Zhong Zhu, dan He Gu yang ada di pergelangan tangan kiri Xia Qingyue. Setiap kali, gerakan tangannya sangatlah cepat sampai-sampai Xia Qingyue hanya dapat melihat bayangan yang samar-samar.  Rasa takjub di hati Xia Qingyue terus tumbuh dengan setiap tusukan jarum perak.
Xia Qingyue tidak tahu apakah ‘perawatan’ dari Xiao Che akan memiliki suatu pengaruh, namun Xia Qingyue tidak bisa percaya jika teknik yang sangat menakjubkan ini dilakukan oleh seorang laki-laki yang baru berumur enam belas tahun.
“Tenangkan tanganmu dan bernafaslah dengan teratur. Apapun yang terjadi, saat ini kamu tidak boleh menggunakan tenaga dalam sedikitpun.”
Suara Xiao Che bergema di telinganya. Xia Qingyue menuruti perkataan Xiao Che, kedua tangannya mulai melemas dan nafasnya tenang. Pada saat ini, tiba-tiba Xia Qingyue merasakan udara yang sedingin es berkumpul di kedua tangannya. Lalu, seolah-olah menemukan saluran keluar, udara dingin tersebut bergegas menuju empat titik akupuntur Yang Chi, Yang Gu, Zhong Zu, dan He Gu yang sudah ditusuk jarum perak tadi...
Tiba-tiba, gumpalan kabut putih perlahan naik di atas kedelapan jarum perak, udara dingin yang tersimpan di dalam dengan cepat menurunkan temperatur udara di sekitar ruangan. Setelah merasakan udara dingin keluar dari meridiannya dan kabut putih yang semakin cepat naik, wajah Xia Qingyue yang seputih salju tersentak.
Membutuhkan beberapa menit bagi kabut putih tersebut untuk berhenti keluar. Pada saat ini, Xiao Che tiba-tiba mengulurkan dan mengibaskan kedua tangannya, jarinya bergerak seperti bayangan. Dalam hitungan detik, delapan jarum perak yang sudah ditusukkan di tangan Xia Qingyue sudah kembali di tangannya dan diletakkan di kotak yang berbeda.
 “Udara dingin ini lebih berat dari yang aku kira. Untungnya kamu bertemu denganku.” Xiao Che bergumam dengan suara yang lirih, lalu menutup kotak yang berisi jarum tersebut dan berkata: “Qingyue istriku, bagaimana tanganmu sekarang?”
Xia Qingyue mengangkat kedua tangannya, pandangannya bimbang. Ringan, nyaman, dan hangat... itulah yang ia rasakan dari kedua tangannya. Seolah-seolah Qia Xingyue terbebas dari beban yang berat. Ini adalah pertama kalinya Xia Qingyue merasakan kehangatan di tangan dan telapaknya setelah ia mempelajari Seni Suci Awan Beku. Ia mengangkat pandangannya untuk menatap Xiao Che, bertanya dengan heran:
“Bagaimana bisa?”
“Sebenarnya hal ini sangat sederhana. Aku hanya mengeluarkan udara dingin yang ada di tanganmu dan di dalam meridian yang ada di tanganmu.  Di waktu yang sama, aku membuka seluruh meridian yang tersumbat. Itu saja.” Xiao Che dengan rendah hati berkata: “Teknik bela diri Surgaloka Awan Bekumu dapat membuat tenaga dalammu menjadi sedingin es, dengan begitu sangat meningkatkan kekuatanmu. Alasan tenaga dalam es lebih kuat adalah karena udara dingin sangat berbahaya bagi tubuh... Musuhmu adalah manusia, tapi kamu juga manusia. Sebelum melukai orang lain, kamu melukai dirimu sendiri terlebih dahulu. Ini adalah prinsip yang sangat jelas.”
 “Pagi ini, saat aku menyentuh telapak tanganmu, aku merasakan temperatur telapakmu lebih dingin dari manusia biasa. Mungkin anggota dari Surgaloka Awan Bekumu memang percaya hal ini merupakan pengaruh dari mempelajari Seni Awan Beku, tapi dari sudut pandang medis, itu akan menjadi aneh jika temperatur tubuh yang sedingin ini dianggap normal! Umumnya, saat kamu tidak menggunakan tenaga dalam, tenaga dalammu akan terkumpul di pembuluh tenaga dalam dan tidak akan mempengaruhi tubuhmu. Tapi,  segera setelah kamu menggunakannya, tenaga dalam Seni Awan Bekumu akan terhubung dengan seluruh tubuhmu, melukainya saat kamu menggunakannya. Saat tenaga dalam ini bersikulasi, ini akan melukaimu juga! Seharusnya kamu belum mempelajari Seni Awan Beku ini lebih dari beberapa tahun tapi sebagian besar udara dingin sudah meresap di lima isi perutmu, enam usus, darah, sumsum tulang, dan pusat tenagamu, dan hal tersebut masih terus mengumpul. Setelah waktu ke waktu, udara ini akan terus menyebabkan luka yang cukup parah pada organ dalammu, itu akan menjadi aneh jika hal tersebut tidak mempersingkat usiamu! Pengaruh negatif tersebut adalah sesuatu yang umumnya orang biasa tidak temui.”
Xia Qingyue: “...”
 “Ditambah lagi, dengan adanya udara dingin tersebut, banyak meridian di tubuhmu yang akan berkejang dan akan menutup, sangat mempengaruhi kemampuanmu menggunakan tenaga dalam. Kamu bisa mencoba memindahkan tenaga dalam ke tanganmu dan lihat bagaimana jika dibandingkan dengan yang tadi.” Xiao Che berkata dengan raut wajah yang serius.
Opini Xiao Che yang penuh percaya diri memang masuk akal dari awal sampai akhir dan disertai dengan sebab akibat. Tidak hanya itu, penjelasannya juga sangat mudah dipahami jadi jika ada orang bodoh yang mendengarnya pasti juga akan paham. Xiao Che menampilkan reaksi seriusnya yang membuat orang lain tidak bisa membantah perkataannya.
Walaupun Xiao Che mengatakan hal itu dengan wajah yang serius, sebenarnya hatinya menyeringai... karena walaupun segala yang ia katakan memang benar... tapi juga omong kosong!
Bagian ‘udara dingin yang terkumpul di dalam akan melukai tubuh’ memang benar. Bagian ‘udara dingin tersebut akan menutup meridian’ juga benar... namun jika Surgaloka Awan Beku memang sekeji yang ia katakan, bagaimana bisa Surgaloka Awan Beku masih layak digunakan? Apalagi berdiri di puncak Kerajaan Angin Biru, itu bahkan tidak dapat bertahan selama delapan ratus tahun lagi. Setelah mempelajari Seni Awan Beku selama beberapa waktu, tubuh akan terbiasa dengan hal itu. Lalu, udara dingin yang ada di tubuh, yang semula berbahaya, tidak hanya berhenti melukai tubuh, namun juga menyediakan perlindungan. Meridian yang tersumbat juga akan bersih dengan sendirinya.
Meskipun begitu, Xia Qingyue baru mempelajari Seni Awan Beku selama tiga atau empat tahun. Tidak mungkin baginya untuk seratus persen terbiasa dengannya. Dengan kata-kata Xiao Che dan dengan pengalamannya sendiri sampai sekarang, ditambah apa yang ia rasakan setelah ‘perawatan’ ini, argumen Xiao Che terdengar sempurna bagi Xia Qingyue.

 ‘Perawatan’, hanyalah sebuah alasan. ‘Kelemahan’ Surgaloka Awan Beku juga hanya sebuah alasan. Apa yang Xiao Che ingin capai, hanya Xiao Che yang tahu.

Kamis, 22 September 2016

MK - 17

Penerjemah: Fireshina
--------------------------------
Chapter 17 – Apakah Kamu Percaya Aku Adalah Tabib Ajaib?

Xiao Che sudah tahu apakah tenaga dalam Xia Qingyue benar-benar di Tenaga Dalam Kelas Dasar tingkat sepuluh atau tidak, tapi tentu saja Xiao Yulong tidak tahu. Xia Qingyue sudah sangat marah dan sekarang memakai paling tidak tujuh puluh persen tenaga dalamnya. Melihat Xiao Yulong yang tergeletak di tanah, Xia Qingyue menarik telapak tangannya dan dengan tak acuh mengatakan: "Sepertinya Tuan Muda Xiao tidak terlalu hebat dalam bertukar jurus, tolong pergilah."

Tergeletak di tanah, Xiao Yulong tertegun... Awalnya dia percaya dengan tenaga dalamnya yang berada di Tenaga Dalam Kelas Raga tingkat tiga, mengambil kesempatan pada Xia Qingyue akan sangat mudah. Dia tidak pernah berpikir bahwa saat bertukar jurus, dia akan berakhir di tanah dengan sekujur tubuhnya babak belur tanpa dapat melakukan perlawanan sedikitpun. Xiao Yulong menatap dua giri serinya yang telah jatuh di depannya dengan sangat syok.

Rabu, 21 September 2016

MK - 16

Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 16 – Tuan Muda Xiao, Mencari Mati

“Eh? Kakak Yulong? Kenapa?” Xiao Che dengan cepat berdiri sembari memperlihatkan tatapan kaget.

Xiao Yulong menunjukkan senyuman yang kaku dan jelek sambil dia mengguncangkan pecahan gelas arak dari tangannya. “Tidak apa-apa. Aku hanya teledor dan kehilangan kendali kekuatanku.”

Ekspresi Xiao Yang tidak jauh berbeda dengan Xiao Yulong. Dia terlihat seperti seseorang yang baru saja tertelan bangkai serangga. Setelah mendengar kata-kata Xiao Yulong, dia dengan cepat menyanggah: “Aku tahu, ini pasti karena kakak telah mencapai tingkatan baru pada tenaga dalamnya. Setelah mencapai tingkatan baru, pertumbuhan tenaga dalam terkadang menyebabkan hilangnya kendali.”

MK - 15

Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 15 – Penyelidikan Xiao Yulong

Hanya setelah Xiao Che dan Xia Qingyue menyelesaikan sarapan barulah Xiao Lie kembali, dengan murung di raut wajahnya, diikuti guncangan yang belum sepenuhnya menghilang.

“Kakek, apa yang terjadi?” Xiao Che berdiri kemudian bertanya.

“Sesuatu yang besar. Untuk Klan Xiao, ini adalah hal yang sangat besar.” Kata Xiao Lie, dengan alis yang mulai lemas. “Tapi, itu tidak ada hubungannya dengan kita.”

MK - 14

[Sebelumnya] [Daftar] [Selanjutnya]
Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 14 – Surat dari Sekte Xiao

Menjelang pagi. Langit perlahan terlihat cerah ketika ketua dari Klan Xiao, Xiao Yunhai, terbangun dari tidur pulasnya karena ketukan pintu yang mendadak. “Ketua Klan!, Ketua Klan, apa Ketua sudah bangun?”

Xiao Yunhai membuka matanya, dan melirik pada cahaya di luar dan bertanya dengan wajah muram, “Di pagi buta seperti ini, ada apa?”

“Anu ... Itu, Sekte ... Sekte Xiao! Ada surat dari Sekte Xiao!” dari luar terdengar suara yang heboh, dan gemetar.

“Apa? Sekte Xiao!”

MK - 13

Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 13 – Kabut Asmara Terlarang

“Um... Bibi Kecil, kenapa kaumelihatku seperti itu?” setelah menyadari bahwa situasinya berubah canggung, Xiao Che menahan napasnya sesaat sebelum bertanya dengan hati-hati.

Barulah kedua mata indah Xiao Lingxi, yang penuh linglung dalam waktu lama, bergetar sedikit. Dengan cepat dia mengubah tatapannya dan menundukkan kepalanya sembari berkata dengan lembut. “Apa kau tidak takut istrimu, Qingyue, akan mendengar apa yang kaukatakan barusan?”

MK - 12

Penerjemah: TheUntrue
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 12 – Jika Saja Kau Bukan Bibi Kecilku

Xiao Che menarik keluar kesadarannya dari Mutiara Racun Langit dan mengambil pakaian gadis itu dari tanah. Dia menetralkan racun pada baju itu sebelum masuk kembali ke dalam Mutiara Racun Langit dan bergegas memakaikan baju itu pada si gadis kemudian bernapas lega.

Makhluk apa gadis ini sebenarnya? Mengapa dia bisa ada di sini? Mengapa dia meminum darahku? Mengapa dia tahu tentang Mutiara Racun Langit? Dan bagaimana dia bisa masuk ke dalam Mutiara Racun Langit?

Xiao Che tidak bisa menemukan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Rabu, 07 September 2016

ASB - 3

[Sebelumnya] [Daftar] [Selanjutnya]
Penerjemah: Pandeka Api
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 3 – Tercengang

Matanya menjadi kabur!

Sekelilingnya pun berganti!

Langit biru dan dedaunan hijau!

Perasaan yang dimiliki Zhang Ye pertama kali adalah perubahan suhu di sekitarnya. Waktu itu bulan Agustus. Udara masih panas dan mengganggu. Eh, mengapa Zhang Ye suka menggunakan kalimat tersebut untuk menjelaskan lingkungannya?

ASB - 2

Penerjemah: Pandeka Api
Penyunting: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 2 – Bisa disimpan?

Siang.

Waktu itu bulan Agustus. Udara masih panas dan mengganggu.

Salah. Deskripsi tentang keadaan tersebut telah digunakan.

Waktu itu bulan Agustus. Udara masih begitu panas. Benar, kalimat itu belum digunakan.

Stasiun Radio Beijing dunia ini telah bergabung dengan Stasiun Televisi Beijing beberapa tahun lalu. Meski telah bergabung, kantornya tetap terpisah. Di bawah gedung penyiaran, Zhang Ye merapikan pakaian formalnya. Dia terlihat seperti sampah ... seperti seorang yang terhormat, sebelum masuk ke dalam. Semua pegawai resmi sudah kerja sejak pagi. Kini, sekumpulan besar orang yang masuk merupakan kandidat wawancara seperti Zhang Ye.

Kesulitan Membaca di Blog Ini?

Bagi kamu yang kesulitan membaca dengan format yang sekarang dan ingin mengubahnya atau mau lebih nyaman lagi, bisa klik alamat ini untuk tahu caranya.

Ingin Gabung?

Jika ada yang ingin bergabung sebagai penerjemah atau penyunting, baik itu untuk proyek yang ada atau pun proyek milik sendiri/baru, silakan hubungi kami.

Populer Seminggu Ini

Diubah oleh Pandeka Api. Diberdayakan oleh Blogger.