11 Caro Cadiak, Pandai pandeka.api@gmail.com Angko-angko agak bara -

Cerita di Balik Kata, Kisah di Balik Bahasa

Sabtu, 31 Oktober 2015

Zhan Long Bab 39 - Perselisihan Atas Kerangka Api

Penerjemah: Pandeka Api
Editor: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 39 – Perselisihan atas Kerangka Api

Aku duduk di dekat jendela setelah makan siang, menegak segelas air untuk mengisi tenaga. Waktunya daring!

Sa!

Aku muncul di Menara Pertobatan. Kubuka tas, untuk memastikan semua perlengkapanku masih ada. Lega rasanya setelah melihat bahwa Pedang Kota Giok dan Kerangka Api masih di sana. Kejadian tadi malam sepertinya tidak sia-sia. Terbukti dari Liu Ying dan Xu Yue datang ke kelas. Pasti mereka marah sekali. Lima jam aku memutuskan untuk mengawasi mereka tadi malam dalam wujud roh. Liu Ying tak akan menyangka bahwa ada orang yang sesabar itu. Baru lima jam, seharian pun akan kutunggui, jika untuk kesempatan yang bagus.

Tersisa 74 menit lagi sebelum semua nilai dosaku habis di Menara Pertobatan, jadi aku akan melanjutkan untuk membuat jurus kombinasi.

Aku naik ke lantai dua dan langsung menusuk ke udara. Pedangku menebas lurus, meninggalkan jejak di udara. Kuputar pergelangan, dan menyabet ke bawah. Kemudian menerjangkan dan menghantamkannya, lalu menyabet ke bawah lagi. Sebuah kombinasi lima serangan, sedikit mirip dengan punya Yan Zhao, tapi sepertinya belum cukup untuk membuat jurus baru.

Aku dengan mudah bisa menggunakan jurus ini di dunia nyata, kalau musuh lebih lemah, sehingga hantamanku efektif. Tapi jika kombinasi ini berhasil, kuat seranganku akan meningkat dramatis.

Satu jam lebih berlalu dengan cepat dan nama merahku sudah menghilang. Kuambil tombak kuno, lalu keluar dari menara. Aku kehabisan gulungan kembali. Mau bagaimana lagi, terpaksa harus menyelesaikan tugas dahulu untuk mendapatkan nilai pengalaman. Untungnya, jarak dari sini ke Ba Huang tidak terlalu jauh. Butuh 20 menit.

Dua puluh kemudian, di Kota Ba Huang.

Terdengar banyak teriakan dari setiap lapak. Levelku masih 26 dan tak perlu tergesa-gesa untuk meningkatkannya. Kujual dahulu barang-barangku.

Kucari tempat ruang kosong di bagian utara Ba Huang untuk buka lapak. Kulambaikan tangan untuk memanggil Kerangka Api. Dengan ukurannya yang lebih kecil, mata menyorot merah, dan berlutut ke arahku, menunjukkan rasa kesetiaan. Ha ha. Kerangka Api bermutu 100%.

Kutunjukkan status Kerangka Api pada umum dan meletakkan perlengkapan yang perlu dijual.

“Peliharaan yang membuat geger! Kerangka Api level 1; 4 bintang untuk serangan; 4,5 bintang untuk HP; mutu 100%. Walaupun tak ingin membeli, silakan untuk dilihat dan sebarkan pada dunia! Penawar tertinggi yang menang. Hanya berlaku 30 menit! Di sini juga ada perlengkapan setara hijau dan hitam besi. Jika mau, lekas!” teriakku sekeras mungkin.

Daya tarik Kerangka Api sangat tinggi, hingga banyak orang yang kembali ke kota menggunakan gulungan kembali hanya untuk melihat.

Tik!

“Xiao Yao, Kerangka Api dengan mutu 100% itu, apa milikmu?” pesan Qing Qian masuk.

“Ya, apa kau mau?” balasku.

“Aku sudah punya Kerangka Batu Hijau, tapi pamanku menginginkannya. Mutu 100% terlalu menggoda.”

“Bawa dia ke sini.”

“Baik.”

Seorang ahli pedang muda berdiri di antara kerumunan. Berlevel 28 dan membawa pedang panjang berkilauan. Zirahnya paling kurang setara hitam besi, cocok untuk kelas atas. Kata-kata yang tertulis di atasnya adalah ‘Jenderal Wang Jian’, satu dari figur paling penting di Para Jenderal. Mungkin di di peringkat kedua sesudah Jenderal Li Mu.

Di antara tiap tawaran, di mendekat dan ikut.

“Xiao Yao Zi Zai, di mana kau mendapat peliharaan ini?”

“Di Gua Hitam Darah. Mengapa?”

“Tak ada, aku menginginkannya.”

“Sebutkan harga.”

“100 keping emas.”

Mendengar penawaran itu, mereka yang menawar beberapa keping emas dan perak terdiam.

Tak lama setelah tawaran Wang Jian, terdengar penawaran lain.

“He he, kau berani juga dengan harga sebegitu. Aku beri 150 keping emas!”

Masih dari keramaian seorang ahli pedang lain mendekat dan ternyata, sial, dia adalah Penguasa Barat.

“150 keping emas?” ucapku sembari tersenyum.

“Mengapa? Takut kalau kami tidak sanggup membayar?”

“Bukan, aku menunggu tawaran yang lebih tinggi.”

Akhirnya, beberapa menit kemudian, Yan Zhao membawa puluhan pemain dari Praha, termasuk dua pembunuh kembar. Begitu mereka tiba, semua orang melihat. Sepertinya banyak yang sudah sepakat bahwa masa depan Ba Huang ada di tangan Praha, jadi rasa hormat sangat tinggi pada mereka, termasuk dari Penguasa Barat.

“Yan Zhao!”

Wang Jian kepalkan tangannya, dan bersiap untuk menarik pedang.

“Oh, Para Jenderal juga di sinikah? Bagus, bagus. Kerangka Api mutu 100% sepertinya banyak yang menginginkan!” Yan Zhao diam sebentar. “Xiao Yao Zi Zai, aku beli seharga 300 keping emas.”

Tentu saja aku sangat senang mendengar peningkatan tawaran ini.

“Yan Zhao, walau peliharaan ini tidak buruk, tapi merupakan berjenis ATK-HP. Siapa pun tahu kalau harganya paling tinggi 200 keping emas. Apa maksudmu dengan menawar 300?” kata Wang Jian dingin.

“Walaupun peliharaan berjenis ATK-HP, akan sangat membantu saat levelnya tinggi. Keuntungan punya peliharaan berlevel tinggi dari yang lain, semua orang tahu itu, atau tidak, mana mungkin aku berada di peringkat pertama?” balas Yan Zhao sembari tersenyum.

“Baik, karena Yan Zhao menginginkannya, kami mengundurkan diri,” Wang Jian pergi setelah menangkupkan kedua tangannya.

“Terima kasih.”

Tapi Yan Suo, di sebelah, tersenyum dan berkata.

“Karena Para Jenderal tak menginginkannya, Amarah Pahlawan akan membeli seharga 400 keping emas.”

Kata-kata ini membuat wajah Yan Zhao pahit.

“500 keping emas. Menaikkan harga lebih dari ini tak akan berakibat baik. Penguasa Barat, kau pasti mengerti.”

“Dalam dunia bisnis, semua orang bersaing sehat. Apa Yan Zhao ingin menggunakan Praha untuk menekan Amarah Pahlawan? Sepertinya ada orang yang ingin menindas yang lemah.”

Yan Zhao lambaikan tangan dan tersenyum.

“Bukan begitu maksudku, tapi ... aku sudah dengar, antara kalian dan Xiao Yao punya sejarah kelam. Permainan ini belum sampai dua minggu, tapi sudah ada 3 kali saling bunuh. Peliharaan musuh besarmu, apa yakin kau menginginkannya?”

“Xiao Yao Zi Zai? Ha! Orang ini tak lebih dari sampah! Bahkan aku terlalu malas untuk memungutnya. Tapi untuk peliharaan ini merupakan urusan yang baik.”

Di belakang Ya Zhao, Qing Qian menyentuh belati yang terselip di pinggangnya dan berkata tenang.

“Apakah Penguasa Barat tak punya malu sampai menghina Xiao Yao?”

“Jangan marah. Kita di sini buat bisnis, bukan perang,” kata Yan Zhao sambil menahan Qing Qian.

“Yan Zhao, kau memang pintar, bisa paham akan situasi, jadi, peliharaan ini?” ucap Liu Ying tertawa.

“Karena kau sangat menginginkannya, aku persilakan. Aku akan mencari yang lain.”

“Baik. Penguasa Barat, 500 keping emas dan ini akan menjadi milikmu,” kubuka jendela jual beli, secepat itu pula 500 keping emas mengalir ke kantungku.

“Oi!”

Setelah menerima Kerangka Api, Liu Ying terlihat puas.

“Li Xiao Yao, tunggu saja. Hari ini kau menjualnya padaku, mungkin esok dengan ini aku membunuhmu.”

“Baik, Njing. Aku masih ada urusan. Enyahlah!”

“Kau!” serunya. “Kau pikir kau hebat? Apa kau berani bertanding denganku di gerbang utara? Hidup mati, tak masalah bukan? Berani?”

“Ah, tidak usah. Aku tak punya banyak waktu untuk dihabiskan dengan pemain sepertimu.”

Saat mengatakan itu, kukibaskan tangan dan segi enam keemasan muncul, lalu Bobo Cilik keluar. Kutatapi Liu Ying dingin.

“Serangan senilai 492, level 3 kombinasi, apa kau berani menerimanya? Pergi, jangan permalukan dirimu.”

Liu Ying sedikit menggigil melihat Bobo.

“Penguasa Barat, jika kau ingin bertanding, mungkin aku bisa menemani?” ucap Qing Qian pula di samping.

“Tidak, walau tubuhmu bagus, paling kau cuma berukuran C. Aku tak tertarik,” Liu Ying mengatakan ini sambil menatap mesum.

Qing Qian hanya bisa menahan marah.

“Qing Qian, cukup. Ayo kita pergi dan berlatih. Jangan menambah urusan,” bisik Yan Zhao.

“Baik ....”

Aku menjual semua barang tak diperlukan lebih murah 30% dari harga pasaran. Ini semua bertujuan agar banyak ruang di dalam tasku yang tersisa. Setelah itu, aku siap kembali. Hari ini, aku akan bersegera mencapai level 30.

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan tanggapanmu!

Kesulitan Membaca di Blog Ini?

Bagi kamu yang kesulitan membaca dengan format yang sekarang dan ingin mengubahnya atau mau lebih nyaman lagi, bisa klik alamat ini untuk tahu caranya.

Ingin Gabung?

Jika ada yang ingin bergabung sebagai penerjemah atau penyunting, baik itu untuk proyek yang ada atau pun proyek milik sendiri/baru, silakan hubungi kami.

Populer Seminggu Ini

Diubah oleh Pandeka Api. Diberdayakan oleh Blogger.