Zhan Long Bagian 21 - Ratu Laba-laba
Di dekat pusat sasaran, pelatih dukun masih berdiri di
tempat yang sama, dengan rambut panjangnya yang dihembus angin. Ketika
melihatku mendekat, dia segera tersenyum menunjukkan senyum manis.
“Oh, dukun muda, kau telah cukup kuat sekarang. Apa kau ingin
kenaikan?”
NPC ini cukup perhatian. Aku mengangguk.
“Ya, pelatih, saya ingin kenaikan.”
“Baik.”
Pelatih tersenyum dan mengulurkan tangan ke depan.
“Pertama, kau harus membayar uang proses sebesar 10 keping
perak sebelum bisa memulai tugas kenaikan.”
“Baik,” kuberikan uangnya yang bagiku tidak seberapa untuk
saat ini.
Pelatih meregangkan lehernya melihatku dengan raut senang.
“Bagus. Jika kau ingin menjadi dukun sebenarnya, kau harus
menyelesaikan ujian ini. Mendekatlah. Ini adalah lembaran kulit domba. Jika kau
masuk ke makam di bagian selatan kota, kau akan menemukan sebuah gua laba-laba
di sana. Temukan nisan yang ada di bagian terdalam gua dan tuliskan lafal yang
ada di sana. Itu ujianmu. Berhati-hatilah, banyak bahaya di dalam gua tersebut.
Kau mungkin ada mengalami kematian yang menyakitkan.”
Tubuhku bergetar. Tapi ujian ini tak akan peduli kau mau
melakukannya atau tidak. Kau dipaksa untuk melakukannya.
Pemberitahuan: Kau menerima tugas ujian latih [Lafal nisan
di Gua Laba-laba – Kesulitan Level C]
Keterangan: Masuk ke gua laba-laba dan tuliskan lafal yang
di nisan di dalam gua. Kau tak boleh membentuk kelompok. Jika pemain membentuk
kelompok, atau menerima pemulihan dari pemain lain, maka ujian akan langsung
gagal. Ujian bisa diulangi setelah menunggu 72 jam berikutnya.
Astaga, ini cukup berat. Aku tak boleh membentuk kelompok
atau pun menerima pemulihan dari yang lain. Qing Qian bilang dia akan
membantuku, tapi mungkin dia tidak tahu dengan persyaratan ini.
Keluar dari sana, aku membuka daftar pemain. Kulihat daftar
dukun di Kota Ba Huang. Level tertinggi adalah 23, tapi mereka semua masih
dukun murid. Belum satu pun yang mendapat kenaikan. Ya, tentu saja, ujian ini
sangat berat dan pasti tak masuk akal. Menyelesaikan tugas level C adalah
sesuatu yang tak mungkin bagi dukun saja. Tapi bagiku, dukun ahli pedang yang
bisa menyerang dan pemulihan secara bersamaan, ini tak akan sulit.
Di Ba Huang ada lebih dari 1.000 dukun di atas level 20,
tapi belum satu pun yang berhasil kenaikan. Termasuk aku. Kupikir banyak dari
mereka yang sudah kecut dahulu melihat tingkat kesulitan dari tugas ini.
Ya, dengan Pedang Berduri, aku bersenandung dan meninggalkan
Kota Ba Huang, langsung menuju pemakaman di selatan. Peta menunjukkan lokasi
gua laba-laba. Ini akan mudah, tapi kali ini tiba-tiba kudengar suara
pemberitahuan.
Ting.
Pemberitahuan: Selamat! Tawaranmu di Belukar Harta sebanyak
100 keping emas telah di beli oleh XXXX dengan harga 2.500 yuan. Setelah
dikurangi pajak penjualan, kau menerima 2.250 yuan, yang sudah dikirimkan ke
kartumu dengan nomor 6227002008730084***!
Kuperiksa uang yang ada di akun bank milikku, ya,
isinya lebih dari 10.000 yuan. Aku kaya.
Malam berlalu cepat saat berjalan ke pemakaman di
selatan. Dekat pemakaman, beberapa prajurit dari Kota Ba Huang terlihat
menjaganya. Mereka membicarakan sesuatu. Hem, karena di sana ada NPC, apa
mungkin ada tugas kecil untukku. Karena aku sudah di sini, sekalian saja
membunuh beberapa monster tambahan.
Hampir dekat dengan mereka, kudengar isi pembicaraannya.
“Ya, laba-laba biadab itu semakin gila saja
akhir-akhir ini ...,” si kapten menghela napas. “Tak hanya sapi dan kambing
yang diserang, bahkan kelompok angkutan kita pun diserang oleh laba-laba sial
itu! Aku juga mendengar bahwa beberapa orang terbunuh racunnya dan karena ini,
komandan mengirimkan pengawal pada kelompok angkutan.”
Prajurit satunya berkata.
“Ya, mau bagaimana lagi ... Para biadab itu
benar-benar kejam ....”
Si kapten melihat ke arahku dan berkata.
“Oi, kau yang di sana. Apa kau petualang dari Kota Ba Huang?
Mengapa kau menguping?”
“Pak, saya berharap bisa membantu kalian. Sebutkan,
bagaimana caranya agar saya bisa membantu?”
“He he he,” si kapten mengejekku. “Seorang dukun kecil,
bagaimana bisa membantu? Bisakah kau masuk ke gua laba-laba dan membawakan kami
100 taring laba-laba?”
“Bisa,” aku mengangguk.
Dia terlihat kaget.
“Baiklah, tunjukkan apa yang kau bisa! Ini adalah poster
hadiah. Jika kau mengumpulkan 100 taring tersebut, dan memberikannya padaku,
akan kuberi hadiah besar.”
Sebuah poster hadiah berwarna merah pekat masuk ke tasku, hal
yang penting untuk tugas ini.
Pemberitahuan: Kau menerima tugas Pembantaian di Gua
Laba-laba – Kesulitan: Level B]
Keterangan: Masuki gua laba-laba dan bunuh laba-laba di
dalamnya. Bawakan 100 taring laba-laba untuk kapten prajurit. Jika kau
berhasil, akan menerima hadiah besar. Jika kau bisa membunuh induk laba-laba,
kau akan menerima hadiah yang lebih besar!
Aku sudah menerima tugas. Saatnya pergi.
Memasuki pemakaman, kulihat beberapa tengkorak berkeliaran.
Mereka semua adalah monster level 19, dan lebih baik dijauhi. Membunuh mereka
butuh waktu panjang, jadi akan kuhadapi nanti, setelah tugasku selesai.
Sembari ke gua, kubuka daftar peringkat teratas untuk Kota
Ba Huang dan melihatnya. Wah, ternyata banyak juga pemain hebat, dan aku ada di
... eh, aku tak masuk di dalamnya.
1) Pejuang Yan Zhao, level 25 Ahli Pedang
2) Jenderal Li Mu, level 25 Ahli Pedang
3) Yue Qing Qian, level 24 Pembunuh
4) Naga Terbang, level 24 Penyihir
5) Yue Wei Liang, level 24 Pembunuh
6) Jenderal Bai Qi, level 24 Pengamuk
7) Harimau Ganas, level 24 Pengamuk
8) Jenderal Wang Jian, level 24 Ahli Pedang
9) Penjarah Basal, level 23 Pemanah
10) Murid He Shi level 23 Dukun Murid
Jumlah pemain yang sudah kenaikan lebih dari sepuluh ribu.
Persaingannya cukup ketat. Karena aku belum kenaikan, aku masih jauh dari
puncak. Tak apalah, aku akan mengejar perlahan. Sekarang, daftar peringkat
teratas ini hanyalah pemain dari Kota Ba Huang. Jika kuikutkan pemain dari dua
kota lainnya, mungkin aku akan berada di peringkat 100 ribu lebih. Bahkan ada
yang mengatakan kalau pemain di Ba Huang adalah yang paling bawah di antara
tiga kota. Aku serasa ingin menangis.
Berdasarkan informasi yang kumiliki sampai sekarang, Pejuang
Yan Zhao bukanlah pemain sembarang. Dia merupakan ketua serikat Praha, yang
artinya adalah pemimpin Qing Qian. Ditambah, 3 yang ada di daftar peringkat
teratas, Jenderal Li Mu, Jenderal Bai Qi, and Jenderal Wang Jian pasti dari kelompok
yang sama. Keadaan semakin memanas Kota Ba Huang dengan munculnya pemain hebat.
Sesuatu yang menarik akan segera terjadi.
Suara daun kering yang terinjak menandai bahwa aku sudah
dekat dengan pemakaman dan tiba di tempat yang ditunjukkan peta. Tapi aku tak
melihat jalan masuk ke gua. Malahan aku berdiri di depan sebuah batu nisan
besar. Di mana letak jalan masuk ke gua?
Melihat pada batu nisan, di sana terukir daftar inisial
nama.
“Wu Shi Zhe memulai petualangannya sebagai sarjana. Setelah
tiga tahun, dia mulai mempelajari silat. Selama latihan panah, dia mengenai
sebuah genderang kerajaan dan dilarang untuk melanjutkan penggunaan silat.
Setelah itu, dia menjadi tabib, pekerjaannya cukup terkenal. Kemudian, dia
menciptakan resep baru, dan saat menggunakan resep tersebut, di meninggal.”
Saat membaca ini, mataku semakin lebar mengikuti kata-kata
yang ada di sana. Ada apa dengan perancang hebat, namun tolol, permainan ini?
Terdengar suara gemuruh dari bahwa batu nisan. Daun-daun
beterbangan, lalu tiba-tiba sebuah bayangan merah darah muncul, memberikan
ketakutan. Ternyata itu adalah laba-laba yang berukuran dua tapak tangan
manusia, tapi tak seperti laba-laba biasa, dia memiliki tubuh berwarna merah
darah.
[Laba-laba Darah – Monster Biasa]
Level: 20
ATK: 85-100
DEF: 40
HP: 700
Jurus: Pencuri Darah Level 3
Keterangan: Penjaga gua laba-laba. Laba-laba ini mengisap
dan meminum darah, hingga cukup untuk mereka bisa pulih di tengah pertarungan. Sangat
sulit dihadapi.
Oh, gua laba-laba tepat di bawah batu nisan ini! Beri jalan!
Pedang Berduri berkilat cepat dan aku melakukan tiga
serangan kombinasi. Tusuk, tebas, dan pukul. Butuh tiga detik untuk
menyelesaikannya, dan walau memakan waktu, setiap serangan berhasil mengenai si
laba-laba. Dia tergoncang keras, dan berteriak.
-112
-91
-123
Benar, serangan terakhir adalah yang paling kuat. Jika
setiap serangan terakhir menjadi serangan terkuat dari jurus seorang ahli
pedang, serangan tersebut pasti mematikan.
Setelah tiga serangan ini, si laba-laba balas menyerang.
Tapi aku merespons dengan memulihkan diri, dan setelah dua serangan balasan,
aku berhasil membunuhnya, dan dia menjatuhkan dua keping tembaga yang segera
kupungut.
Sambil membungkuk kugunakan Pedang Berduri untuk menyentuh
tanah. Daun-daun kusingkirkan dan sebuah gua terlihat dari luar. Di bawahnya
ada gua laba-laba, jadi ini adalah daerah tersembunyi!
Aku masuk dengan perlahan. Terpeleset, aku jatuh ke
dalamnya, yang kedalamannya mungkin sekitar sepuluh meter dan mendarat di tanah
keras. Setelah pulih dari sakitnya jatuh, aku perhatikan sekeliling. Sepertinya
daerah ini cukup lembab, dan sangat gelap. Dari jauh, aku melihat bayangan
merah yang mendekat. Oh, bagus. Laba-laba Darah lainnya. Karena jarak pandangku
terbatas, aku hanya bisa melihat sejarak 9-15 kaki. Laba-laba darah yang
sebelumnya mudah untuk dikalahkan, kini semakin berbahaya.
Setelah membunuhnya, sebuah taring laba-laba jatuh.
Kupungut, lalu kumasukkan ke dalam tas. Saatnya lanjut.
Gua laba-laba memiliki banyak belokan dan Laba-laba darah
juga ada di mana-mana. Tapi setelah membunuh puluhan dari mereka, laba-laba
jenis baru muncul di depanku. Tubuhnya berwarna hijau zamrud. Itu adalah
laba-laba beracun!
Menguarkan suara aneh, laba-laba tersebut melompat ke
arahku. Kutebas ia dengan pedang untuk membunuhnya, tapi tepat sebelum serangan
keduaku tiba, dia menyemprotkan racun dan mengenai wajahku.
Pemberitahuan: Kau terkena racun. Setiap detik, kau
kehilangan 10 HP selama 10 detik!
Segera kugunakan Hemostasis. Berapa lama pun pertarungan ini
berlangsung, aku, sebagai dukun tak akan takut terhadap racun!
Setelah berkelana di gua laba-laba sekitar satu jam, aku
sudah mengumpulkan lebih dari tujuh puluh taring laba-laba, dan aku sudah tiba
di ruang gua utama. Dari kejauhan, terlihat batu nisan besar di dalam ruangan
tersebut dan di balik batu nisan itu, ada peti kristal yang juga berukuran
besar. Peti tersebut mengeluarkan suar hijau; benar-benar buatan yang luar
biasa. Sepertinya tempat ini adalah tempat peristirahatan terakhir seorang
jenderal tua. Tapi tidak hanya itu, di sana juga ada laba-laba hijau yang
berdiri di atas peti. Hampir berukuran dua meter, dia terus menyemprotkan
racun, membasahi peti tersebut, seolah-olah berpesta pora terhadap tulang
belulang yang dahulunya adalah pejuang yang gagah perkasa.
“Menjijikkan.”
Dahiku berkerut dan juga melihat ke arah si laba-laba. Ah,
dia adalah bos, Ratu Laba-laba. Bos level 21 setara perak. Sepertinya ini akan
jadi pertarungan yang menarik.
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan tanggapanmu!