11 Caro Cadiak, Pandai pandeka.api@gmail.com Angko-angko agak bara -

Cerita di Balik Kata, Kisah di Balik Bahasa

Minggu, 18 Oktober 2015

Zhan Long Bab 37 - Pedang Kota Giok

Penerjemah: Pandeka Api
Editor: Pandeka Api
---------------------------------------------------
Bab 37 – Pedang Kota Giok

Hang!

Pusaran api hitam mengelilingi sekelompok pemain. Tiga penyihir ruh angin dan seorang musketir manusia jatuh bersamaan. Mereka mendapatkan kerusakan masing-masing lebih dari 500, mati seketika. Penyihir Bi Ke terlalu kuat.

“Hati-hati!” LiuYing berteriak dan mengaktifkan kombinasinya. “Api hitam ini butuh penenangan 15 detik. Penyerang jarak jauh, hati-hati!”

Bi Ke kembali mengangkat tongkatnya.

“Aku melihat kepada pintu keabadian. Penjaga neraka, gunakan taring ganasmu, dan tancapkan ke atas dunia ini agar mereka tahu – aku, Bi Ke, memanggil Anjing Neraka!”

Segi enam hitam berputaran dan sebuah kepala muncul darinya. Diikuti dengan cakar merah darah. Seekor Anjing Neraka, sekitar seukuran singa dewasa. Begitu muncul, dia mencakar dua biarawan Amarah Pahlawan. Pang pang. Dua serangan kilat membunuh keduanya.

-771.

-810.

Serangan yang sangat dahsyat, menjadi duri bagi pemain penyerang jarak dekat.

Yan Suo maju, mengeluarkan belatinya dan berhasil melinglungkan monster tersebut.

“Monster ini hanya punya darah 4000, cepat bunuh atau kita semua yang akan mati! Penyerang jarah jauh, ganti target!” teriaknya.

Serangan demi serangan jarak jauh berbunyi dentang mengarah ke Anjing Neraka. Bau mesiu bertebaran dibawa sihir angin. Serangan putaran kedua sekaligus melenyapkan Anjing Neraka.

Bos menggunakan apinya setiap 15 detik dan memanggil Anjing Neraka setiap 60 detik. Setelah tahu pola ini, mereka akan lebih mudah menghadapinya.

Lambat tapi pasti, darah si penyihir sudah berada di bawah 20%. Wajah Liu Ying berangsur tenang dan tersenyum.

“Ha ha. Jika terus begini, beberapa putaran lagi, kita bisa membunuh bos ini!”

“Kita masih harus tetap waspada. Kelompok kita sudah kehilangan setengah anggota dan dua tim hampir musnah ...,” kata Piggy sambil membidikkan pistolnya.

“Hem, seharusnya kita bisa membunuh bos ini dalam dua menit,” angguk Liu Ying. “Mereka yang mati, cepat kembali dan bangkit. Semuanya lebih fokus dan habisi bos ini yang mungkin menjatuhkan perlengkapan setara emas! Amarah Pahlawan akan menjadi serikat paling unggul di Ba Huang!”

Aku merasa tak berdaya menghadapi situasi ini. Dalam wujud ruh, hanya bisa melihat dari kejauhan. Apa aku harus menyaksikan mereka berhasil membunuh penyihir tersebut?

Saat itu, situasi berbalik.

Ah!

Pekikan kematian dari seorang ahli pedang yang tewas oleh Anjing Neraka. Mata Liu Ying menjadi merah.

“Bagaimana dia bisa mati? Dukun, lakukan tugasmu! Gunakan [Sembuh]! Dan ... penyihir, bekukan Anjing Neraka, jangan biarkan kabur!”

“Bos, aku sudah kehabisan MP. [Sembuh 3] butuh 30 MP, sekarang aku hanya punya 20, dan pil juga dalam masa penenangan!” ucap seorang dukun yang berada di belakang Liu Ying.

Beberapa penyihir juga mengeluhkan hal yang serupa.

“Bukannya kalian bilang bisa memperpanjang pertarungan? Mengapa Praha bisa membunuh monster setara emas, sedang kita tidak? Dasar sampah!” kata Liu Ying marah-marah.

“Aku dengar Praha menggunakan pil level 4, sedang kita hanya pil level 3 untuk memulihkan MP. Bedanya sepertiga ...,” ucap Yan Suo di sebelah.

“Aku tak peduli dengan jumlah korban! Semuanya menyerang serentak. Darah bos tinggal sedikit. Biar pun kita tewas, selama bisa membunuh bos, kitalah yang menang! Katakan pada 3 orang yang menjaga di luar untuk ke sini!”

“Apa kita tak perlu menjagai mayat Xiao Yao lagi?” tanya Piggy terkejut.

“Sudah lima jam, mengapa kita masih menjaganya? Si bajingan Li Xiao Yao ini pasti sudah tidur. Tidak mungkin selama lima jam mengawasi kita dalam wujud ruh!”

“Siap, Bos!”

Kesempatan ini tak kusia-siakan. Saat tiga orang penjaga tiba di lantai 4, aku sudah berada di lantai 3 dan segera bangkit.

Sha!

Begitu bangkit, segera kugunakan [Hemostasis] dan menelan [Pil Angin Dingin], mengembalikan darah dan MP-ku sepenuhnya. Kupanggil Bobo, menyiapkan tombak, menuju ke lantai 4. He he, saatnya pembalasan. Sebelum matahari terbit, akan kuhabisi mereka semua!

Saat sampai di lantai 4, keadaan semakin kacau. Tanpa bantuan penyerang jarak jauh, 2 Anjing Neraka yang dipanggil penyihir jahat tak terbunuh tepat waktu, malah semakin ganas membunuhi mereka. Satu persatu tumbang.

Setelah diperhatikan, darah bos tersisa 3%.

Di dekat Liu Ying, hanya tinggal 4 orang dari Amarah Pahlawan, yang lain tewas.

Pemburu Angin berteriak menjadi abu, terbakar karena serangan api Bi Ke. Yan Suo menoleh ke belakang, ke arah abu Pemburu Angin dan melihatku.

“Astaga!” teriaknya.

“Ada apa?” Liu Ying ikut berbalik dan wajahnya pucat. “Sialan, dia masih di sini!”

“Apa yang kita lakukan selanjutnya?” tanya Piggy.

“Darah bos tinggal 3%, jadi hanya perlu menghindari serangan Xiao Yao dan berkonsentrasi pada bos untuk membunuhnya. Selama kita yang memberi serangan terakhir, kita yang menang!” Liu Ying mengalihkan perhatian sepenuhnya pada si penyihir. Pintar, tapi dia meremehkanku.

Dengan tombak, kutusuk bahu Piggy yang menyebabkan 189 kerusakan.

Ah!

Dia cepat menjauh, tapi aku lebih cepat. Kuayunkan tombak ke arahnya dan kena. Darahnya hampir habis.

Pada serangan ketiga, Piggy jatuhkan senjata dan menjelang mati, mengeluh.

“Seharusnya, kita tidak cari lawan dengan si Xiao Yao ini ....”

Dalam sekejap, Piggy tewas dan hanya Li Ying dan Cantik yang tersisa. Aku terlalu malas untuk membunuh mereka dan menggunakan [Sembuh] pada bos.

Sha!

+450.

Setelah kilatan cahaya, wajah Liu Ying pucat pasi. “Xiao Yao Zi Zai ... kau bajingan! Hanya kau orang yang tak tahu malu seperti itu di dunia ini! Siapa yang akan memulihkan bos ....”

Sebelum ucapannya selesai, Anjing Neraka menerkam kepalanya. Di sisi lain, api hitam menyerbu ke arah Cantik, membakar hangus kepalanya. Dia memandangiku dengan raut penuh tak percaya, mati.

Bobo mulai menyerang bos sebanyak 3 kali dengan kombinasi. Aku cepat menyesuaikan diri dan menghindari serangan Anjing Neraka. Darah bos yang tersisa kurang dari 500. Ha, aku datang di waktu yang tepat.

Kutusukkan tombak kuno dan menghancurkan jantungnya. Saat itu, dia tewas.

Sha!

Sinar keemasan muncul pertanda aku naik level, ke 26. Pengalaman dari bos ini lumayan banyak.

Dengan kematiannya, dua Anjing Neraka juga ikut menghilang. Hal yang paling menggembirakan adalah benda yang dijatuhkan oleh bos. Di tumpukan yang barang-barang yang dijatuhkan, ada sebuah kilauan emas menyelimuti sebatang pedang. Aku mengambilnya dan adalah ... perlengkapan setara emas!

Segera kukumpulkan semua jarahan yang ada.

Ting!

Pemberitahuan Sistem: Kau mendapat perlengkapan setara emas pertama – [Pedang Kota Giok], apa ingin menyebarkan informasi pribadi?

Tentunya hal ini tak ingin kulakukan.

Ting!

Pemberitahuan Sistem: Pemain XXXX telah mendapat perlengkapan setara emas pertama – [Pedang Kota Giok]! Sebagai hadiah, pemain tersebut mendapat 3 tambahan nilai pesona, 5000 tambahan nilai pengalaman, dan 100 keping emas!

Wah, 100 keping emas!

Aku tak dapat lagi menahan tawa. Hadiah ini benar-benar menakjubkan! <Kismat> sangat dermawan, memberikan uang cuma-cuma!

Sebelum pergi, kuambil obat kematian di samping mayat penyihir jahat. Saat berbalik, terlihat beberapa corak sinar pertanda kebangkitan anggota Amarah Pahlawan.

Namaku merah dan jika tewas, akan menjatuhkan perlengkapan. Apalagi sampai harus menjatuhkan Pedang Kota Giok!

Kuambil gulungan kembali. Rupanya tak bisa digunakan karena bernama merah, tapi sistem memberikan usulan lain bahwa aku bisa pergi ke Menara Pertobatan terdekat dengan gulungan ini. Di sana, setiap satu jam daring, nilai dosa akan berkurang 30. Kuterima ini dan pergi.

Anggota Amarah Pahlawan yang sudah bangkit hanya bisa menatapi kepergianku sebelum bisa berbuat apa-apa.

Aku tiba di sebuah dalam penjara sebuah menara abad pertengahan. Di balik jeruji, hanya bisa melihat sekeliling yang merupakan hutan lebat dan rawa, burung-burung bersenandung, sementara kupu-kupu mendayu. Tempat yang damai. Sayang, aku tak bisa pergi.

Setelah memastikan daerah ini zona aman, kubukan tas untuk melihat jarahan yang didapat. Yang pertama kali kuperiksa adalah status Pedang Kota Giok.

[Pedang Kota Giok – Emas]
ATK: 210-300
STR: +25
HP: +20
Lainnya:
      - Meningkatkan daya serangan sebesar 3%.
      - Mengabaikan 1% pertahanan lawan.
Keterangan: Zaman dahulu, Kota Giok tergantung di cakrawala. Orang-orang kuat dari seluruh daerah datang ke kota ini dan menemukan senjata tingkat dewa, yaitu Pedang Kota Giok. Menurut kabar, kekuatan pedang ini mampu membelah bukit, menebas gunung.
Syarat: Level 30

Luar biasa!

Kusimpan dahulu, menunggu mencapai level 30, sebelum bisa menggunakannya.

Perlengkapan lain yang kudapat adalah pelindung pergelangan tangan dan helm, yang kedua-duanya berupa kulit dan setara hijau, juga tak bisa kukenakan. Ini hanya akan jadi barang dagangan bagiku di Kota Ba Huang. Bisa menghasilkan beberapa keping emas.

Hari sudah jam 6 pagi dan kelas dimulai jam 8. Akan kutunggu di penjara ini sampai jam 7 sebelum bersiap-siap. Setelah nama menjadi putih, aku bisa kembali pergi dan menghadapi dunia dengan senyuman.

Satu jam ini juga tak akan kusia-siakan. Dengan pedang baru, meski tak berpengaruh pada status, kugunakan untuk membuat kombinasi baru, lima serangan berturut-turut. Sayang, tidak terbentuk. Aku hanya bisa melatihnya secara perlahan.

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan tanggapanmu!

Kesulitan Membaca di Blog Ini?

Bagi kamu yang kesulitan membaca dengan format yang sekarang dan ingin mengubahnya atau mau lebih nyaman lagi, bisa klik alamat ini untuk tahu caranya.

Ingin Gabung?

Jika ada yang ingin bergabung sebagai penerjemah atau penyunting, baik itu untuk proyek yang ada atau pun proyek milik sendiri/baru, silakan hubungi kami.

Populer Seminggu Ini

Diubah oleh Pandeka Api. Diberdayakan oleh Blogger.