11 Caro Cadiak, Pandai pandeka.api@gmail.com Angko-angko agak bara -

Cerita di Balik Kata, Kisah di Balik Bahasa

Jumat, 18 September 2015

Zhan Long Bagian 21 - Ratu Laba-laba


Di dekat pusat sasaran, pelatih dukun masih berdiri di tempat yang sama, dengan rambut panjangnya yang dihembus angin. Ketika melihatku mendekat, dia segera tersenyum menunjukkan senyum manis.

“Oh, dukun muda, kau telah cukup kuat sekarang. Apa kau ingin kenaikan?”

NPC ini cukup perhatian. Aku mengangguk.

“Ya, pelatih, saya ingin kenaikan.”

“Baik.”

Pelatih tersenyum dan mengulurkan tangan ke depan.

“Pertama, kau harus membayar uang proses sebesar 10 keping perak sebelum bisa memulai tugas kenaikan.”

“Baik,” kuberikan uangnya yang bagiku tidak seberapa untuk saat ini.

Pelatih meregangkan lehernya melihatku dengan raut senang.

“Bagus. Jika kau ingin menjadi dukun sebenarnya, kau harus menyelesaikan ujian ini. Mendekatlah. Ini adalah lembaran kulit domba. Jika kau masuk ke makam di bagian selatan kota, kau akan menemukan sebuah gua laba-laba di sana. Temukan nisan yang ada di bagian terdalam gua dan tuliskan lafal yang ada di sana. Itu ujianmu. Berhati-hatilah, banyak bahaya di dalam gua tersebut. Kau mungkin ada mengalami kematian yang menyakitkan.”

Tubuhku bergetar. Tapi ujian ini tak akan peduli kau mau melakukannya atau tidak. Kau dipaksa untuk melakukannya.

Pemberitahuan: Kau menerima tugas ujian latih [Lafal nisan di Gua Laba-laba – Kesulitan Level C]
Keterangan: Masuk ke gua laba-laba dan tuliskan lafal yang di nisan di dalam gua. Kau tak boleh membentuk kelompok. Jika pemain membentuk kelompok, atau menerima pemulihan dari pemain lain, maka ujian akan langsung gagal. Ujian bisa diulangi setelah menunggu 72 jam berikutnya.

Astaga, ini cukup berat. Aku tak boleh membentuk kelompok atau pun menerima pemulihan dari yang lain. Qing Qian bilang dia akan membantuku, tapi mungkin dia tidak tahu dengan persyaratan ini.

Keluar dari sana, aku membuka daftar pemain. Kulihat daftar dukun di Kota Ba Huang. Level tertinggi adalah 23, tapi mereka semua masih dukun murid. Belum satu pun yang mendapat kenaikan. Ya, tentu saja, ujian ini sangat berat dan pasti tak masuk akal. Menyelesaikan tugas level C adalah sesuatu yang tak mungkin bagi dukun saja. Tapi bagiku, dukun ahli pedang yang bisa menyerang dan pemulihan secara bersamaan, ini tak akan sulit.

Di Ba Huang ada lebih dari 1.000 dukun di atas level 20, tapi belum satu pun yang berhasil kenaikan. Termasuk aku. Kupikir banyak dari mereka yang sudah kecut dahulu melihat tingkat kesulitan dari tugas ini.

Ya, dengan Pedang Berduri, aku bersenandung dan meninggalkan Kota Ba Huang, langsung menuju pemakaman di selatan. Peta menunjukkan lokasi gua laba-laba. Ini akan mudah, tapi kali ini tiba-tiba kudengar suara pemberitahuan.

Ting.

Pemberitahuan: Selamat! Tawaranmu di Belukar Harta sebanyak 100 keping emas telah di beli oleh XXXX dengan harga 2.500 yuan. Setelah dikurangi pajak penjualan, kau menerima 2.250 yuan, yang sudah dikirimkan ke kartumu dengan nomor 6227002008730084***!

Kuperiksa uang yang ada di akun bank milikku, ya, isinya lebih dari 10.000 yuan. Aku kaya.

Malam berlalu cepat saat berjalan ke pemakaman di selatan. Dekat pemakaman, beberapa prajurit dari Kota Ba Huang terlihat menjaganya. Mereka membicarakan sesuatu. Hem, karena di sana ada NPC, apa mungkin ada tugas kecil untukku. Karena aku sudah di sini, sekalian saja membunuh beberapa monster tambahan.

Hampir dekat dengan mereka, kudengar isi pembicaraannya.

“Ya, laba-laba biadab itu semakin gila saja akhir-akhir ini ...,” si kapten menghela napas. “Tak hanya sapi dan kambing yang diserang, bahkan kelompok angkutan kita pun diserang oleh laba-laba sial itu! Aku juga mendengar bahwa beberapa orang terbunuh racunnya dan karena ini, komandan mengirimkan pengawal pada kelompok angkutan.”

Prajurit satunya berkata.

“Ya, mau bagaimana lagi ... Para biadab itu benar-benar kejam ....”

Si kapten melihat ke arahku dan berkata.

“Oi, kau yang di sana. Apa kau petualang dari Kota Ba Huang? Mengapa kau menguping?”

“Pak, saya berharap bisa membantu kalian. Sebutkan, bagaimana caranya agar saya bisa membantu?”

“He he he,” si kapten mengejekku. “Seorang dukun kecil, bagaimana bisa membantu? Bisakah kau masuk ke gua laba-laba dan membawakan kami 100 taring laba-laba?”

“Bisa,” aku mengangguk.

Dia terlihat kaget.

“Baiklah, tunjukkan apa yang kau bisa! Ini adalah poster hadiah. Jika kau mengumpulkan 100 taring tersebut, dan memberikannya padaku, akan kuberi hadiah besar.”

Sebuah poster hadiah berwarna merah pekat masuk ke tasku, hal yang penting untuk tugas ini.

Pemberitahuan: Kau menerima tugas Pembantaian di Gua Laba-laba – Kesulitan: Level B]

Keterangan: Masuki gua laba-laba dan bunuh laba-laba di dalamnya. Bawakan 100 taring laba-laba untuk kapten prajurit. Jika kau berhasil, akan menerima hadiah besar. Jika kau bisa membunuh induk laba-laba, kau akan menerima hadiah yang lebih besar!

Aku sudah menerima tugas. Saatnya pergi.

Memasuki pemakaman, kulihat beberapa tengkorak berkeliaran. Mereka semua adalah monster level 19, dan lebih baik dijauhi. Membunuh mereka butuh waktu panjang, jadi akan kuhadapi nanti, setelah tugasku selesai.

Sembari ke gua, kubuka daftar peringkat teratas untuk Kota Ba Huang dan melihatnya. Wah, ternyata banyak juga pemain hebat, dan aku ada di ... eh, aku tak masuk di dalamnya.

1) Pejuang Yan Zhao, level 25 Ahli Pedang
2) Jenderal Li Mu, level 25 Ahli Pedang
3) Yue Qing Qian, level 24 Pembunuh
4) Naga Terbang, level 24 Penyihir
5) Yue Wei Liang, level 24 Pembunuh
6) Jenderal Bai Qi, level 24 Pengamuk
7) Harimau Ganas, level 24 Pengamuk
8) Jenderal Wang Jian, level 24 Ahli Pedang
9) Penjarah Basal, level 23 Pemanah
10) Murid He Shi level 23 Dukun Murid

Jumlah pemain yang sudah kenaikan lebih dari sepuluh ribu. Persaingannya cukup ketat. Karena aku belum kenaikan, aku masih jauh dari puncak. Tak apalah, aku akan mengejar perlahan. Sekarang, daftar peringkat teratas ini hanyalah pemain dari Kota Ba Huang. Jika kuikutkan pemain dari dua kota lainnya, mungkin aku akan berada di peringkat 100 ribu lebih. Bahkan ada yang mengatakan kalau pemain di Ba Huang adalah yang paling bawah di antara tiga kota. Aku serasa ingin menangis.

Berdasarkan informasi yang kumiliki sampai sekarang, Pejuang Yan Zhao bukanlah pemain sembarang. Dia merupakan ketua serikat Praha, yang artinya adalah pemimpin Qing Qian. Ditambah, 3 yang ada di daftar peringkat teratas, Jenderal Li Mu, Jenderal Bai Qi, and Jenderal Wang Jian pasti dari kelompok yang sama. Keadaan semakin memanas Kota Ba Huang dengan munculnya pemain hebat. Sesuatu yang menarik akan segera terjadi.

Suara daun kering yang terinjak menandai bahwa aku sudah dekat dengan pemakaman dan tiba di tempat yang ditunjukkan peta. Tapi aku tak melihat jalan masuk ke gua. Malahan aku berdiri di depan sebuah batu nisan besar. Di mana letak jalan masuk ke gua?

Melihat pada batu nisan, di sana terukir daftar inisial nama.

“Wu Shi Zhe memulai petualangannya sebagai sarjana. Setelah tiga tahun, dia mulai mempelajari silat. Selama latihan panah, dia mengenai sebuah genderang kerajaan dan dilarang untuk melanjutkan penggunaan silat. Setelah itu, dia menjadi tabib, pekerjaannya cukup terkenal. Kemudian, dia menciptakan resep baru, dan saat menggunakan resep tersebut, di meninggal.”

Saat membaca ini, mataku semakin lebar mengikuti kata-kata yang ada di sana. Ada apa dengan perancang hebat, namun tolol, permainan ini?

Terdengar suara gemuruh dari bahwa batu nisan. Daun-daun beterbangan, lalu tiba-tiba sebuah bayangan merah darah muncul, memberikan ketakutan. Ternyata itu adalah laba-laba yang berukuran dua tapak tangan manusia, tapi tak seperti laba-laba biasa, dia memiliki tubuh berwarna merah darah.

[Laba-laba Darah – Monster Biasa]
Level: 20
ATK: 85-100
DEF: 40
HP: 700
Jurus: Pencuri Darah Level 3
Keterangan: Penjaga gua laba-laba. Laba-laba ini mengisap dan meminum darah, hingga cukup untuk mereka bisa pulih di tengah pertarungan. Sangat sulit dihadapi.

Oh, gua laba-laba tepat di bawah batu nisan ini! Beri jalan!

Pedang Berduri berkilat cepat dan aku melakukan tiga serangan kombinasi. Tusuk, tebas, dan pukul. Butuh tiga detik untuk menyelesaikannya, dan walau memakan waktu, setiap serangan berhasil mengenai si laba-laba. Dia tergoncang keras, dan berteriak.

-112

-91

-123

Benar, serangan terakhir adalah yang paling kuat. Jika setiap serangan terakhir menjadi serangan terkuat dari jurus seorang ahli pedang, serangan tersebut pasti mematikan.

Setelah tiga serangan ini, si laba-laba balas menyerang. Tapi aku merespons dengan memulihkan diri, dan setelah dua serangan balasan, aku berhasil membunuhnya, dan dia menjatuhkan dua keping tembaga yang segera kupungut.

Sambil membungkuk kugunakan Pedang Berduri untuk menyentuh tanah. Daun-daun kusingkirkan dan sebuah gua terlihat dari luar. Di bawahnya ada gua laba-laba, jadi ini adalah daerah tersembunyi!

Aku masuk dengan perlahan. Terpeleset, aku jatuh ke dalamnya, yang kedalamannya mungkin sekitar sepuluh meter dan mendarat di tanah keras. Setelah pulih dari sakitnya jatuh, aku perhatikan sekeliling. Sepertinya daerah ini cukup lembab, dan sangat gelap. Dari jauh, aku melihat bayangan merah yang mendekat. Oh, bagus. Laba-laba Darah lainnya. Karena jarak pandangku terbatas, aku hanya bisa melihat sejarak 9-15 kaki. Laba-laba darah yang sebelumnya mudah untuk dikalahkan, kini semakin berbahaya.

Setelah membunuhnya, sebuah taring laba-laba jatuh. Kupungut, lalu kumasukkan ke dalam tas. Saatnya lanjut.

Gua laba-laba memiliki banyak belokan dan Laba-laba darah juga ada di mana-mana. Tapi setelah membunuh puluhan dari mereka, laba-laba jenis baru muncul di depanku. Tubuhnya berwarna hijau zamrud. Itu adalah laba-laba beracun!

Menguarkan suara aneh, laba-laba tersebut melompat ke arahku. Kutebas ia dengan pedang untuk membunuhnya, tapi tepat sebelum serangan keduaku tiba, dia menyemprotkan racun dan mengenai wajahku.

Pemberitahuan: Kau terkena racun. Setiap detik, kau kehilangan 10 HP selama 10 detik!

Segera kugunakan Hemostasis. Berapa lama pun pertarungan ini berlangsung, aku, sebagai dukun tak akan takut terhadap racun!

Setelah berkelana di gua laba-laba sekitar satu jam, aku sudah mengumpulkan lebih dari tujuh puluh taring laba-laba, dan aku sudah tiba di ruang gua utama. Dari kejauhan, terlihat batu nisan besar di dalam ruangan tersebut dan di balik batu nisan itu, ada peti kristal yang juga berukuran besar. Peti tersebut mengeluarkan suar hijau; benar-benar buatan yang luar biasa. Sepertinya tempat ini adalah tempat peristirahatan terakhir seorang jenderal tua. Tapi tidak hanya itu, di sana juga ada laba-laba hijau yang berdiri di atas peti. Hampir berukuran dua meter, dia terus menyemprotkan racun, membasahi peti tersebut, seolah-olah berpesta pora terhadap tulang belulang yang dahulunya adalah pejuang yang gagah perkasa.

“Menjijikkan.”

Dahiku berkerut dan juga melihat ke arah si laba-laba. Ah, dia adalah bos, Ratu Laba-laba. Bos level 21 setara perak. Sepertinya ini akan jadi pertarungan yang menarik.

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan tanggapanmu!

Kesulitan Membaca di Blog Ini?

Bagi kamu yang kesulitan membaca dengan format yang sekarang dan ingin mengubahnya atau mau lebih nyaman lagi, bisa klik alamat ini untuk tahu caranya.

Ingin Gabung?

Jika ada yang ingin bergabung sebagai penerjemah atau penyunting, baik itu untuk proyek yang ada atau pun proyek milik sendiri/baru, silakan hubungi kami.

Populer Seminggu Ini

Diubah oleh Pandeka Api. Diberdayakan oleh Blogger.