11 Caro Cadiak, Pandai pandeka.api@gmail.com Angko-angko agak bara -

Cerita di Balik Kata, Kisah di Balik Bahasa

Minggu, 20 September 2015

Zhan Long Bagian 22 - Perlengkapan Perunggu Pertama


[Ratu Laba-laba]
Level: 21
ATK: 0-0
DEF: 100
HP: 50.000
Jurus: Telur Laba-laba
Keterangan: Ratu Laba-laba merusak dan menyantap tulang dari jenazah para pendahulu, menyerap kekuatan si mati untuk menghasilkan anak buah yang tak terkira. Mereka sudah memenuhi seluruh gua, bahkan hingga tak muat. Karena itu, Ratu Laba-laba harus dibunuh agar laba-laba tak lagi mewabah di Pemakaman Utara.

Aku terdiam. Ketika melihat status dari sang ratu, tersentak karenanya. Serangan 0-0 untuk seekor bos monster level 21? Apa maksudnya? Ini menandakan satu hal, Ratu Laba-laba akan menghasilkan banyak laba-laba, daripada langsung menyerangku. Seperti sarang.

Di ruangan tersebut, selain Ratu Laba-laba, di sana juga ada 12 laba-laba beracun level 21. Aku mungkin bisa menghasut laba-laba beracun daripada harus berhadapan dengan Ratu Laba-laba. Aku hanya bisa berharap bahwa kapasitas pemulihanku akan mencukupi dengan habisnya darahku.

Rencana sudah di atur, pelaksanaannya segera dimulai.

Aku mengumpan satu per satu laba-laba beracun, membunuhi mereka semua dalam lima menit. Hanya Ratu Laba-laba yang tersisa. Tubuh besarnya bergetar sedikit, namun tak ada tanda untuk bertelur. Dia juga tak terlihat akan menyerang.

Dengan hati-hati aku mulai memerhatikan ruangan tersebut. Ratu Laba-laba menutupi peti besar yang tersandar ke dinding, sekitar 60 derajat kemiringan. Jika kau berdiri di sudut, hanya 4-5 lima laba-laba kecil yang bisa menyerang, sedang yang lainnya harus menunggu giliran. Jadi, selama bisa mempertahankan darah, inilah kesempatanku.

Langkahku diiringi debu, dan mendekat dengan menyisakan jarak tiga meter dari sang ratu, dengan demikian untuk menghasutnya. Tubuh besarnya mulai bergerak, mengeluarkan telur hijau kecil. Setelah berputar sedikit, telur tersebut retak dan menetaskan laba-laba kecil beracun. Aku segera melihat statusnya.

[Laba-laba Kecil Beracun – Monster Biasa]
Level: 20
ATK: 40-50
DEF: 20
HP: 100
Keterangan: Anak buah Ratu Laba-laba.

Aku berteriak hore! Sudah kuduga, monster kecil ini tak akan berbahaya. Dengan serangan dan pertahanan mereka yang lemah, tugas ini sangat mungkin! Kuangkat pedangku dan mulai menyerang si induk, dan dia tergetar, kehilangan 57 darah. Pertahanannya sangat tinggi, hingga aku hampir tak melukai sedikit pun.

Sementara itu, sang ratu terus bertelur, menetaskan anak buah dalam jumlah banyak. Cukup cepat, dan kebanyakan mereka beracun. Sesegera mungkin mereka membentuk kelompok kecil dan mengepung, tak henti menyerang. Sayang sekali bagi mereka, serangan mereka hanya mengakibatkan 7-8 kerusakan. Level 2 Hemostasis dapat menahan semua itu.

Pop!

Tiba-tiba aku merasa sakit yang menusuk di pergelangan kaki dan darah berkurang 30. Saat kulihat saksama, seekor monster laba-laba api muncul. Dia memiliki serangan yang kuat. Bahaya.

Pedang Berduri menyayat memotong laba-laba api kecil itu, dan langsung menewaskan. Masalah selesai. Tanpa khawatir, kubiarkan laba-laba beracun menyerangku, sedangkan aku terus menyerang Ratu Laba-laba.

Seranganku terbatas, meskipun seorang dukun ahli pedang, kerusakan yang kusebabkan cuma 2.000 per menit. Karena Ratu Laba-laba punya pertahanan yang kuat, seranganku berkisar 50 kerusakan setiap 1,5 detik. Ini akan menjadi pertarungan yang panjang.

Setelah setengah jam terus menyerang, darah sang ratu tersisa 8%. Bagaimanapun, ketahanan mantelku hanya tersisa 15%. Cepat atau lambat, perlengkapanku akan hancur. Semoga saja sanggup hingga aku bisa mengalah laba-laba ini.

Untungnya, Ratu Laba-laba tidak dalam keadaan amarah, jadi beberapa menit kemudian darahnya habis.

“Ayolah, jatuhkan perlengkapan setara perak ...,” ucapku penuh harap, tahu bahwa setara hijau saja sangat jarang, dan bahwa setara perunggu yang paling mewah dimiliki oleh pemain tingkat atas. Jadi, bagaimana mungkin perlengkapan setara perak jatuh?

Wus!

Pedang Berduriku menembusi dahi Ratu Laba-laba, mencipratkan darah yang berwarna hijau ke sekeliling. Hidupnya berakhir dan dengan itu pula, semua anak buahnya jatuh tak berdaya; mati.

Cepat kubersihkan wajah yang tertutup oleh racun yang menciprat, sebelum melihat ke arah bangkai Ratu Laba-laba untuk memastikan apa yang dijauhkannya. Sebuah cahaya keemasan muncul, pertanda aku mencapai level 21.

Aku melompati bangkai tersebut dan melihat dua benda yang dijatuhkannya. Pasti adalah sepasang sepat bot, yang terlihat lembut dan membuat jantungku berdetak cepat. Yang satunya adalah cincin kuningan berbentuk aneh.

Segera kuraih dan melihat status dari sepatu bot tersebut.

[Bot Bara – Setara Hijau]
Jenis: Zirah kain
DEF: 12
Daya Sihir: +5
Pasif: Meningkatkan efektivitas mantra pemulihan sebanyak 10 nilai.
Syarat: Level 20

Aku hampir tertawa, karena saking girang betapa hebatnya barang ini. Pertama, memberikan 12 nilai pada pertahanan. Kedua, meningkatkan daya sihir sebanyak 5, dan terakhir mendapatkan nilai tambah sebesar 10 untuk mantra pemulihanku.

Segera kukenakan bot ini. Terasa begitu lembut dan nyaman. Akhirnya, aku tidak telanjang kaki lagi.

Lanjut ke cincin kuningan yang bersinar, kulap untuk melihat permukaannya. Dan status dari cincin ini membuatku tersenyum lebar.

[Cincin Pengamuk – Perunggu]
Ketahanan (Endurance): +12
Pasif: Meningkatkan serangan pemakai sebesar 7
Syarat Level: 20

Melihat status yang muncul, aku tak bisa berkata apa-apa. Cincin ini merupakan perlengkapan setara perak! Luar biasa! Tak perlu disebut, ini adalah cincin yang sangat cocok denganku.

Setelah memakainya, statusku meningkat sedikit.

[Xiao Yao Zi Zai – Dukun Murid]
Level: 21
ATK: 131-149
DEF: 77
HP: 384
MP: 290
Pesona: 7

12 nilai tambahan pada ketahanan, menaikkan jumlah darahku sebesar 84. Walau dukun hanya mendapat darah 0,7 per nilai ketahanan, 84 lebih baik daripada tidak sama sekali, hampir sepertiga darahku. Juga ada tambahan 10 nilai untuk efektivitas mantra sihir dari bot. Perjalanan ini cukup pantas, dan bisa dikata menguntungkan.

Dengan bangganya berdiri di atas peti, kupungut taring laba-laba yang bertebaran di dalam ruangan. Saat jumlahnya mencukupi dengan tugas, aku tak bisa mengambil lebih. Lalu aku pergi untuk menyelesaikan tugas ini, dan menjadi dukun pertama yang akan kenaikan.

Aku tak sengaja menginjak sebuah belukar dan sepasang tangan kering kurus mencengkeram kakiku, membuatku terkejut setengah mati. Sontak, kuayunkan pedang ke arahnya dan berteriak.

“Jangan coba-coba menakut-nakutiku, monster!”

Ranting-ranting di belukar tercincang dan berserakan ke mana-mana. Kulihat lebih dekat dan ternyata itu hanyalah sebuah mayat, yang telah dihisap kering oleh Ratu Laba-laba. Hal ini membuatku cukup ngeri.

Kubalikkan tumbuh dan meninggalkan gua laba-laba. Ah, udara malam yang menyegarkan dari luar. Sangat nikmat.

Mendekati pos jaga di luar pemakaman, kuserahkan taring laba-laba pada si kapten NPC. Mulutnya ternganga.

“Wah! Kau benar-benar membunuh Ratu Laba-laba sialan itu! Pasti tidak mudah, kau adalah pahlawan kami! Mari, petualang muda. Ambil hadiahmu!”

Ting.

Pemberitahuan: Kau menyelesaikan tugas Pembantaian di Gua Laba-laba, dan mendapatkan 7.000 EXP. Karena kau juga membunuh Ratu Laba-laba, kau menerima hadiah tambahan, yaitu Segel Lebah Maut.

Oh, aku juga mendapatkan segel?

Kuambil segel tersebut dari tas, dan melambaikan tangan untuk menggunakannya. Segel itu berubah menjadi sebuah kilatan cahaya dan menghilang ke dalam Buku Segel. Kuklik untuk melihat statusnya. Oh, Lebah Maut jauh lebih baik dari Burung Bulu Perak. Peliharaan benar-benar dibutuhkan untuk menaikkan level di awal-awal permainan.

[Lebah Maut]
ATK:★★★★☆
DEF:★★★
HP:★★★☆
AGI:★★★★☆
Daya Sihir:★★☆

Dengan serangan dan ketangkasan bernilai 4,5 bintang, akan baik untuk menjadi peliharaan penyerang, meski juga dapat membuat menaikkan level menjadi lebih mudah dan efisien. Tapi untuk menggunakan segel ini, aku harus menemukan Lebah Maut dahulu. Setelah mencari-cari informasi tentang monster ini, aku tak mendapat apa-apa. Perusahaan <Kismat> sangat pelit. Mencari informasi seputar <Kismat> seperti meminjam uang pada bank, mereka tak akan memberikan uang/informasi pada orang-orang yang benar-benar membutuhkannya.

Biarlah, aku akan kembali ke kota untuk kenaikan!

Setibanya di kota, aku segera menemui pelatih dukun. Si pelatih dukun yang cantik ini masih berdiri dengan tongkatnya, menyebarkan aura muda. Dia melihatku, dan memberikan senyum menawan.

“Ah, apa kau sudah menyelesaikan tugasmu?”

Kukeluarkan kulit domba yang sudah terukirkan lafal dari batu nisan, dan memberikan padanya.

“Saya sudah selesai.”

Dia terlihat terkejut.

“Bagus, dukun muda. Kau membuatku bisa melihat sebuah harapan. Mari, hadiah ini untukmu. Kau sekarang menjadi dukun yang sebenarnya!”

Ting.

Pemberitahuan: Selamat! Kau menyelesaikan tugas kenaikan. Kau telah menjadi seorang dukun! Juga, karena pemain pertama yang menjadi dukun, kau mendapat hadiah khusus, pesona +5.

Nilai pesonaku sudah menjadi 12, tapi aku masih belum tahu kegunaannya.

Kuteruskan pembicaraan dengan pelatih. Saat yang sama, dua daftar jurus yang bisa dipelajari muncul di depanku.

Sembuh (Level 1): Memulihkan 150 HP, penenangan 6 detik, butuh 10 MP. Syarat level 20.

Terapi (Level 1): Menyembuhkan cidera (kondisi status buruk), butuh 10 MP. Syarat level 20

Sembuh merupakan versi yang lebih baru dari Hemostasis dan daya pulihnya tiga kali lipat. Karena aku juga punya dua jurus yang bisa digunakan secara bergantian, selama tidak mati dalam sekali serang, aku akan tetap bisa hidup. Terapi, untuk saat ini masih belum kuperlukan. Saat pemain menerima serangan dalam jumlah besar, setelah waktu yang cukup lama, dia akan mendapat cidera yang mengurangi kekuatan bertarungnya. Saat itulah Terapi dibutuhkan, tapi karena pemain pada tahap ini akan tewas sebelum mendapat cidera, Terapi tiada guna.

Dengan menjentikkan jari, aku mempelajari kedua jurus ini. Sekarang aku adalah dukun pertama yang mengalami kenaikan dari seluruh server!

Ringring!

Aku menerima panggilan masuk dari Wan Er.

“Xio Yao, cepat keluar dan ke sini. Hari sudah cukup malam, dan ada hal yang ingin kukatakan padamu!”

“Siap!”

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan tanggapanmu!

Kesulitan Membaca di Blog Ini?

Bagi kamu yang kesulitan membaca dengan format yang sekarang dan ingin mengubahnya atau mau lebih nyaman lagi, bisa klik alamat ini untuk tahu caranya.

Ingin Gabung?

Jika ada yang ingin bergabung sebagai penerjemah atau penyunting, baik itu untuk proyek yang ada atau pun proyek milik sendiri/baru, silakan hubungi kami.

Populer Seminggu Ini

Diubah oleh Pandeka Api. Diberdayakan oleh Blogger.