11 Caro Cadiak, Pandai pandeka.api@gmail.com Angko-angko agak bara -

Cerita di Balik Kata, Kisah di Balik Bahasa

Sabtu, 29 Agustus 2015

Zhan Long Bagian 9 - Raja Beruang Duri



Kubuka peta, tapi karena batas level, aku hanya bisa melihat sebagian kecil dari daerah yang ada di sekitar desa. Di balik itu kosong belaka. Setelah merenungkannya, aku memutuskan untuk menuju timur laut.

Di sana cukup jauh dari Desa Rumput Anjing dan juga sedikit pemain. Jika sebagai dukun aku dibunuh diam-diam, mungkin akan langsung mati.

Melihat ke bagian daftar jurus, EXP dari Hemostasis mencapai 77/100. Sedikit lagi dan levelnya akan naik. Pada level 2 bisa memulihkan 100 HP. Dengan begitu, tingkat keberhasilanku untuk bertahan hidup akan meningkat drastis.

Maju!

Aku mengambil jalan keluar dari daerah Desa Rumput Anjing. Aku melewati daerah Dubuk, terus ke dalam hutan lebat. Sekitar 20 menit berjalan, akhirnya aku tiba di daerah yang sebelumnya tak berani aku datangi – Hutan Beruang Liar. Di dalamnya terdapat segala jenis beruang, semuanya berkisar level 5-7. Melihat levelku, tak salah jika mengatakan kalau aku terlalu memaksakan diri, tapi aku punya 23 Ramuan Biru dan seharusnya bisa memperlama pertarungan.

Serang!

Aku menyerbu seekor Beruang Hitam level 5. Hanya dalam tiga puluh detik, aku berhasil mengalahkannya, dengan empat kali pemulihan diriku. Aku menghabiskan 20 MP pada satu beruang dan ini masih bisa diterima. Aku pergi mencari mangsa lain.

Pemain level 4 membunuh monster level 5 akan mendapat sedikit denda pengalaman, tapi tingkat kenaikan level masih lumayan. Sekitar satu jam, Beruang Hitam lainnya tewas dan aku mencapai level 5.

Gah!

Beruang Hitam tewas dengan suara yang mengerikan, lalu menjatuhkan pelindung tangan abu-abu. Setelah dipungut, ternyata aku bisa memakainya.

[Pelindung Lengan Beruang Hitam] (Putih)
Jenis: Kain
DEF: 3
Syarat Level: 4

Dengan menggunakan ini, pertahananku meningkat jadi 9.

Seekor beruang menatapku dengan tajam, yang bisa diartikan bahwa dia pasti akan membunuhku. Dengan menggenggam pedang, aku perlahan maju mendekatinya dan melihat sekitar. Tak ada monster atau pemain lain dalam jarak 150 kaki. Aku akan menghadapi Beruang Abu-abu level 7 sendirian!

Su!

Aku maju ke depan dan mengayunkan pedang sekuat mungkin. Begitu terkena, hanya menghasilkan bunyi keras. Seolah-olah pedangku membentur besi baja. Dampak yang kuhasilkan juga tidak tinggi.

-15

Bahkan dengan seranganku yang sudah 23, dampaknya sekecil ini. Pertahanan Beruang Abu-abu pasti sangat tinggi, lebih tinggi dari Beruang Hitam.

Kang!

Beruang tersebut mengangkat kepalanya dan meraung keras, mengayunkan cakarnya yang berhasil mengenai bahuku. Aku sudah menduga akan serangannya, dan coba menghindar ke kanan, namun sayang aku masih terkena.

-37

Sangat sakit! Golongan dukun dengan pelindung kain sangat-sangat lembek!

Kuayunkan pedangku untuk menyerangnya lagi, dan saat itu aku berpikir. Mengapa aku tidak mengelak dari serangannya? <Kismat> mengumumkan, berdasarkan kemampuan pemain, kau bisa, dengan langkah dan gerak yang tepat, mengelak dari serangan. Mengapa aku tak melakukannya?

Kali keduanya Beruang Abu-abu menyerang, aku melihatnya dan dengan sigap mundur.

Pa!

-39

Satu tamparan mengenai wajahku. Sangat sakit. Cepat, Hemostasis!

Serangan ketiga, aku sengaja tetap berdiri. Begitu cakarnya akan sampai di depan mataku, aku bergerak dan meloncat ke arah berlawanan sejarak 3-6 kaki. Aku hanya mendegar angin lalu saja. Kali ini aku berhasil memanfaatkan saat-saat terakhir dan sebuah kata muncul.

Meleset!

Pemberitahuan: Kau mengelak dari serangan Beruang Abu-abu. Pergerakan selesai – [Dasar]!

Bersorak diam-diam, kuayunkan lagi pedangku secepat kilat dan berhasil mengenai mata si beruang. Sebuah angka -34 muncul. Menyerang pada titik lemah, merupakan salah satu keahlian yang harus dimiliki oleh pemain.

Sayang sekali, reaksiku masih kurang cepat dan gerakanku juga masih lambat. Jika tidak, aku mungkin bisa menghindari lebih banyak serangan dan tingkat keberhasilannya akan berada setingkat [Murid]. Jurus mengelak ini patut dipelajari. Jika tidak, siapa pun yang kau hadapi, pemain atau monster, kau akan kalah. Tentu saja, tiap orang berbeda. Banyak jenis gerakan mengelak, dan semuanya bergantung kepada reaksi pemain.

Srang!

Sekali lagi seranganku berhasil dan menebas kepala Beruang Abu-abu. Dia mati dan menjatuhkan perlengkapan lain. Keberuntunganku benar-benar besar.

[Toga Beruang Abu-abu] (Hitam Besi)
Jenis: Kain
DEF: 10
Daya Sihir (Magic): +2
Syarat Level: 5

Saat aku melihat atributnya, aku tersenyum riang. Ini sangat bagus! +2 daya sihir merupakan hal yang sangat kubutuhkan, pertahanannya juga patut diperhitungkan. Segera kukenakan dan pertahananku menjadi 19. Kenaikan daya sihir adalah 1,0x; jadi +2 artinya penambahan 20 MP. Aku bisa menggunakan Hemostasis empat kali lebih banyak. Barang yang benar-benar hebat!

Paf!

Melihat toga yang kukenakan, aku mengubah sudut pandang untuk sementara dan ya, kelihatannya seperti pakaian Cina. Keseluruhan tampilan karakterku mirip sarjana. Hanya pedangku yang terlihat ganjil. Jika itu diganti dengan buku, akan lebih sempurna! Meskipun, membunuh dengan buku terdengar tolol. Membunuh dengan pedang lebih masuk akal.

Setelah memiliki pertahanan yang cukup, aku menantang lebih banyak Beruang Abu-abu. Bisa ditebak, seranganku hanya berdampak 20 kerusakan. Masih bisa diterima. Saat itu juga, aku terus melatih gerakan mengelak. Kupusatkan semua konsentrasiku pada pertarungan. Serangan dari Beruang Abu-abu berbeda setiap kalinya, disebabkan perubahan angka secara acak. Aku harus mengubah cara mengelak setiap kalinya.

Pemberitahuan: Kau mengelak dari serangan Beruang Abu-abu. Pergerakan selesai – [Rendah]!

Pemberitahuan: Kau mengelak dari serangan Beruang Abu-abu. Pergerakan selesai – [Rendah]!

Pemberitahuan: Kau mengelak dari serangan Beruang Abu-abu. Pergerakan selesai – [Dasar]!

Berturut-turut bermunculan pemberitahuan tentang apa yang kulakukan. Bagiku, pertarungan di <Kismat> menjadi semakin menarik. Aku terkagum oleh permainan ini. Walau tingkat keberhasilan mengelak sangat kecil, hanya 10% paling tinggi, ini adalah latihan berulang. Bisa mengelak dari serangan lawan, kau tak akan rugi sama sekali. Meski aku belum mencobanya untuk menghadapi pemain, jadi aku tidak tahu apakah efektif atau tidak. Sepertinya, masih banyak hal menarik yang menunggu.

Sekarang, membunuh Beruang Abu-abu level 7 tak sesulit sebelumnya. Kini, kebanyakan pemain sudah memakai perlengkapan putih. Aku, sebaliknya, bisa dikatakan belum sama sekali. Hanya baru memakai Toga Beruang Abu-abu tadi. Ini sudah cukup mewah. Tingkat jatuhan dalam <Kismat> terbilang rendah. Telah diumumkan sebelumnya, monster tingkat rendah hanya menjatuhkan setara hitam besi sekitar 0,1 % tiap kalinya. Masing-masing orang sudah mencari-cari setelan mereka.

Dalam sekejap mata, dua jam berlalu, dan aku sudah mencapai level 7 dengan hanya memburu Beruang Abu-abu. Semua nilai kutambahkan pada tenaga. Di satu sisi, aku butuh tenaga untuk daya serang. Di sisi lainnya, aku adalah dukun dan bisa memulihkan. Aku perlu tenaga tinggi untuk meningkatkan kekuatan lenganku, jika tidak, nanti aku tak bisa menggunakan senjata lebih tinggi. Aku tak mau menggunakan tongkat untuk menghajar orang. Bisa-bisa hanya jadi bahan tertawaan.

Melihat statusku, sepertinya masih 10 level di bawah orang-orang hebat.

[Xiao Yao Zi Zai] (Dukun Baru)
Level: 7
ATK: 31-33
DEF: 21
HP: 160
MP: 130
Pesona: 0

Meski seranganku tidak setinggi ahli pedang atau pengamuk, pertahananku juga tidak setinggi ksatria, dan daya sihirku juga tak setinggi ahli mantra atau dukun lainnya, keahlianku yang sebenarnya adalah aku mampu menyerang dan memulihkan. Ini adalah jalan penyendiri yang kubentuk. Walau sepertinya cukup rendah.

Aku terus berjalan dengan mempertimbangkan level dan statusku, lalu kuputuskan untuk menghadapi monster level 9. Kau harus berpandai untuk bertahan.

Kutengadahkan kepala, melihat langit yang mulai gelap. Cahaya bulan laksana air, pekat menuju lebatnya hutan. Terkadang terdengar geraman buas dari para beruang yang mampu membuat bulu kuduk merinding. Hem, aku sudah tiba di tempat terdalam dari Hutan Beruang Liar.

Segera berhenti, aku menemukan mangsa baru. Ialah beruang yang dipenuhi dengan duri di kepalanya. Namanya cocok dan berlevel 9, pas dengan yang kucari.

[Beruang Duri] (Monster Biasa)
Level: 9
ATK: 32-50
DEF: 15
HP: 300
Kemampuan: [Cakar Tajam]
Perkenalan: Beruang Duri merupakan jenis hewan yang telah berubah karena sihir. Memiliki serangan kuat dan mampu membalikkan 10% kerusakan dari yang menyerangnya. Biasanya bersembunyi di kedalaman hutan dan tidak keluar. Membunuh segalanya, termasuk manusia.

“Ho ho, ini dia ....”

Kuayunkan pedang untuk langsung menghadapinya. Sekarang ini, Wan Er dan Chen Yue pasti sudah di atas level 14, sementara aku masih bermain-main di bawah level 10. Aku harus cepat mencapai level 10, dan keluar dari desa pemula untuk menuju kota besar. Jika tidak, aku akan kehilangan harga diri.

Hua!

Dengan pengaruh dari Pedang Prahara, pedangku membelok dengan indahnya dan menusuk tajam ke arah mata Beruang Duri. Bagaimanapun, gerakannya masih lebih cepat, sehingga berhasil menghindar. Menyerang mata musuh yang bergerak seperti ini sangat sulit!

-17

Sudah kuduga, pertahanannya tinggi. Aku mulai ragu atas kekuatanku.

Beruang Duri meraung, dan mengangkat cakarnya. Sinar merah mengikuti cakarnya begitu menyerang. Ini pasti Cakar Tajam. Aku mesti mengelakinya. Jika tidak, akan sangat sakit. Tatapanku terpaku pada gerakan Beruang Duri. Mencari cara untuk menghindari serangannya. Aku melangkah ke belakang sekitar 6 kaki, tapi tak berhasil mengelak tepat waktu. Dadaku terkena dan membara karena sakit.

-51

Seketika melihat kerusakan yang begitu besar, semangatku untuk bertarung terasa pudar. Segera kugunakan Hemostasis dan menyerang dengan pedang. Pertarungan berlanjut. Aku bisa memulihkan diri, sementara Beruang Duri tidak. Ini harus menjadi kemenanganku!

Tetap saja, aku masih terkena serangan dan darahku hampir habis. Penenangan (cooldown) Hemostasis adalah 6 detik, dan tidak setara dengan dampak kerusakan dari musuh yang tinggi. Aku mulai gelisah. Syukurnya, sebuah level +1 datang di atas kepalaku. Penggunaan Hemostasis berikutnya membutuhkan 10 MP!

+100

Syukurlah, aku mendapat Hemostasis level 2 tepat pada waktunya.

Pada saat itulah aku sadar betapa menakutkannya monster level 9. Setelah 1 menit berlalu, aku berhasil mengalahkannya. Nasibku cukup biasa saja kali ini, hanya menerima 3 keping tembaga. Kupungut, lalu kuminum sebotol Ramuan Biru dan melanjutkan berburu Beruang Duri.

Aku terus bermain hingga jam 7 malam, tapi tak ada panggilan dari Wan Er. Sepertinya dia juga sedang berusaha keras dan tidak berencana kutuk luring. Kalau begitu, aku akan terus menaikkan level.

2 jam kemudian, cahaya keemasan menyelimuti tubuhku, dukun berpedang telah mencapai level 9. Semua nilai kutambahkan lagi pada tenaga, supaya aku tetap kuat.

Wah, wah.

Lalat bertebaran dan tubuh manusia teronggok di sana. Di atas sebuah batu hijau, seekor beruang liar dengan kilap keemasan sedang tidur. Di atas kepalanya tertera kata-kata.

[Raja Beruang Duri – Monster Bos]
Level: 10


0 komentar:

Posting Komentar

Berikan tanggapanmu!

Kesulitan Membaca di Blog Ini?

Bagi kamu yang kesulitan membaca dengan format yang sekarang dan ingin mengubahnya atau mau lebih nyaman lagi, bisa klik alamat ini untuk tahu caranya.

Ingin Gabung?

Jika ada yang ingin bergabung sebagai penerjemah atau penyunting, baik itu untuk proyek yang ada atau pun proyek milik sendiri/baru, silakan hubungi kami.

Populer Seminggu Ini

Diubah oleh Pandeka Api. Diberdayakan oleh Blogger.