11 Caro Cadiak, Pandai pandeka.api@gmail.com Angko-angko agak bara -

Cerita di Balik Kata, Kisah di Balik Bahasa

Sabtu, 29 Agustus 2015

Zhan Long Bagian 10 - Pedang Berduri



Pedangku tertancap di tanah dan aku duduk tenang di sana, memikirkan apa yang harus dilakukan. Bos desa pemula. Sepertinya sulit untuk ditemukan. Anehnya, belum ada orang yang membunuhnya. Pasti berhubungan dengan sejauh mana kau menjelajahi hutan. Raja Beruang Duri ini pasti monster terkuat di Desa Rumput Anjing. Saat terbunuh, pasti menjatuhkan barang bagus dan aku tak boleh ketinggalan.

Tapi, bagaimana cara membunuhnya? Pastinya karakterku ini dengan kemampuan lemahnya dan hanya sehelai pakaian pelindung, tak akan sanggup, bukan?

Kupandangi lagi, lalu mengalihkan ke bos. Perlahan, kukumpulkan kemauanku dan mengambil keputusan. Hem, bukannya dia tak bisa di bunuh. Aku hanya harus memanfaatkan daratan di sini. Tubuh Raja Beruang Duri sangat besar dan kakinya juga panjang. Serangannya pasti tertahan oleh ini. Mungkin aku bisa menggunakan lubang besar di pohon kanan tersebut dan bersembunyi di sana. Jika begitu, aku bisa membunuh bos ini.

Hah!

Aku berdiri dan ragu beberapa saat sebelum memutuskan untuk melakukannya. Apapun yang kukatakan, aku tetap akan melakukannya.

Baru saja aku berdiri, terdengar suara kecil dari belakang.

“Kawan, apa kau berencana membunuh beruang itu sendirian?”

Sial, sudah ada orang lain.

Kuambil pedangku dan berbalik. Ada lima orang di sana berjarak 90 kaki. Semua berlevel 8-10. Seorang dari mereka terdapat tanda ketua kelompok di tangannya. Dia berlevel 10. Yang sebenarnya cukup jarang.

[Penguasa Barat – Ahli Pedang Baru]
Level: 10

Namanya cukup agresif. Di belakangnya ada empat orang lain. Dua orang level 9 penyihir, seorang barbar biarawan, dan seorang lainnya ksatria. Susunan kelompok ini sedikit aneh atau lebih tepatnya, bahkan mereka tidak punya dukun!

Penguasa Barat mendekat, dan melihatku, lalu tertawa sepenuh hati.

“Kawan, kau boleh juga. Seorang dukun pengguna pedang, ho ho. Berapa banyak nilai yang kau tambahkan pada tenaga untuk bisa sekuat ini? Namun, walau kau bisa menggunakan pedang, kau tak akan bisa membunuh bos itu sendirian.”

Kulihat dia tanpa berkata apa-apa.

Penguasa Barat melanjutkan perkataannya.

“Bagaimana kalau begini. Kau bergabung dengan kami, dan kita semua bersama-sama mengalahkan Raja Beruang Duri tersebut. Jika yang jatuh ada perlengkapan pakaian, kau dan dua orang penyihir kami bisa mengundi untuk mendapatkannya. Bagaimana? Kalau tidak ....”

Aku tersenyum sinis.

“Kalau tidak, apa? Kau akan menindasku? Dengan kelompok lima orang, tanpa dukun, kalian tetap saja tak bisa membunuh bos itu. Kalian pasti tahu ini!”

Sorot mata Penguasa Barat berubah tajam sebelum tersenyum.

“Jangan terlalu dipikirkan, aku tak bermaksud begitu. Walau aku, Liu Ying, bukanlah orang yang terlalu baik, tapi membunuh dari belakang bukanlah hal yang akan kulakukan. Lihat, kau tak bisa membunuhnya sendirian, kami juga tidak bisa membunuhnya tanpa dukun. Mengapa tidak menerima usulku saja? Hem, Hemostasismu seharusnya sudah level 2, bukan? Level 1 hanya memulihkan sedikit, dan dengan itu kita tak akan bisa membunuhnya.”

Aku mengangguk.

“Hem, Hemostasisku sudah level 2. Meski ... aku punya permintaan. Kau harus setuju dengan ini atau bahkan kau membunuhku, aku tak akan setuju.”

Penguasa Barat tertawa keras.

“Oke, lebih baik bersama daripada membunuhmu. Katakanlah. Kalau masuk akal, aku akan menerimanya.”

“Baiklah,” kupandangi dia dan ksatria di sampingnya. “Begini, aku tidak butuh perlengkapan pakaian. Jika yang terjatuh itu, kalian boleh mengambilnya. Aku cuma mau senjata sejenis pedang. Seperti yang kalian lihat, senjataku adalah pedang. Permintaanku cuma ini. Jika pedang yang jatuh, kita mengundi bersama untuk mendapatkannya. Bagaimana?”

“Hem,” Penguasa Barat berpikir sebentar. “Walau aku seorang ahli pedang, melihatmu juga menggunakan pedang, baiklah. Jika yang jatuh adalah pedang, kita akan mengundi bersama. Mari, bergabunglah ke dalam kelompok (party) kami!”

“Oke!”

Aku ikut ke dalam kelompok Penguasa Barat. Kelompok kami berisikan 6 orang. Lima orang mereka berdiskusi tentang apa saja tugas masing-masing. Jika pedang jatuh, aku akan ikut mengundi. Jika yang lain, aku tak dapat apa-apa. Penguasa Barat sepertinya benar-benar tak mau aku mendapat apa-apa. Menghilangkan kesempatanku untuk mengundi yang lain. Lagi pula, pedang belum pasti terjatuh.

“Bagus, ayo bersiap untuk bertarung!” Penguasa Barat mengatakan itu sembari menggenggam pedangnya.

Sepertinya dia setingkat denganku dalam hal kemampuan. Secara tak langsung, dia memberi perintah.

“Tu Lu, kau jadi penahan. Terima semua serangan bos. Penyihir, kerahkan serangan kalian pada bos langsung. Ksatria, gunakan Tebasan Berat, sedang aku akan menggunakan Tebasan Beruntun untuk menyerang. Xiao Yao Xi Xai, kau pastikan kalau si biarawan tidak mati. Terus pulihkan dia.”

“Aku mengerti.”

Seorang biarawan, ya? Orang barbar yang umurnya 24 atau kurang tersebut mengambil tongkatnya dan segera maju. Dari jauh, dia menyerang Raja Beruang Duri.

Guh!

-8

Kerusakan yang kecil. Golongan biarawan di Kismat memiliki pertahanan tinggi dan darah yang banyak, mereka juga dikenal dengan golongan tameng hidup. Hanya setelah cukup lama, baru serangan mereka sangat kuat. Saat ini, serangan mereka tak lebih dari bahan tertawaan.

Wraa!

Raja Beruang Duri menjadi marah dan melompat dari sana dengan ganas. Saat mendarat, dia mencakar si biarawan dan terlihatlah dampak kerusakannya yang mengerikan.

-74

“Astaga ...,” Penguasa Barat hanya termenung melihatnya. “Tu Lu, kau menambahkan 5 DEF dan 5 HP tiap naik level, bukan? Namun kau masih mendapat kerusakan 74 dengan sekali serang. Apa daya tahanmu melemah?”

Si biarawan meloncat mundur, dan berteriak keras.

“Tak ada masalah dengan pertahananku, serangan bos ini yang terlalu kuat. Aku hanya punya 500 HP, jadi butuh Xiao Yao Zi Zai untuk memulihkan juga.”

“Baiklah!”

Ketika Raja Beruang menyerang untuk kedua kalinya, aku segera memulihkan si biarawan dan dia mendapatkan 100 HP. Krisis terlewati, untuk sementara.

Penguasa Barat berteriak dan menyerbu dengan pedangnya. Di pedangnya, sebuah segi enam keemasan bersinar, dan dengan suara sra sra dia menyerang bos sebanyak dua kali. Itu adalah jurus golongan ahli pedang – Tebasan Beruntun. Dari dampaknya, pasti sudah level 2.

-58

-61

Sudah jelas Penguasa Barat menambahkan semua nilainya pada tenaga. Dua orang penyihir di belakang mulai menggerakkan tongkat dan mengalirkan mantra mereka. Gelombang api dan rentetan olah api. Sihir api, ya? Sra sra, darah bos berkurang lebih dari 100. Raja Beruang Duri memiliki 3000 HP paling banyak. Efek dari penyihir bekerja baik yang bisa dilihat dengan mudahnya pengukur HP bos berkurang.

Sra.

+100

Aku kembali memulihkan biarawan. Setelah itu, aku mendekati bos dengan sebilah pedang. Aku ingin mencoba seberapa kuat seranganku. Hasilnya terlihat setelah terdengar bunyi benturan pedang.

-21

Penguasa Barat berteriak kaget.

“Astaga, itu sangat kuat! Kau benar-benar dukun aneh!”

Raja Beruang Duri kembali mengayunkan serangannya dan memaksa biarawan untuk mundur. Penguasa Barat menggantikan posisinya, menerima serangan dari raja beruang. Dia kehilangan 90 lebih HP, tapi berteriak.

“Xiao Yao Zi Zai, kau tak perlu memulihkanku. Terus memulihkan biarawan! Kita harus mengatur serangan kita dan tak membiarkan serangan bos menjadi liar!”

Aku mengangguk dan terus memulihkan biarawan.

Walau selama pertarungan penuh bahaya, pertahanan biarawan sangat tinggi. Ditambah dengan pemulihan dariku, bos tak tak sanggup melakukan kerusakan berarti. Setelah dua menit bertarung sengit, Raja Beruang Duri tersisa 7%.

Hai!

Penguasa Barat dengan pedangnya, tiba-tiba muncul di dekatku. Matanya memandang tajam. Tidak mungkin, apa dia mencoba membunuhku?”

“Raja Beruang sial, mati kau!”

Segi enam keemasan kembali bersinar, menyerang dua kali. Lagi-lagi Tebasan Beruntun. Dia ingin mengenaiku dengan itu. Satu pada bos dan satu padaku. Sialan kau, ingin menyingkirkanku di tengah petarung ini? Bagus!

Sra.

Kakiku menari di atas rumput dan segera melompat sejauh 6 kaki. Kata meleset muncul dan Penguasa Barat memandang kosong, terkejut tanpa henti. Darah biarawan sudah di bawah 200 dan dia berteriak.

“Xiao Yao Zi Zai, apa yang kau lakukan di sana? Cepat pulihkan aku!”

Aku sengaja mengulur waktu. Raja Beruang menyerang dua kali dengan cakarnya dan membunuh ksatria. Biarawan juga tak dipulihkan dan dia menjadi marah.

Paham dengan maksudku, Penguasa Barat tak menyerang lagi dan meminta maaf.

“Maaf, tanganku terpeleset ....”

Aku berpikir. Terpeleset? Kenapa tak terpeleset dan memotong kejantananmu sekalian?

Apapun, aku memulihkan biarawan dan menyerang bos di saat yang bersamaan. Aku menjauh dari jangkauan Penguasa Barat. Jika terkena Tebasan Beruntun, bahkan jika aku tidak mati, darahku pasti tinggal setengah. Tak akan kubiarkan itu terjadi.

Beberapa detik kemudian, Raja Beruang Duri meraung keras dan roboh ke tanah. Mati!

Walala.

Sebuah perlengkapan jatuh bersamaan satu keping perak. Bosnya cukup murah hati, bukan? Menjatuhkan perak langsung.

Setelah tahu tujuan mereka, aku tak akan membiarkannya. Akulah yang paling dekat dengan bos dan ketika melihatnya, aku terkejut. Sebuah pedang benar-benar jatuh! Pedang panjang yang berkilat! Kuulurkan tanganku untuk mengambilnya segera. Saat yang sama aku menggunakan sistem undian untuk menentukan nilai undianku. Dan dengan indahnya berhenti di nilai 99!

[Pedang Berduri – Hitam Besi]
ATK: 21-35
STR: +3
Syarat Level: 8

Siapa sangka? Sebuah pedang benar-benar jatuh! Yang jatuh tidak hanya pedang! Juga ada 1 keping perak atau 100 keping tembaga yang jatuh. Bisa dikatakan ini adalah keberuntungan.

“Sialan!”

Mata Penguasa Barat terbelalak keluar. Dengan mengayunkan pedang, di berteriak.

“Bunuh dia!”

Mereka akhirnya menunjukkan diri yang sebenarnya. Penguasa Barat mengeluarkan jurus Tebasan Beruntun lagi.

Aku cepat meloncat tapi hanya menghindari satu serangan.

Meleset.

-71

Saat itu, dua ahli sihir juga menyerang dan hujan api jatuh dari angin. Tidak mungkin aku bisa menghindarinya.

-81

+100

-77

Seper sekian detik itu, aku berhasil memulihkan diri. Aku lari ke hutan terdekat sembari memuji kemampuan pemulihanku. Dari belakang udara dingin mendekat. Penguasa Barat adalah ahli pedang yang kecepatannya lebih tinggi dariku. Dia ayunkan pedangnya dan mengenai kepalaku.

-88

Rasa sakit masuk ke tubuhku dan selintas cahaya bersinar di depanku. Aku tewas!

Sra.

Aku muncul di kuburan terdekat, sangat dekat dengan mayatku. Aku harus kembali ke dalam mayatku untuk bisa hidup lagi. Sial! Setelah membunuh bos, aku mencapai level 10, setelah tewas aku kembali lagi ke level 9.

Lima orang berdiri di sana. Penguasa Barat berteriak marah.

“Xiao Yao Zi Zai, kecuali kau bodoh dan mau bersembunyi selamanya, cepat keluar dan lupakan tentang undian! Jika begitu, kita masih bisa berteman!”

Aku hanya tersenyum.

“Kau tak pantas menjadi temanku. Pedang Berduri adalah milikku. Jika kalian beruntung, dapatkan nilai 100. Jika tidak, enyahlah!”

Sesuai dugaan, mereka mulai mengundi.

Penguasa Barat: 41

Ksatria: 91

Ting.

Pemberitahuan: Pengundian selesai. Pedang Berduri diberikan kepada Xiao Yao Zi Zai.

Pata.

Sebuah pedang hitam tiba dalam tasku. Ini benar-benar Pedang Berduri. He he, tewas dan kehilangan satu level masih pantas sebagai gantinya!

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan tanggapanmu!

Kesulitan Membaca di Blog Ini?

Bagi kamu yang kesulitan membaca dengan format yang sekarang dan ingin mengubahnya atau mau lebih nyaman lagi, bisa klik alamat ini untuk tahu caranya.

Ingin Gabung?

Jika ada yang ingin bergabung sebagai penerjemah atau penyunting, baik itu untuk proyek yang ada atau pun proyek milik sendiri/baru, silakan hubungi kami.

Populer Seminggu Ini

Diubah oleh Pandeka Api. Diberdayakan oleh Blogger.