MK - 18
[Sebelumnya] [Daftar] [Selanjutnya]
Penerjemah: Fireshina
-------------------------------
-------------------------------
Bab 18 –
Jarum Perak untuk Mengeluarkan Udara Dingin
“Dari siapa kamu mendengarnya?” Xia Qingyue dengan
dingin bertanya, pikirannya terkejut. Dalam tingkat tenaga dalam yang sama,
batas usia anggota Surgaloka Awan Beku memang jauh lebih pendek dari orang
lain. Ini merupakan kenyataan yang pahit. Bahkan di dalam Surgaloka Awan Beku,
hal ini merupakan rahasia yang dari dulu sudah disembunyikan oleh para pemimpin
Surgaloka Awan Beku.
Alasan mengapa Xia
Qingyue tahu akan hal itu karena gurunya tanpa sengaja memberitahunya saat ia
berhasil melewati kemacetan dalam latihan tenaga dalamnya. Terlebih lagi,
gurunya memberitahunya bahwa hal ini adalah kelemahan terbesar Surgaloka Awan
Beku dan dengan keras melarangnya untuk tidak memberitahukannya pada orang
lain, termasuk sesama murid lain. Namun, disini Xiao Che dengan mudah
mengetahuinya.
“Jika aku adalah ketua dari Surgaloka Awan
Beku, aku akan menggunakan segala kekuatanku untuk menyembunyikan ‘kelemahan’
ini dan mencegah orang luar untuk mengetahuinya. Apa kamu pikir aku dapat
mendengar hal ini dari orang lain?” ucap Xiao Che, sambil mencibir: “Aku
benar-benar tahu akan hal ini dari mengukur denyut nadimu. Dari reaksimu,
sepertinya semua yang aku katakan memang benar.”
“Aku tidak mempercayaimu!” Xia Qingyue dengan
tegas menggelengkan kepalanya. Untuk dapat mengetahui kelemahan terbesar
Surgaloka Awan Beku hanya dari denyut nadi? Hal itu tidak mungkin. Jika
sebegitu mudahnya, dengan jumlah tabib ahli yang tak terhitung di Kerajaan
Angin Biru, rahasia Surgaloka Awan Beku pasti sudah terkuak entah berapa tahun
yang lalu.
Namun, semua yang
Xiao Che katakan lurus menuju inti permasalahan, tanpa ada kesalahan
sedikitpun. Tidak mungkin Xia Qingyue
tidak bingung.
“Aku tahu kamu tidak akan mempercayaiku.” Xiao
Che mengangkatl pot obat dan paket dan berjalan masuk ke rumah. “Ikuti aku.”
Xia Qingyue melirik
barang-barang yang ada di tangan Xiao Che. Dengan sedikit keraguan, ia
mengikuti Xiao Che kedalam ruangan dan menutup pintu dibelakangnya.
Setelah meletakkan
pot obat dan paketnya, Xiao Che menyuruh Xia Qingyue: “Duduklah.”
“Apa yang ingin kamu lakukan?” Xia Qingyue
menatapnya dengan curiga.
“Tentu saja, aku akan menyembuhkanmu.”
“Tidak perlu.” Xia Qingyue dengan segera
menggelengkan kepalanya.
“Tidak peduli itu penting atau tidak, lebih
baik kamu memikirkannya lagi sebelum memutuskan.. Hey! Jangan bilang kamu tidak
mau mencobanya sama sekali?”
Xiao Che membuka
paketnya dan mengeluarkan sebuah kotak perak. Ia mengeluarkan nafas yang
panjang dan penuh dengan keluhan, raut wajahnya terlihat frustasi dan kecewa:
“Aku tahu kamu sebenarnya tidak percaya apapun yang aku katakan. Tapi paling
tidak, aku tidak memiliki kemampuan, juga tidak mempunyai alasan, untuk
melukaimu. Alasan aku mengambil barang-barang ini dari ruang obat pagi tadi
karena aku hanya ingin merawatmu, itu saja. Jika berhasil, baguslah. Jika
gagal, kamu juga tidak kehilangan apapun... Karena kamu tidak mau
mempercayaiku, dan tidak ingin mencobanya, lupakan sajalah. Anggap saja sebagai
kasih sayang yang tidak terbalaskan.”
Kata-kata Xiao Che
membuat Xia Qingyue terkejut dan sedikit rasa bersalah tumbuh di hatinya...
Memang benar semua yang Xiao Che katakan sebelumnya, dan apa yang Xiao Che
katakan sekarang untuk merawatnya. Xiao Che tidak meminta apapun darinya atau
menginginkan suatu syarat. Xiao Che juga, seperti yang ia sendiri katakan,
tidak punya alasan atau kemampuan untuk melukainya... Tidak peduli bagaimanapun
hasilnya, langsung menolak tawarannya memang sedikit keterlaluan.
Xia Qingyue sedikit
mendesah di hatinya dan duduk di sebelah Xiao Che: “Bagaimana caramu untuk
merawatku?”
“... Kamu mau menerima perawatan?” Xiao Che
menatapnya sekejap dan langsung
mengalihkan pandangannya sambil mendengus.
Tingkah Xiao Che yang
seperti anak kecil yang teraniaya membuat Xia Qingyue bingung dia harus tertawa
atau menangis dan berkata dengan santai: “Aku ingin melihat bagaimana cara kamu
akan merawatku.”
“En, nah gitu dong.” Saat Xiao Che membalikkan
wajahnya untuk menatapnya lagi, wajahnya penuh dengan senyuman. Hal ini membuat
Xia Qingyue dengan bingung menatapnya... Mood orang ini berganti terlalu cepat!
“Ulurkan tanganmu.”
Xiao Che duduk di
depan Xia Qingyue. Xia Qingyue dengan patuh mengulurkan kedua tangannya,
meletakkan keduanya di atas meja. Lengan baju merahnya terdorong sampai
sikunya, memperlihatkan dua buah tangan yang lembut dan seputih salju.
Xiao Che membuka
kotak peraknya. Tanpa diduga, di dalamnya ada puluhan jarum benang berwarna
perak yang tertapa rapi.
“Jarum perak... Jangan bilang kamu akan
menggunakan akupuntur?” Alis Xia Qingyue yang seperti bulan sabit naik.
“Eh? Kamu tahu akupuntur?” Xiao Che menatapnya
dengan terkejut. Di benua Awan Biru, jumlah orang yang dapat menggunakan
akupuntur tidak melebihi sepuluh orang, bahkan jika ia dan gurunya yang
merupakan tabib ajaib sudah dihitung. Namun, di Benua Langit Dalam, akunpuntur
merupakan salah satu teknik pengobatan yang populer. Bahkan di ruang obat Klan
Xiao dapat ditemukan satu set alat akupuntur.
“Tentu aku tahu. Aku
juga tahu untuk menjadi ahli dalam teknik akupuntur membutuhkan waktu yang
sangat banyak. Kamu membutuhkan puluhan tahun untuk mendapatkan sedikit
kemungkinan sukses. Aku tidak pernah mendengar kamu belajar tentang teknik
pengobatan, apalagi akupuntur. Dan juga, ruanganmu tidak berbau dan tidak ada tanda-tanda obat tradisional. Apa yang
sebenarnya ingin kamu lakukan?” Kedua mata Xia Qingyue sejak tadi penuh dengan
kehati-hatian dan kecurigaan.
Xiao Che mengeluarkan
sebuah jarum perak, menggenggamnya dengan dua jari... Saat Xiao Che mengangkat
jarum perak tersebut, pandangan Xia Qingyue sedikit bimbang. Hal itu karena di
tangan Xiao Che, jarum perak tersebut memiliki suatu keserasian yang tidak bisa
untuk dijelaskan, seolah-olah jarum tersebut tumbuh dari tangan Xiao Che.
Perasaan ini sangat halus dan tidak bisa dijelaskan, namun perasaan ini jelas
dan benar-benar ada.
Xiao Che membuka
sebuah botol kecil dan dengan hati-hati mencelupkan jarum peraknya ke dalam:
“Apa aku bisa melakukan akupuntur atau tidak, kamu akan segera tahu. Tentu,
jika kamu merasa ada sesuatu yang salah, atau merasa aku cuma bermain-main,
kamu bisa menghentikanku kapanpun kamu mau.”
“Apa isi dari botol itu?” Pandangan Xia
Qingyue jatuh pada botol kecil tersebut.
“Getah biasa dari Bunga Matahari Merah.” Xiao
Che menjawab tanpa berpikir, pandangannya jatuh pada tangan Xia Qingyue yang
seputih salju. Tangan kirinya yang memegang jarum perak mulai bergerak sedikit.
“Gerakan tangan Xiao Che sangatlah cepat,
sampai-sampai Xia Qingyue tidak bisa bereaksi. Saat tangan kiri Xiao Che
ditarik kembali, jarum perak yang ada di dua jarinya tidak dapat terlihat lagi.
Sebagai gantinya, di pergelangan tangan kanan Xia Qingyue, sebuah jarum perak
tertanam... dengan akurat mendarat di
titik akupuntur Yang Chi.
Tidak ada rasa sakit,
lebih cocok lagi disebut tidak ada rasa sedikitpun. Jika bukan karena Xia
Qingyue terus memandangi jarum perak ini, ia tidak akan sadar ada sebuah jarum
perak yang menusuk di pergelangan tangannya. Xia Qingyue tersentuh... Secepat
itu? Tidak, ini bukan cepat! Tapi mahir! Sebuah kemampuan yang sudah mencapai
tingkat yang sangat menakjubkan, bahkan dapat dikatakan kemampuan yang sudah
mencapai puncaknya!
Jarum perak kedua
sudah diambil Xiao Che dan mencelupkannya ke getah Bunga Matahari Merah. Saat
dia mencondongkannya ke pergelangan tangan kanan Xia Qingyue, pergelangan
tangan Xiao Che sedikit bergetar dan jarum perak kedua dengan akurat menusuk
titik akupuntur Yang Gu. Jarum ketiga dan keempat juga menusuk ke dalam titik
Zhong Zu dan He Gu dengan urut.
Setelah tangan kanan,
empat jarum perak lain menusuk titik akupuntur Yang Chi, Yang Gu, Zhong Zhu,
dan He Gu yang ada di pergelangan tangan kiri Xia Qingyue. Setiap kali, gerakan
tangannya sangatlah cepat sampai-sampai Xia Qingyue hanya dapat melihat
bayangan yang samar-samar. Rasa takjub
di hati Xia Qingyue terus tumbuh dengan setiap tusukan jarum perak.
Xia Qingyue tidak
tahu apakah ‘perawatan’ dari Xiao Che akan memiliki suatu pengaruh, namun Xia
Qingyue tidak bisa percaya jika teknik yang sangat menakjubkan ini dilakukan
oleh seorang laki-laki yang baru berumur enam belas tahun.
“Tenangkan tanganmu
dan bernafaslah dengan teratur. Apapun yang terjadi, saat ini kamu tidak boleh
menggunakan tenaga dalam sedikitpun.”
Suara Xiao Che
bergema di telinganya. Xia Qingyue menuruti perkataan Xiao Che, kedua tangannya
mulai melemas dan nafasnya tenang. Pada saat ini, tiba-tiba Xia Qingyue
merasakan udara yang sedingin es berkumpul di kedua tangannya. Lalu,
seolah-olah menemukan saluran keluar, udara dingin tersebut bergegas menuju
empat titik akupuntur Yang Chi, Yang Gu, Zhong Zu, dan He Gu yang sudah ditusuk
jarum perak tadi...
Tiba-tiba, gumpalan
kabut putih perlahan naik di atas kedelapan jarum perak, udara dingin yang
tersimpan di dalam dengan cepat menurunkan temperatur udara di sekitar ruangan.
Setelah merasakan udara dingin keluar dari meridiannya dan kabut putih yang
semakin cepat naik, wajah Xia Qingyue yang seputih salju tersentak.
Membutuhkan beberapa
menit bagi kabut putih tersebut untuk berhenti keluar. Pada saat ini, Xiao Che
tiba-tiba mengulurkan dan mengibaskan kedua tangannya, jarinya bergerak seperti
bayangan. Dalam hitungan detik, delapan jarum perak yang sudah ditusukkan di
tangan Xia Qingyue sudah kembali di tangannya dan diletakkan di kotak yang
berbeda.
“Udara dingin ini lebih berat dari yang aku
kira. Untungnya kamu bertemu denganku.” Xiao Che bergumam dengan suara yang
lirih, lalu menutup kotak yang berisi jarum tersebut dan berkata: “Qingyue
istriku, bagaimana tanganmu sekarang?”
Xia Qingyue
mengangkat kedua tangannya, pandangannya bimbang. Ringan, nyaman, dan hangat...
itulah yang ia rasakan dari kedua tangannya. Seolah-seolah Qia Xingyue terbebas
dari beban yang berat. Ini adalah pertama kalinya Xia Qingyue merasakan
kehangatan di tangan dan telapaknya setelah ia mempelajari Seni Suci Awan Beku.
Ia mengangkat pandangannya untuk menatap Xiao Che, bertanya dengan heran:
“Bagaimana bisa?”
“Sebenarnya hal ini
sangat sederhana. Aku hanya mengeluarkan udara dingin yang ada di tanganmu dan
di dalam meridian yang ada di tanganmu.
Di waktu yang sama, aku membuka seluruh meridian yang tersumbat. Itu
saja.” Xiao Che dengan rendah hati berkata: “Teknik bela diri Surgaloka Awan
Bekumu dapat membuat tenaga dalammu menjadi sedingin es, dengan begitu sangat
meningkatkan kekuatanmu. Alasan tenaga dalam es lebih kuat adalah karena udara
dingin sangat berbahaya bagi tubuh... Musuhmu adalah manusia, tapi kamu juga
manusia. Sebelum melukai orang lain, kamu melukai dirimu sendiri terlebih
dahulu. Ini adalah prinsip yang sangat jelas.”
“Pagi ini, saat aku menyentuh telapak
tanganmu, aku merasakan temperatur telapakmu lebih dingin dari manusia biasa.
Mungkin anggota dari Surgaloka Awan Bekumu memang percaya hal ini merupakan
pengaruh dari mempelajari Seni Awan Beku, tapi dari sudut pandang medis, itu akan
menjadi aneh jika temperatur tubuh yang sedingin ini dianggap normal! Umumnya,
saat kamu tidak menggunakan tenaga dalam, tenaga dalammu akan terkumpul di
pembuluh tenaga dalam dan tidak akan mempengaruhi tubuhmu. Tapi, segera setelah kamu menggunakannya, tenaga
dalam Seni Awan Bekumu akan terhubung dengan seluruh tubuhmu, melukainya saat
kamu menggunakannya. Saat tenaga dalam ini bersikulasi, ini akan melukaimu
juga! Seharusnya kamu belum mempelajari Seni Awan Beku ini lebih dari beberapa
tahun tapi sebagian besar udara dingin sudah meresap di lima isi perutmu, enam
usus, darah, sumsum tulang, dan pusat tenagamu, dan hal tersebut masih terus
mengumpul. Setelah waktu ke waktu, udara ini akan terus menyebabkan luka yang
cukup parah pada organ dalammu, itu akan menjadi aneh jika hal tersebut tidak
mempersingkat usiamu! Pengaruh negatif tersebut adalah sesuatu yang umumnya
orang biasa tidak temui.”
Xia Qingyue: “...”
“Ditambah lagi, dengan adanya udara dingin
tersebut, banyak meridian di tubuhmu yang akan berkejang dan akan menutup,
sangat mempengaruhi kemampuanmu menggunakan tenaga dalam. Kamu bisa mencoba
memindahkan tenaga dalam ke tanganmu dan lihat bagaimana jika dibandingkan
dengan yang tadi.” Xiao Che berkata dengan raut wajah yang serius.
Opini Xiao Che yang
penuh percaya diri memang masuk akal dari awal sampai akhir dan disertai dengan
sebab akibat. Tidak hanya itu, penjelasannya juga sangat mudah dipahami jadi
jika ada orang bodoh yang mendengarnya pasti juga akan paham. Xiao Che
menampilkan reaksi seriusnya yang membuat orang lain tidak bisa membantah
perkataannya.
Walaupun Xiao Che
mengatakan hal itu dengan wajah yang serius, sebenarnya hatinya menyeringai...
karena walaupun segala yang ia katakan memang benar... tapi juga omong kosong!
Bagian ‘udara dingin
yang terkumpul di dalam akan melukai tubuh’ memang benar. Bagian ‘udara dingin
tersebut akan menutup meridian’ juga benar... namun jika Surgaloka Awan Beku
memang sekeji yang ia katakan, bagaimana bisa Surgaloka Awan Beku masih layak
digunakan? Apalagi berdiri di puncak Kerajaan Angin Biru, itu bahkan tidak
dapat bertahan selama delapan ratus tahun lagi. Setelah mempelajari Seni Awan
Beku selama beberapa waktu, tubuh akan terbiasa dengan hal itu. Lalu, udara
dingin yang ada di tubuh, yang semula berbahaya, tidak hanya berhenti melukai
tubuh, namun juga menyediakan perlindungan. Meridian yang tersumbat juga akan
bersih dengan sendirinya.
Meskipun begitu, Xia
Qingyue baru mempelajari Seni Awan Beku selama tiga atau empat tahun. Tidak
mungkin baginya untuk seratus persen terbiasa dengannya. Dengan kata-kata Xiao Che
dan dengan pengalamannya sendiri sampai sekarang, ditambah apa yang ia rasakan
setelah ‘perawatan’ ini, argumen Xiao Che terdengar sempurna bagi Xia Qingyue.
‘Perawatan’, hanyalah sebuah alasan.
‘Kelemahan’ Surgaloka Awan Beku juga hanya sebuah alasan. Apa yang Xiao Che
ingin capai, hanya Xiao Che yang tahu.
Lanjut min .
BalasHapusbaru tau ada xianxia bahasa Indonesia... anyway, ada juga cerbung bergenre mirip dan berlatar indonesia di ceritera.net. mungkin aja para penerjemah di sini mau menyumbangkan light nover originalnya ke sana...
BalasHapus