11 Caro Cadiak, Pandai pandeka.api@gmail.com Angko-angko agak bara -

Cerita di Balik Kata, Kisah di Balik Bahasa

Jumat, 11 September 2015

Zhan Long Bagian 16 - Gulungan Fana



“Apa-apaan!? 20 keping emas!?” dia terlihat sangat marah, tapi tak berani berbuat apa-apa. Sepertinya dia benar-benar menginginkan ini.

Di sampingnya Piggy berbisik.

“Temanku, kita harus membelinya. Kau yang bilang, jika kita ingin menjadi teratas di Ba Huang, kita harus selangkah lebih maju dari yang lain. Lihat, jumlah anggota kita, perlengkapan kita, dan level kita juga cukup mengesankan, tapi kita tak punya peliharaan. Ini adalah peliharaan yang pertama muncul di Ba Huan, jadi jika kita membeli Burung Bulu Perak ini, kita akan menjadi yang pertama memiliki peliharaan di Ba Huan.”

Penguasa Barat menggertakkan giginya.

“Tapi ... tapi 20 keping emas terlalu mahal, dia ini sengaja mengambil keuntungan dari kita!”

Piggy tertawa kecil.

“Teman, dengan posisi dan statusmu, apa kau begitu peduli dengan 20 keping emas? Hem, aku akan mengurusi ini.”

Penguasa Barat mengerucutkan bibirnya dan mengangguk.

Piggy berbalik dan melihat ke arahku, lalu tersenyum.

“Xiao Yao Zi Zai, kami terima penawaranmu, 20 keping emas, untuk Burung Bulu Perak ini. Tapi, beri kami waktu 10 menit untuk mengumpulkannya. Seperti yang kau tahu, setiap orang paling banyak membawa beberapa keping perak, dan 20 keping emas bukanlah jumlah kecil.”

“Baiklah, akan kutunggu 10 menit, cepat!”

“Baik!”

Saat itu juga, ponselku berdering. Dan itu dari Wan Er.

“Xiao Yao, aku sudah lapar ....”

“Sekarang ini saya tidak bisa meninggalkan permainan. Beri waktu 10 menit dan saya akan segera tiba di asrama putri. Tunggu saja. Bagaimana?”

“Cepatlah!”

Menghentikan panggilan, aku terus menunggu. Kurang dari 10 menit, Piggy kembali. Kami bertransaksi. 20 keping emas untukku, 1 Burung Bulu Perak untuknya. Wah, kilauan keping emas benar-benar menenangkan. Mengambil untung dari orang lain, benar-benar cara licik.

Dengan selesainya jual beli, aku tak ada yang harus dilakukan lagi.

Setelah mendapatkan peliharaannya, Penguasa Barat ingin membunuhku, tapi karena kota adalah zona aman, seberapa pun bodoh seseorang, tak akan melakukannya. Jadi dia hanya memandangiku dengan hawa membunuh sebelum pergi. Dia mungkin akan menaikkan level peliharaannya, karena peliharaan tanpa level, tak diragukan lagi sangat lemah.

Situasiku saat ini benar-benar menguntungkan. Sebelumnya, ada banyak Daun Perak di tasku untuk digunakan. Masalahnya aku tak punya Perapian Alkimia dan tidak mungkin bisa untuk mengolah herbal ini. Namun sekarang aku punya uang, dan bisa membeli perapian sebanyak mungkin. Setiap perapian seharga 20 keping tembaga, dan setiap Air Murni segara 10 tembaga. Aku ingin segera menaikkan Alkimia menjadi level 3. Ramuan level 2 bisa dijual seharga 50 keping tembaga, jadi untung 40 keping tembaga, tapi jumlah untung tidak seberapa. Ramuan level 3 di lain pihak seharga 5 keping perak di toko NPC. Ini adalah cara untuk mendapatkan uang!

Ingat, bahwa 1 keping emas = 100 keping perak = 10.000 keping tembaga.

Duduk di sudut alun-alun, aku menggunakan Alkimia 300 kali, dan akhirnya tasku penuh berisikan ramuan level 2, Ramuan Daun Perak. Setelah menghabiskan 120 keping perak, akhirnya aku mencapai level 3.

Ting.

Pemberitahuan: selamat! Alkimia milikmu mencapai level 3, dan karena kamu adalah Alkemis lvl 3 yang pertama, kau mendapatkan hadiah, +1 pesona!

Penambahan nilai pesona, bagus!

Bahkan dari menaikkan level, bisa menambah pesonamu, ini luar biasa. Kira-kira berapa pesona Wan Er? Mungkin saat masuk ke permainan sebuah pemberitahuan muncul.

Pemberitahuan: Selamat! Karena kamu lebih cantik dari yang lain ditambah daya tarik 34D, kau mendapatkan +5 pesona.

Jika itu terjadi, aku pasti akan berhenti.

Berdiri di alun-alun, aku berteriak.

“Ramuan level 2 yang baru dibuat! Memulihkan 100 MP! Hanya 40 keping tembaga per ramuan! Dijual sekarang! Datanglah jika kau mau membelinya!”

Keributan di sekitar menjadi muali pelan, dan dari dalam keramaian, seorang gadis yang memainkan belatinya tiba-tiba berhenti, dan menoleh ke arahku. Penampilannya mengingatkanku akan sebuah syair.

“Hanya karena keramaian melihat kepadamu untuk beberapa saat, mereka tak akan pernah melupakan rupamu. Aku hanya bisa bermimpi, jika suatu hari kita bertemu lagi, rinduku adalah sepiku ....”

“Hai!”

Gadis ini maju dan menyadarkanku dari lamunan. Dia melihat dengan tatapan aneh padaku.

“Kau ini aneh, apa kau tak berniat jualan? Apa kau benar-benar menjual ramuan level 2 seharga 40 keping perak satunya?”

Aku memusatkan mata dan melihatnya. Wah, dia cukup cantik, walau semua perlengkapannya setara putih, dan dari atas ke bawah, tubuhnya sangat memesona. Belati yang dia miliki sepertinya setara hitam besi, dan wajahnya benar-benar menawan. Hem, minimal nilai 8. Di saat yang sama, ada kata-kata di atas kepalanya yang berbunyi, jangan buat dia marah. Ini adalah mawar berduri.

[Yue Qing Qian – Level 19 – Pembunuh Murid]

Pembunuh level 19, dia mungkin tak sulit untuk membunuhku yang hanya dukun level 16 dan memakai zirah kain. Aku tak boleh membuatnya marah.

Senyum cerah muncul di wajah tampanku. Aku menurunkan kepala untuk melihatnya dan bertanya.

“Ya, 40 keping tembaga per ramuan. Berapa banyak yang kau mau?”

Dia tersenyum.

“Bagus, aku akan membeli semuanya.”

Kulihat isi tasku dan ada 300 botol di sana, tapi aku perlu 50 untuk diriku.

“Aku punya 250, kau mau semua?”

“Ya, serahkan semuanya padaku!”

“Baik!”

Aku membuka jendela jual beli, meletakkan 250 ramuan, dan Qing Qian juga segera menaruh 100 keping perak, lalu berkata dengan senyuman.

“Terima kasih!”

“Sama-sama!”

Aku berbalik, siap untuk pergi, tapi dia menghentikan.

“Tunggu, kau mau ke mana?”

Aku memutar kepala dan bertanya.

“Hem, kenapa?”

Qing Qian miringkan kepalanya lalu berkata.

“Kau tambahkan aku jadi teman, jika nanti kau punya ramuan tingkat tinggi lain, beritahukan padaku dan akan membelinya. Aku butuh banyak.”

Aku tercengang.

“Kau adalah seorang pembunuh, apa kau benar-benar butuh sebanyak itu?”

“Oh, aku lupa mengenalkan diri. Sebenarnya aku adalah manajer personil dari Serikat (guild) Praha. Aku menjabat sebagai Wakil Kepala. Serikat Praha, kau pernah mendengarnya, bukan?”

Aku mengangguk

“Hem, kudengar di <Taklukan>, juga ada serikat yang bernama demikian. Merupakan serikat yang masuk ke dalam 10 besar nasional.”

“Hem, itu bagus,” Qing Qian menatapku dalam. “Jika kau membuat ramuan level 2 sebanyak itu, Alkemismu sudah pasti level 3, bukan? Cepat atau lambat, kami akan membutuhkan ramuan level 3, bagaimana kalau ... bagaimana kalau kau ikut gabung ke serikat kami dan menjadi ketua alkemis? Kami ...,” dia tersenyum malu-malu. “Kami punya banyak keuntungan.”

Aku menghirup napas dalam untuk melawan godaan tersebut.

“Tidak, terima kasih. Aku lebih suka sendirian dan tidak suka mendapat batasan dari serikat. Apalagi serikat besar seperti punyamu, yang aku harus mengikuti perintah dari atas.”

Qing Qian mencibir, dan tersenyum kecewa.

“Tak apa, aku tak akan memaksamu. Karena kita sudah berteman, jika kau ada sesuatu yang dinginkan dari serikatku, hubungi saja aku!”

“Hem, terima kasih!”

“Baiklah, aku pergi ...,” Qing Qian berbalik dan berjalan beberapa langkah, lalu tiba-tiba berbalik dan berbisik.

“Xiao Yao, aku akan mengingatmu, mulai sekarang kita adalah teman ....”

“Baik.”

Aku berdiri di sana dengan jantung berpacu hebat, dan diam-diam mengumpati diriku karena tak berguna. Lalu, aku mulai melakukan pekerjaanku.

Serikat Praha, mereka pandai cara menarik orang. Dengan menggunakan perempuan cantik untuk mendapatkan minat orang agar masuk. Siapa tahu berapa banyak pemain yang terpesona dan bergabung ke dalam Serikat Praha. Pasti tak sedikit. Sayangnya, itu tak mempan terhadapku, karena saat ini aku selalu mengikuti dua perempuan cantik yang tiada duanya Wan Er dan Cheng Yue. Sebab itu, ketahananku menahan godaan perempuan cantik lainnya meningkat drastis!

Melihat waktu, 10 menit berlalu! Waduh, aku bisa terlambat!

Saat hampir tiba di asrama putri, Wan Er melihatku dengan marah.

“Ah, Xiao Yao tolol! Kau membuat kami menunggu 11 menit!”

Cheng Yue tersenyum ringan.

“Dia pasti ada urusan penting di dalam permainan.”

Setelah tiba, aku berkata.

“Maaf, saya terlambat. Tadi ada kesibukan di dalam permainan.”

Wan Er mengejek.

“Oh, Kau baru mencapai level 10, apa yang kau sibukkan? Apa kau mencoba cari pacar dengan membantu seorang gadis level 1?”

Aku terbatuk.

“Ah, bukan begitu. Saya baru saja membuat ramuan level 2 dan menjualnya.”

“Membuat ramuan?” mata Wan Er membesar. “Kau sudah menyelesaikan tugas awal dari Alkemis?”

“Oh? Mengapa?” aku menatap si nona cantik ini. “Apa anda belum menyelesaikannya?”

Wajah Wan Er memerah dengan ekspresi yang tak biasa, lalu mengalihkan pandangan. Walau jantungku bergetar karena tingkahnya itu, akan sangat bagus kalau dia tetap memasang wajah demikian.

Cheng Yue menggodanya.

“Wan Er ingin menjadi apoteker, tapi ketika menjawab pertanyaan pelatih, di salah semua. Jadi sekarang dia harus menunggu sampai besok.”

Kukencangkan wajahku untuk menahan tawa. Jika sampai lepas, mungkir Wan Er akan membunuhku.

Kemudian Wan Er melihatku lagi.

“Jika kau ingin tertawa, silakan. Kami tak akan melakukan apa-apa padamu.”

“Bukan begitu! Menurut saya Nona sangat pintar, jadi sistem dalam <Kismat> pasti ada gangguan, sehingga jawaban anda salah semua ....”

“Lihat, dia saja tahu. Sudah kubilang, pasti ada gangguan,” ucap Wan Er kemudian.

“Ah, aku merasa pusing mendengar kalian bicara,” gerutu Cheng Yue.

Dengan meja penuh makanan, kami duduk mengelilinginya sambil makan.

“Xiao Yao, bagaimana dengan monster di sekitar Ba Huang. Apa ada yang khusus dari mereka?” Wan Er melihatku. “Oh, maksudku monster di bawah level 15, karena aku tahu kau tak akan bisa mengalahkan monster level 15 ke atas,” tambahnya kemudian.

“Saya sudah level 15.”

“Wah, kau cepat sekali! Sudah level 15 dalam waktu sesingkat ini!” kata Cheng Yue dengan kaget.

Aku tertawa sedikit.

“Aku belum pergi ke kota lain, tapi kurasa sama, bukan? Hal yang khas dari lencana Kota Ba Huang adalah menambahkan 3% daya tahan dan daya serang.”

“Ha? Kota memiliki pengaruh?” mulut indah Wan Er menganga.

Aku juga terkejut.

“Jangan bilang kalau kalian belum mendapat lencana kota?”

“Kami belum ....”

Kubuka ponselku, mencari sebentar, lalu berkata.

“Ah, lencana Kota Fan Shu adalah Gulungan Fana. Efek dari lencana ini adalah menyerap waktu daringmu, mengubahnya menjadi EXP, dan diberikan pada pemain. Dengan kata lain, kenaikan level pemain dari Fan Shu adalah yang paling cepat.”

“Saat kembali nanti, ayo kita mengambil Gulungan Fana. Aku sangat kesal. Aku penasaran mengapa ksatria barbar yang kita bunuh tadi ada gulungan melayang di lengannya.”

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan tanggapanmu!

Kesulitan Membaca di Blog Ini?

Bagi kamu yang kesulitan membaca dengan format yang sekarang dan ingin mengubahnya atau mau lebih nyaman lagi, bisa klik alamat ini untuk tahu caranya.

Ingin Gabung?

Jika ada yang ingin bergabung sebagai penerjemah atau penyunting, baik itu untuk proyek yang ada atau pun proyek milik sendiri/baru, silakan hubungi kami.

Populer Seminggu Ini

Diubah oleh Pandeka Api. Diberdayakan oleh Blogger.