11 Caro Cadiak, Pandai pandeka.api@gmail.com Angko-angko agak bara -

Cerita di Balik Kata, Kisah di Balik Bahasa

Senin, 31 Agustus 2015

Zhan Long Bagian 13 - Buah Rumput



Dengan pertolongan dari menu bantuan sistem, aku menemukan Pelatih Alkemis yang berlokasi di hutan kecil, tepat di luar Kota Ba Huang.

Aku segera menuju ke sana, tapi ketika sampai, yang seharusnya adalah hutan kecil cuma lapangan kosong.

Apa yang terjadi? Aku masuk ke forum <Kismat> dan mencari topik yang menyangkut Alkimia. Aku segera menemukan topik yang sesuai.

[Pertanyaan]: Di mana Pelatih Alkemis? Kenapa aku tak bisa menemukannya?
[Jawaban]: Aku mencari Pelatih Akemis seharian penuh dan dia tidak berada di tempat yang ditunjukkan sistem. Ternyata, dia berada di dalam hutan, yang ada di gerbang utara kota. Ada sebelas tempat di mana dia bisa ditemukan dan setiap lima belas menit akan berpindah ke tempat lain.

Pantas saja aku tak menemukannya.

Kukelilingi hutan tersebut untuk mencari di sana. Butuh sepuluh menit sebelum aku menemukan sang pelatih yang sedang tertidur di bawah Pohon Ginko. Nama yang tertera di atas kepalanya [Alkemis Mi Fu].

Aku mendekat lalu menunduk memberi hormat.

“Salam hormat, saya ingin menjadi seorang Alkemis!”

Namun dia tak menjawab sama sekali. Mencoba tetap hormat, aku memutuskan untuk tidak mengubah posisi hormatku. Bagaimanapun, aku tak ingin membuatnya tersinggung. Setelah beberapa lama, masih belum ada tanggapan. Aku jadi heran dan melihat ke sana. Apa-apaan!? Dia sudah pergi.

Aku berniat untuk tidak mempelajari alkimia, tapi ada alasan yang lebih besar untuk mempelajarinya, jadi aku tetap mencari di mana pelatih tersebut. Setelah sepuluh menit, aku menemukannya di bawah pohon lain. Aku mendekat dan dengan suara yang agak keras.

“Salam, saya ingin menjadi seorang alkemis!”

Mi Fu melihatku sebentar.

“Nak, apa kau benar-benar ingin menjadi seorang alkemis?”

“Benar!”

“Baik!” Mi Fu tersenyum. “Agar bisa menjadi seorang alkemis, kau harus memiliki pikiran yang tajam. Jika kau bisa menjawab tiga pertanyaan dariku, kau akan kuberi tugas. Hanya setelah menyelesaikan tugas ini, kau baru bisa menjadi alkemis sepenuhnya.”

“Baik, silakan dimulai!”

Senyum Mi Fu semakin lebar.

“Roda apa yang berputar, tapi tidak berpindah sama sekali?”

Aku terdiam sebentar. Ini adalah sebuah teka-teki. Setelah beberapa detik, aku mendapatkan jawabannya.

“Kincir angin.”

“Benar. Pertanyaan berikutnya, bagaimana caramu menutupi seluruh langit dengan sehelai daun?”

“Gunakan daun itu untuk menutup matamu.”

“Pertanyaan terakhir. Ada seekor ulat dan ingin menyeberangi sebuah sungai, tapi tanpa jembatan. Bagaimana caranya untuk menyeberang?”

Ini cukup sulit. Aku memikirkan jawabannya selama satu menit sebelum menjawabnya asal.

“Dia bermetamorfosis dulu menjadi kupu-kupu baru kemudian menyeberangi sungai.”

“Yep, boleh juga ...,” Mi Fu akhirnya duduk. Melihatku dan bertanya. “Apa kau benar-benar ingin menjadi seorang alkemis?”

“Benar!”

“Baiklah!” Mi Fu mengeluarkan sekop kecil dari sakunya dan berkata. “Alkemis harus bisa mengumpulkan bahan-bahan dengan kemampuannya sendiri. Di arah tenggara, ada yang namanya Hutan Buah Rumput, pergi ke sana dan ambil 10 Buah Rumput. Jika berhasil, kau akan kujadikan seorang alkemis.”

Ding!

Apa kau akan menerima tugas – [Ujian Alkemis]?

Tentu saja aku menerimanya. Pada keterangan tugas, sesuai dengan apa yang dikatakan Mi Fu. Tugas ini sepertinya tak akan terlalu sulit, tapi masalahnya aku tidak tahu bagaimana keadaan di Hutan Buah Rumput.

Setelah menerima sekop kecil dari pelatih alkemis, aku pergi dari sana. Dalam sepuluh menit, aku sudah sampai di Hutan Buah Rumput. Di tepi hutan, kupu-kupu beterbangan ke sana kemari. Pemandangan yang cukup indah.

Kueratkan genggaman pada Pedang Berduri. Meskipun hutan ini terlihat tenang, pasti akan ada monster yang sangat kuat di dalamnya. Begitu memasuki hutan, sebuah kelelawar hijau yang tadinya sedang beristirahat di atas pohon, melayang ke arahku.

[Kelelawar Vampir – Monster Biasa]
Level: 12
ATK: 55-63
DEF: 400
Kemampuan: Transfusi Lv-1
Keterangan: Monster tingkat rendah dalam <Kismat>. Kelelawar Vampir memiliki kepandaian untuk menghisap darah. Mereka biasanya merusak ladang terdekat, sehingga para petani dan pemburu sangat waspada terhadap mereka. Juga, telah banyak yang menjadi korban atas keganasan kelelawar ini.

Melihat tingkah konyol dari Kelelawar Vampir, aku tak bisa menahan tawa. Ini terlalu mudah.

Kutikamkan pedangku ke arah kelelawar yang mendekat. Sederhana, namun efektif. Aku mengenai perutnya. Kemudian kelelawar yang seukuran bola karet ini berteriak kesakitan. Serangan menyebabkan 97 kerusakan.

Bukannya menjauh, kelelawar tersebut semakin mendekat. Membuka mulutnya dan menggigit bahuku. Kerusakan yang dia sebabkan, setengahnya diubah menjadi darahnya.

-43

+21

Aku tak peduli dengan luka di bahu, tapi semakin fokus untuk menyerangnya. Dengan beberapa kali serangan, aku berhasil membunuh kelelawar tersebut. Dan saat itu aku juga menggunakan Hemostasis. Setelah terbunuh, kelelawar tersebut menjatuhkan dua hal. Pertama adalah 5 keping tembaga dan satu lagi kartu berwarna hijau gelap. Setelah mengambilnya, aku terkejut.

[Kartu Kelelawar Vampir] – Jenis barang kartu gambaran. Setelah menemukan kartu gambaran dari monster, pemain bisa menjadikan monster tersebut sebagai peliharaan.

“Peliharaan?”

Aku tak menyangkanya sama sekali. Meski aku tahu ada tiga jatah peliharaan untuk tiap pemain, dari ribuan mereka yang kutemui sejak tiba dia Ba Huang, belum ada satu pun yang memiliki peliharaan.

Ya, aku harus menyimpannya.

Sra.

Kartu Kelelawar Vampir berpindah ke Buku Gambaran milikku. Setelah membuka Buku Gambaran, aku akhirnya tahu bagaimana cara menjinakkan monster. Yang harus kulakukan adalah mencari monster lvl 1 yang kartunya kumiliki dan menggunakan Segel Monster untuk menjinakkannya. Tingkat keberhasilan berbeda tiap monster, dan hanya monster lvl 1 yang bisa dijinakkan.

Sekarang, aku tidak memiliki Segel Monster, jadi tak ada gunanya aku mencari Kelelawar Vampir lvl 1. Kuteruskan perjalanan. Setelah beberapa langkah, aku menemukan apa yang kucari. Di depan terdapat semak berwarna hijau muda. Itu adalah tetumbuhan lvl 1, Buah Rumput!

Ting.

Pemberitahuan: Selamat, kau mendapat Buah Rumput * 1!

Dengan semangat baru, kucari di tangkai lainnya. beruntung, masih ada satu lagi di samping kanan. Sekejap saja, aku sudah punya dua Buah Rumput.

Aku mencari di tempai lain. Tak lama, aku kembali bertemu dengan Kelelawar Vampir. Beberapa meter di depan, ada dua ekor Kelelawar Vampir. Sepertinya ini akan menjadi pertarungan dua lawan satu.

Bibirku mengerucut menjadi senyum mengejek, waktunya bertarung!

Sra.

Aku berlari ke arah mereka. Begitu dekat, pedangku menebas sekuat sekuat mungkin. Serangan gawat. -178 muncul di atas seranganku. Setelah kelelawar itu menerima serangan, tubuhnya terlempar ke belakang. Saat itu aku menyadari, bahwa dalam <Kismat>, begitu terkena serangan, monster akan terpukul mundur atau terguncang untuk beberapa saat yang memengaruhi serangan balik dari musuh. Setidaknya, itulah yang terjadi pada Kelelawar Vampir. Bagaimanapun juga, waktu yang beberapa saat itu memberikanku kesempatan untuk menyerang lagi, sebelum dia sempat bereaksi dari serangan awal tadi.

Cring.

-91

Serangan kedua berhasil. Seharusnya dia bisa menyerang setelah serangan pertama tadi, kuhentikan dengan serangan kedua ini, dan masih tertunda lagi setelah serangan berikutnya yang berhasil menewaskannya. Gerakan dengan Pedang Berduri cukup lambat, tapi dengan semua jeda yang terjadi setelah serangan, aku berhasil menang tanpa terserang sekalipun.

Ketika menghadapi kelelawar kedua, aku berpikir. Saat melawan kelelawar pertama, seranganku berakibat gawat, yang membuatnya jeda sementara, lalu kulanjutkan dengan serangan kedua yang menghentikan serangan balasnya, lalu serangan ketiga yang berhasil membunuhnya. Apa itu tadi ... sebuah kombinasi? Sebentar, karena aku memikirkannya sendiri, apa mungkin yang barusan adalah – susunan kombinasi?

Hem, semakin menarik saja.

Tak lama, aku sudah mengumpulkan sembilan buah rumput dan ketika menggali yang kesepuluh, terdengar suara yang sangat familier.

Ting.

Pemberitahuan: Kau telah mempelajari kemampuan – [Pengumpulan Herbal]!

Di hampir semua permainan yang pernah kumainkan, Pengumpulan Herbal adalah kemampuan yang penting bagi alkemis dan apoteker. Aku merasa beruntung sekali bisa mempelajari kemampuan. Dibanding dengan jurus Pedang Praharaku, Pengumpulan Herbal tidak butuh waktu lama. Perbedaan antara apoteker dan alkemis adalah apoteker pandai dalam membuat ramuan pemulih darah, sedangkan alkemis membuat ramuan pemulih MP. Kedua profesi tersebut dijamin akan menguntungkan, setidaknya itulah harapanku.

Dari pengamatanku, setiap kali naik level, pemain akan mendapatkan 10 nilai tambahan pada MP, tapi jurus yang digunakan menjadi lebih kuat dan membutuhkan MP lebih banyak. Misalnya, Hemostasis memerlukan 5 MP saat lvl 1, dan lima puluh pada level 10. Tapi ini hanyalah kemampuan tingkat rendah. Untuk pemain yang sudah berlevel 50, jurus tingkat tinggi level 1 membutuhkan 20 MP dan 200 MP saat level 10. Seorang ahli pedang yang hanya menambahkan nilainya pada tenaga, hanya memiliki 550 MP saat level 50. Ketika dia mengeluarkan beberapa jurus, dia akan kehabisan MP. Jika tidak menggunakan ramuan MP, maka dia terpaksa hanya menggunakan serangan biasa. Artinya, kebutuhan akan ramuan MP tidak terbatas. Selama ada orang yang bermain, selama itu pula ramuan MP dibutuhkan.

Tujuanku untuk mencari uang sangat sederhana. Yang paling utama, aku butuh uang untuk biaya sekolah adik perempuanku, dan berikutnya untuk membangun kembali biro Zhan Long dalam <Kismat>. Total tabunganku adalah 8.000+ yuan. Satu helm <Kismat> adalah 10.000, yang aku harus segera mencari cara untuk mencari uang banyak dalam waktu singkat.

Baiklah. Alkimia adalah langkah awalku untuk menjadi kaya. Bahkan dengan levelku terbilang rendah, aku tak akan ragu untuk menghabiskan waktu dalam menaikkan level alkimia.

Sekembalinya dari hutan tadi, aku menemukan Pelatih Alkimia Mi Fu dan menyerahkan 10 buah rumput padanya.

“Oho, anak muda, kau berhasil menyelesaikan tugas yang berat ini. Mulai sekarang, kau adalah seorang Alkemis. Kau menjelajahi setiap sudut dunia, mengunjungi tempat yang belum terlihat oleh mata manusia untuk mencari herbal paling langka dan membuat ramuan paling berharga.”

Mi Fu menepuk pundakku. Dari tangannya muncul kilatan sinar, dan setelah hilang, sebuah gelar “Alkemis Baru” muncul di bawah namaku. Ditambah, aku mempelajari jurus baru – [Alkimia]! Usahaku tidak sia-sia!

“Sekarang kau sudah menjadi seorang alkemis, tapi ... hem, anak muda, karena kau adalah petualang dari Kota Ba Huang, mengapa kau tidak pergi bertemu walikota untuk menerima lencana kota?”

“Lencana kota?” aku belum pernah mendengar ini.

“Hem, kau ternyata tak sepintar dugaanku. Di mengetuk kepalaku, seolah agar pikiranku terbuka. “Sebagai petualang dari Ba Huang, kau harus pergi ke rumah walikota, bertemu dengannya dan diakui sebagai petualang dari Ba Huang. Walikota mungkin akan memberimu sebuah hadiah ....”

“Apa!?”

Aku segera kembali ke kota, meninggalkan Mi Fu sendirian di bawah pohon ginko. Sistem tidak pernah memberitahukan hal seperti ini! Aku mencarinya di menu bantuan dan forum, tapi tak ada satu pun topik yang membahas lencana kota serta hadiahnya. Sepertinya tak banyak pemain yang tahu akan hal ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan tanggapanmu!

Kesulitan Membaca di Blog Ini?

Bagi kamu yang kesulitan membaca dengan format yang sekarang dan ingin mengubahnya atau mau lebih nyaman lagi, bisa klik alamat ini untuk tahu caranya.

Ingin Gabung?

Jika ada yang ingin bergabung sebagai penerjemah atau penyunting, baik itu untuk proyek yang ada atau pun proyek milik sendiri/baru, silakan hubungi kami.

Populer Seminggu Ini

Diubah oleh Pandeka Api. Diberdayakan oleh Blogger.